Heru Budi Ogah Terima Pendatang Unskilled, Anak Buah Sebut Jakarta Over Kapasitas: Susah Ngurusnya

Joko Agus Setyono buka suara soal imbauan Penjabat (Pj) Gubernur DKI yang melarang warga Jakarta membawa sanak keluarga ke Jakarta usai lebaran.

Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com
Sekda DKI Joko Agus Setyono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu (22/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono buka suara soal imbauan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang melarang warga Jakarta membawa sanak keluarga ke ibu kota usai lebaran.

Joko Agus pun menyinggung soal kondisi Jakarta yang kini over kapasitas dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 11 juta jiwa.

“Penduduk Jakarta berapa coba sekarang? 11,7 juta. Harusnya berapa? 5 sampai 6 juta, lebih dari itu susah juga ngurusnya,” ucapnya daat dikonfirmasi, Kamis (13/4/2023).

Meski demikian, Joko Agus tak melarang sepenuhnya warga daerah datang ke Jakarta untuk mengadu nasib.

Namun, orang tersebut harus punya keterampilan dan ada jaminan untuk tinggal.

Baca juga: Bakal Dihadiri Bintang NBA, Panitia FIBA World Cup 2023 Sambangi Balai Kota Minta Dukungan Heru Budi

“Kalau mau datang ya silakan saja datang ke Jakarta, tapi ya ada jaminan tempat tinggal,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga minta warga pendatang tertib administrasi dengan melapor kepada pengurus RT/RW setempat.

Menurutnya, hal ini sangat penting supaya Pemprov DKI bisa mengetahui pasti penambahan jumlah penduduk di ibu kota.

“Data kependudukan itu harus ada. Mereka harus lapor ke RT dan RW,” kata eks Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Bali ini.

Heru Budi Ogah Terima Pendatang

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono melarang warga Jakarta membawa sanak keluarganya ke ibu kota usai hari raya Lebaran.

Hal ini disampaikan Heru saat memberikan sambutan dalam apel kesiapsiagaan Pemprov DKI menjelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriah yang dilaksanakan di lapangan silang selatan Monas.

Dalam sambutannya itu, Heru memerintahkan jajaran Satpol PP dan Dinas Kependudukan untuk mengawasi warga pendatang.

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Pasar Beras Induk Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023)
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat meninjau Pasar Beras Induk Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2023) (Dionisius Arya Bima Suci/TribunJakarta.com)

“Dalam proses kembalinya masyarakat ke Jakarta, Dinas Kependudukan bersama Satpol PP mungkin juga bersama (Dinas) Perhubungan untuk menjaga atau memberitahukan kepada warganya untuk tidak kembali membawa kolega, sanak keluarga,” ucapnya di kawasan Monas, Selasa (11/4/2023).

Fenomena warga daerah yang pindah ke kota besar seperti Jakarta memang lumrah terjadi usai hari raya Lebaran.

Biasanya, mereka dibawa oleh sanak keluarga yang sudah lebih dulu mengadu nasib di Jakarta.

Kehadiran mereka pun dinilai bakal menambah sesak Jakarta yang jumlah penduduknya sudah 10 juta jiwa lebih.

“Jakarta penduduknya sudah 11,7 juta jiwa,” ujarnya.

Meski demikian, bukan berarti Heru melarang sepenuhnya warga daerah mengadu nasib di ibu kota.

Heru menyebut, warga pendatang harus punya keterampilan sehingga saat mengadu nasib tak menambah angka pengangguran di Jakarta.

“Bukannya enggak boleh, boleh saja tapi memiliki pekerjaan, memiliki keterampilan yang memang bertugas di Jakarta,” tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved