Sisi Lain Metropolitan

Cara Unik Warga Ancol Irit Biaya Pulang Kampung saat Lebaran, Pilih Mudik Naik Bajaj ke Pemalang

Perkumpulan sopir bajaj yang bermukim di Kampung Muka, RT 09 RW 04 Kelurahan Ancol, Jakarta Utara memilih mudik lebaran mengendarai bajaj

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Warga Ancol memilih berangkat mudik menggunakan bajaj ke Pemalang, Jawa Tengah di momen Lebaran 2023. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Perkumpulan sopir bajaj yang bermukim di Kampung Muka, RT 09 RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara memilih mudik lebaran mengendarai bajaj.

Selain hanya itu moda transportasi yang mereka punya, para sopir bajaj ini juga ingin mengirit biaya mudik yang semakin tahun semakin mahal.

Cara mudik unik menggunakan bajaj ini sudah dilakukan bertahun-tahun.

Di momen Lebaran 2023 ini, dari sekitar 25 sopir bajaj warga RW 04 Ancol, dua di antaranya mengawali mudik pada Minggu (16/4/2023) dini hari.

Sabtu (15/4/2023) malam ini, persiapan dilakukan oleh sopir bajaj Nur Kholik (33) dan istrinya Sri Winarni (32).

Baca juga: Kota Depok Tunggu Lampu Hijau dari Pusat Terkait Penggunaan Mobil Dinas Untuk Mudik Lebaran

Begitu juga rekan Nur Kholik sesama sopir bajaj yaitu Slamet Sidik (45) dan sang istri Watri (38).

Sebelum berangkat, kedua pasangan suami istri tersebut merapikan barang-barang bawaan, mulai dari pakaian dan oleh-oleh untuk dibawa ke kampung.

Jika semua sudah siap, barang-barang bawaan dimasukkan ke sela-sela di kursi belakang bajaj.

Warga Ancol memilih berangkat mudik menggunakan bajaj ke Pemalang
Warga Ancol memilih berangkat mudik menggunakan bajaj ke Pemalang, Jawa Tengah di momen Lebaran 2023.

Kemudian, empat orang ini akan mengambil posisi di dalam bajaj yang akan membawa mereka ke kampung.

Tugas pertama mengemudi diemban Nur Kholik.

Itu artinya, beberapa jam perjalanan Nur Kholik akan duduk di kursi kemudi, sementara kursi belakang yang muat tiga orang akan diduduki Sidik, Watri, dan Sri Winarni.

Kedua pasangan suami istri ini akan menempuh perjalanan darat 9 jam melewati jalur pantai utara untuk sampai di kampung halaman mereka di Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

"Perjalanan sekitar 9 jam, kami berempat dari Ancol akan lewat Kalimalang, tembus ke Bekasi, lewat Indramayu, sampai ke Pemalang. Pokoknya jalur pantura," ucap Nur Kholik saat ditemui TribunJakarta.com, Sabtu malam.

Perjalanan mudik menggunakan moda transportasi bajaj sudah dijalani Nur Kholik dan Sidik selama bertahun-tahun.

Mereka memilih cara ini untuk mengirit biaya perjalanan pulang kampung.

"Kalau naik bus bisa habis banyak, Rp 170 ribu sampai Rp 200 ribu sekali jalan untuk satu orang. Belum pulang pergi itu," kata Nur Kholik.

"Iya, jadi kami memilih naik bajaj untuk menghemat biaya," sahut Sidik menambahkan.

Di sisi lain, biaya mudik menggunakan bajaj hanya di kisaran Rp 250 ribu sekali jalan.

Uang itu dipergunakan untuk membeli 10 liter Pertalite yang dibutuhkan dalam sekali perjalanan.

Sidik menambahkan, selain untuk menghemat biaya, mudik menggunakan bajaj terkesan lebih santai.

Moda transportasi roda tiga yang dilengkapi atap di atasnya itu juga cukup nyaman menghalau hujan dan panas yang menerpa.

Belum lagi dari segi fleksibilitas. Menurut Sidik, mudik menggunakan bajaj lebih fleksibel karena bebas berhenti sewaktu-waktu untuk beristirahat.

"Kemudian alasan terakhir itu mudik naik bajaj bisa dipakai jalan-jalan di kampung, jadi enak lah mudik pakai bajaj," tutupnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved