Viral di Media Sosial

Profil Bima Tiktokers yang Kritik Pemprov Lampung, Ternyata Pernah Buat Geger Guru-guru Saat SMA

Terkuak profil TikTokers bernama Bima yang berani mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Ternyata pernah buat geger guru-gurunya di SMA.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TikTok Bima
Terkuak profil TikTokers bernama Bima yang berani mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung. Ternyata pernah buat geger guru-gurunya di SMA. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak profil TikTokers bernama Bima yang berani mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung.

Pria bernama lengkap Bima Yudho Saputro awalnya dikenal sebagai konten kreator di TikTok yang kerap membagikan aktivitasnya.

TONTON JUGA

Penelusuran TribunJakarta Bima berasal dari Desa Raman Utara Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Saat ini, Bima tengah melanjutkan pendidikan tingginya di sebuah kampus yang berlokasi di Australia.

Sebelumnya, Bima telah berhasil menyelesaikan program Diploma Teknologi Informasi, Ilmu Komputer dan Inovasi Digital di Universitas UCSI di Negeri Jiran, Malaysia.

Kemudian, Bima menempuh pendidikan di Sidney dan akan melanjutkan pendidikan jenjang S1 pada bulan Juli 2023.

Kendati Bima telah beberapa kali menempuh pendidikan di luar negeri, Bima bukanlah penerima beasiswa LPDP.

Baca juga: TikTokers Bima Menangis Khawatirkan Keluarga Usai Viral Kritik Lampung, Hotman Paris Pasang Badan

Dalam kontennya, Bima mengakui bahwa hampir seluruh biaya kuliahnya dibiayai oleh sang ibu, Sri.

Ibunda Bima sehari-hari bekerja sebagai pengusaha beras dan bahan-bahan pokok lainnya.

Sementara ayah Bima bernama Juli adalah seorang PNS di Lampung Timur.


Pernah Buat Geger Guru di SMA

Viral gara-gara berani mengkritik pemerintahan Lampung, Bima Yudho Saputro mengungkap cerita masa lalunya.

Kini viral se-Indonesia, Bima Yudho mengaku pernah juga disorot saat masih duduk di bangku SMA.

Pemuda 20 tahun itu menyebut dirinya memang dikenal sebagai siswa kritis.

Bahkan saat masih SMA, Bima Yudho pernah mengkritisi kebijakan sekolah yang tak sesuai dengan keinginannya.

"Gue inget banget zaman SMA aja gue udah jadi tukang kritik. Lu pada inget enggak sih zaman dulu kita sering keluar dari jam kelas, apa namanya, subjek lintas minat," ungkap Bima Yudho dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Instagram-nya @awbimax, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Beda Reaksi Orangtua Usai Bima Pengkritik Lampung Viral, Ayah Kepikiran, Ibunya Santai Fokus Jualan

Diakui Bima, saat itu dirinya tidak suka dipaksa belajar bidang yang tak diminatinya.

Terlebih mata pelajaran lintas jurusan tersebut tidak disupport dengan guru yang mumpuni.

Alhasil alih-alih masuk kelas, Bima memilih untuk bolos dan pergi ke kosannya.

"Lintas paksa, gue engga ada yang minat. Gue anak IPA, gue disuruh milih ekonomi atau geografi. Aduh, gurunya kagak bisa ngajar. Gue ambil geografi kan, ekonomi gue enggak mau ngitungin duit orang debit kredit. Gue pulang ke kosan, karena kosan gue belakang sekolah gue, orang pada ngumpul," akui Bima.

Gara-gara hal tersebut, Bima pun nekat mengirim surat ke kepala sekolahnya.

Namun bukannya ditindaklanjuti, surat dari Bima tersebut justru tersebar di kalangan guru.

Hal itu membuat Bima Yudho jadi bahan pergunjingan guru-guru.

Baca juga: Ngobrol Bareng Ayah TikTokers Bima, Bupati Lampung Timur Akhirnya Ungkap Alasan Tutup Komentar IG

"Gue dulu pernah ngirim surat terbuka ke kepala sekolah bahwa gue enggak mau masuk jam lintas paksa waktu gue kelas 12, gue udah eneg, belajar batu-batuan, terus gurunya enggak pernah masuk, ngasih tugas doang, tiba-tiba nanya, enggak jelas kata gue," kata Bima.

Karena peristiwa itu, Bima pun dikenal satu sekolah.

"Gue udah kirim surat, eh gue digibahin doang sama guru-guru, dibahas enggak, enggak ditindaklanjuti, enggak diurusin, yang ada digibahin doang. Tenar gue satu sekolah. Sekarang se-Indonesia," imbuh Bima Yudho.

 

Alasan Lampung Tak Maju Versi Bima

Akun Tiktok Bima viral usai mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung dan menyebut Lampung tidak maju-maju.

Unggahan ini pun direspons oleh netizen yang banyak mendukung aksi kritikannya.

Pemuda bernama lengkap Bima Yudho Saputro ini bahkan menyebut dirinya berasal dari Provinsi 'Dajjal' sembari menunjuk slide Provinsi Lampung.

"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (sembari menunjuk tulisan Lampung)," katanya.

Ia lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya.

Baca juga: Jadi Korban Mbah Slamet, Pasutri di Lampung dan Ibu Anak Asal Magelang Sama-sama Hilang Sejak 2021

Adapun poin kritik tersebut di antaranya soal banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung.

"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung,"

"Tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.

Selain itu, dia juga menyoroti pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah namun mangkrak.

"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi,"

"Itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," celotehnya.

Kemudian, Bima juga menyebutkan banyak praktik korupsi yang terjadi di Provinsi Lampung.

Baca juga: Jadi Korban Mbah Slamet, Pasutri di Lampung dan Ibu Anak Asal Magelang Sama-sama Hilang Sejak 2021

"Aduh nggak usah bahas suap di mana-mana udah kayak makanan sehari-hari gitu kan, kayak suap-suap duit kena lo," umpatnya.

Selanjutnya, di sektor pendidikan, pemuda yang kini tinggal di Australia mengatakan bahwa praktik kolusi pun marak di Lampung.

"Gua nggak bilang Lampung itu kekurangan orang pintar ya, Lampung itu banyak banget orang pintar, cuman proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung itu sendiri itu banyak banget kecurangan,"

"Bahkan yang berkontribusi itu orang-orang yang bekerja di sektor pendidikan, kayak dosen nitipin anaknya, rektor nitipin ponakannya," terang dia.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Lampung:Sopir Truk Ngantuk Tewaskan 2 Penumpang, Korban Terjepit Sulit Keluar

Terakhir dia juga mengkritik pemerintah Provinsi Lampung terkait sektor pertanian yang dikatakannya belum stabil.

"Tidak bisa dipungkiri Lampung itu salah satu provinsi yang memproduksi banyak banget hasil pertanian kayak jagung, beras ketan, dan lain-lain,"

"Kontribusinya di Lampung sendiri itu sampai 40 persen lebih, dan sektor ini tuh vulnerable yah, kayak fluktuatif gitu nggak bisa stabil dan yang set harga kan yang di pusat juga gitu, gua dulu anjlok, kadang-kadang naik gitu,"

"Eh mohon maaf kadang-kadang bisa kayak kaya raya gitu orang Lampung bisa nyekolahin anaknya ke luar negeri, karena emang sektor pertanian ini sebenarnya kayak main binomo gua rasa," tandasnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved