Wanti-wanti Lonjakan Covid-19 Usai Mudik Lebaran, PSI Ingatkan Pemprov DKI Pantau Seluruh Pendatang

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mewanti-wanti Pemprov DKI soal kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019). Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mewanti-wanti Pemprov DKI soal kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir ini. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mewanti-wanti Pemprov DKI soal kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi beberapa hari terakhir ini.

Sebagai informasi, saat ini di DKI tercatat ada 1.631 orang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dan 190 sisanya dirawat di rumah sakit.

“Kasus Covid-19 sudah tembus seribu kasus per 14 April lalu. Pemprov DKI harus kembali gencar dalam menekan kasus,” ucap politikus PSI Idris Ahmad dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Anggota Komisi E DPRD DKI ini pun mengingatkan Pemprov DKI untuk waspada terhadap subvarian Covid-19, yaitu Arcturus yang disinyalir jadi penyebab meningkatnya kasus corona di ibu kota.

Terlebih, subvarian baru virus corona ini sudah ditemukan di Jakarta sejak akhir Maret 2023 lalu.

Baca juga: Alasan Pemudik Masih Pilih Terminal Bayangan Pasar Rebo: Lebih Cepat

“Kemungkinan subvarian ini daya tularnya cepat, makanya kasusnya terus meningkat. Pemprov DKI jangan lengah, segera lakukan upaya untuk melindungi warga,” ujarnya.

Menurutnya, perhatian ekstra harus diberikan Pemprov DKI kepada anak-anak, lansia, dan kelompok rentan lainnya, seperti orang dengan imunitas rendah dan puna komorbid.

PSI pun minta Penjabat (Pj) Gubernur DKI menggencarkan lagi vaksinasi booster dosis kedua yang capaiannya masih sangat rendah.

Adapun capaian vaksinasi booster kedua di DKI saat ini berkisae di angka 5,35 juta.

Angka ini jauh lebih rencah dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat 15,47 juta; Jawa Timur 9,37 juta, dan Jawa Tengah 8,57 juta dosis.

“Padahal dengan melakukan vaksinasi booster, diyakini bisa memperingan gejala dan kematian yang disebabkan oleh virus,” tuturnya.

Idris pun memperingatkan Pemprov DKI bahwa Covid-19 masih terus mengintai meski pemerintah pusat sudah mencabut aturan terkait Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak akhir 2022 lalu.

“Jadi upaya melindungi diri sendiri dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta vaksinasi tetep harus disosialisasikan,” kata dia.

Baca juga: Intip Bilik Istirahat Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek Buat Pemudik, Ada AC dan Non-AC

Ia pun meminta Pemprov DKI untuk turut melibatkan pengurus RT/RW untuk kembali menyosiasliasikan gaya hidup bersih untuk mencegah penularan Covid-19, khususnya subvarian baru itu.

Kekhawatiran politikus muda PSI ini bukan tanpa alasan, berkaca dari pengalaman sebelum kasus Covid-19 kerap kali meroket usai masa libur panjang, seperti pascalebaran.

Pasalnya, kegiatan dan interaksi masyarakat biasanya meningkat saat Hari Raya Idulfitri.

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI pun diminta segera mengambil langkah mitigasi untuk mencegah angka penularan semakin tinggi.

“Terlebih sebentar lagi lebaran, otomatis mobilitas warga semakin tinggi. Mitigasi pascalebaran juga harus dilakukan dengan memastikan seluruh pendatang yang masuk Jakarta melapor ke RT/RW setempat,” ujar.

“Mereka yang datang juga harus sudah mendapat vaksin,” tambahnya menjelaskan.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved