Cerita Kriminal

Remaja di Cianjur Bunuh Pacarnya yang Hamil, Curiga Korban Selingkuh Lalu Tolak Bertanggung Jawab

AG (17) menghabisi nyawa Ria Puspita (18), sang kekasih, yang sedang hamil. Pembunuhan itu ia lakukan karena tak terima dimintai taggung jawab

ThinkStock via Kompas
Ilustrasi Tewas 

TRIBUNJAKARTA.COM - AG (17) menghabisi nyawa Ria Puspita (18), sang kekasih, yang sedang hamil.

Pembunuhan itu ia lakukan karena tak terima dimintai taggung jawab atas kehamilan pacarnya tersebut.

Sebab, AG meyakini anak dalam kandungan korban bukan darah dagingnya.

Kini AG sudah diamankan oleh jajaran Polres Cianjur.

Korban diketahui sebagai siswi SMK asal kampung Ciparay, RT03/RW05, Desa Sukakarya, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur. 

Baca juga: TKI Asal Pati Ditemukan Tewas di dalam Koper di Jepang, Diduga Dibunuh Sesama WNI

Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan, setelah melakukan proses penyedilikan pemeriksaan dan keterangan sejumlah saksi sehingga pelaku AG (17) berhasil ditangkap. 

"Pelaku AG (17) berhasil diamankan petugas Polsek Sukanagara dan Satreskrim Polres Cianjur. Pelaku diamakan di sebuah rumah di Kampung Tangkil, Desa Pasirbaru, Kecamatan Pagelaran sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari tadi," katanya melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/4/2023). 

Selain pelaku, lanjut dia, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku dalam melakukan aksinya. 

"Barang bukti tersebut diantaranya yaitu, satu unit mobil jenis Mitsubishi SS dengan nomer polisi F8906 WF warna hitam, dan satu telepon genggam milik korban," kata dia. 

Baca juga: Bu Haji Baik Juru Parkir Kenang Aktivitas Pemilik Hotel di Kebon Jeruk Sehari Sebelum Dibunuh

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan kejadian pembunuhan tersebut berawal ketika korban meminta bertemu dengan pelaku untu membicarakan masalah dan pertanggungjawaban pelaku. 

Korban dan pelaku akhirnya bertemu sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (23/4/2023) di lokasi perkebunan teh.

Keduanya sempat adu mulut karena pelaku tidak mengakui anak dalam kandungan korban, sebagai darah dagingnya.

Pelaku meyakini kehamilan sang kekasih merupakan perbuatan pria lain.

"Pria lain itu diduga sering menelponnya melalui private number," kata AKBP Aszhari.

Dia mengatakan, karena tidak ada titik temu dalam pembicaraan tersebut, akhirnya korban beranjak pulang ke rumahya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved