Anak AKBP Achiruddin Aniaya Mahasiswa

Ken Disuruh AKBP Achiruddin Makan Setelah Babak Belur Dianiaya Aditya, Diberi Rp 1 Juta Buat Berobat

Achiruddin memberikan Ken Admiral uang Rp 1 juta untuk mengobati lukanya dan dipaksa damai dengan anaknya, Aditya Hasibuan.

|
Editor: Siti Nawiroh
TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Seorang mahasiswa bernama Ken Admiral diminta makan nasi goreng terlebih dulu setelah kondisinya babak belur dianiaya Aditya Hasibuan, anak AKBP Achiruddin Hasibuan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang mahasiswa bernama Ken Admiral diminta makan nasi goreng terlebih dulu oleh AKBP Achiruddin Hasibuan setelah kondisinya babak belur dianiaya Aditya Hasibuan.

Hal itu diungkapkan ibunda Ken Admiral, Elvi Indri Putri sambil menangis dalam sebuah wawancara.

Setelah itu Ken Admiral diberikan uang Rp 1 juta oleh Perwira Polda Sumut tersebut untuk mengobati lukanya dan dipaksa damai.

Diketahui, penganiayaan itu dilakukan Aditya Hasibuan di depan rumahnya.

Dalam kondisi berlumur darah, Ken Admiral rupanya sempat diajak masuk ke dalam rumah oleh Achiruddin.

Achiruddin diceritakan sempat meminta untuk direkam seolah-olah sedang menasihat putranya dan Ken Admiral setelah terlibat penganiayaan.

Padahal sebelumnya, Achiruddin terlihat mengompori sang putra ketika melakukan penganiayaan brutal kepada Ken Admiral.

Semua itu dibongkar Elvi dalam wawancaranya di YouTube TvOneNews, Rabu (26/4/2023).

Diketahui penganiayaan itu dilakukan Aditya Hasibuan kepada Ken Admiral pada Desember 2022.

Adik selebgram Dinda Safay tersebut dianiaya di rumah pelaku.

Penganiayaan itu terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Dalam video itu, terlihan Aditya Hasibuan dengan brutal memukul, mendendang, bahkan meludahi Ken Admiral sampai berdarah.

Mirisnya, terlihat ada Achiruddin di video tersebut.

Baca juga: Hanya Karena Perkara Sebungkus Mie Instan, Adik Aniaya Kakak Tiri Hingga Tewas Saat Sahur

Bukannya melerai, Achiruddin malah mengompori sang anak untuk terus menganiaya Ken Admiral.

"Udah biarkan saja, jangan ada yang melerai, biar sama-sama puas,"

"Sikutnya dek, judonya dek (bahasa Jepang pukulan/kuncinya), kakinya dek, pukul sampai puas dia dek," ujar Achiruddin di video tersebut.

Elvi membongkar kejadian di balik layar setelah penganiayaan tersebut.

Rupanya Achiruddin sempat mengajak Ken Admiral untuk masuk ke rumah.

Elvi Indri (berjilbab) ibu kandung Ken Admiral korban penganiayaan saat ditemui di Polda Sumut, Selasa (25/4/2023).
Elvi Indri (berjilbab) ibu kandung Ken Admiral korban penganiayaan saat ditemui di Polda Sumut, Selasa (25/4/2023). (TRIBUN MEDAN/EDWARD GILBERT MUNTHE)

Sementara kala itu Ken Admiral sudah dalam kondisi wajahnya berdarah-darah.

"Pak Achiruddin arahkan anak saya sama kawan-kawannya masuk ke dalam rumah dulu, tapi senjata diarahkan tetap,"

"Pada saat masuk ke rumah Achiruddin, Achiruddin meminta seseorang mengambil video," kata Elvi sembari menangis.

Video itu diambil seolah-olah Achiruddin sedang menasihati anaknya dan korban untuk tidak berkelahi.

"Disitu terlihat seolah-olah Pak Achiruddin menasihati anaknya, menasihati anak saya 'Ngapain berantem hanya karena begini'," kata Elvi.

Elvi menilai hal itu hanyalah gimik. Jika memang Achiruddin peduli, lanjut Elvi, seharusnya sudah sejak awal melerai penganiayaan itu.

"Kalau emang niat baik, enggak akan dibiarkan anak saya lebih dari binatang dipijak di sana, dia (Achiruddin) diam aja, kalau anak saya meninggal," kata Elvi tak kuasa menahan tangisnya.

Di dalam rumah, Ken Admiral diminta untuk makan nasi goreng terlebih dulu.

Saat itu kondisi Ken Admiral sudah babak belur.

"Sesudah itu dia bilang udah ya damai ya, baru anak saja gak mungkin kan bilang enggak 'iya om' katanya, namanya Achiruddin polisi takut," sambung Elvi.

Mario Dandy jilid 2

Banyak warganet yang mengatakan, kasus ini merupakan kasus penganiayaan Mario Dandy jilid 2.

Berdasarkan rangkuman TribunJakarta.com, ini sederet kesamaan kasus penganiayaan Mario Dandy dan Aditya Hasibuan:

1. Motifnya karena wanita

Mario Dandy menganiaya David Ozora pada akhir Februari 2023 di daerah Jakarta Selatan.

Baca juga: Tangis Histeris Ibu Ken Admiral Cerita Anaknya Dianiaya Putra AKBP Achiruddin: Untung Tak Meninggal

Penganiayaan itu berujung David Ozora koma sampai dua minggu di rumah sakit. Tak hanya itu, David Ozora juga harus melakukan terapi sampai hari ini.

Penganiayaan yang dilakukan anak eks pejabat pajak tersebut karena masalah asmara.

Mario Dandy geram karena mendapat laporan kekasihnya, AGH menjadi korban pelecehan David Ozora. Namun hal itu tak terbukti di persidangan.

Motif penganiayaan ini tak jauh beda kasus penganiayaan Aditya Hasibuan.

Potongan gambar penganiayaan Mario Dandy Satriyo kepada David, di Pesanggrahan, Rabu (22/2/2023).
Potongan gambar penganiayaan Mario Dandy Satriyo kepada David, di Pesanggrahan, Rabu (22/2/2023). (Istimewa)

Polda Sumut masih mendalami motif penganiayaan mahasiswa yang dilakukan oleh anak perwira Polda Sumut.

Namun, pihaknya sudah mulai mengetahui bahwa tak jauh-jauh karena soal asmara. 

"Kemudian motif, masih didalami. Ini berkisar terkait motif asmara," kata Dirkrimum Polda Sumatera Utara, Kombes Sumaryono kepada awak media, Selasa (25/4/2023).

2. Videonya viral di medsos

Dua kasus penganiayaan brutal itu terekam hingga akhirnya viral di media sosial.

Mario Dandy terekam dalam video bak jagoan saat menganiaya David Ozora yang sudah tersungkur.

Sama halnya dengan Aditya Hasibuan yang tanpa ampun menganiaya Ken Admiral meski sudah dalam kondisi babak belur.

Mirisnya lagi, Aditya Hasibuan dikompori sang ayah, AKBP Achiruddin Hasibuan ketika ketika menganiaya Ken Admiral.

Baca juga: Motif Anak AKBP Achiruddin Hasibuan Aniaya Temannya Mulai Terkuak, Tak Jauh-jauh Soal Asmara

"Udah biarkan saja, jangan ada yang melerai, biar sama-sama puas,"

"Sikutnya dek, judonya dek (bahasa Jepang pukulan/kuncinya), kakinya dek, pukul sampai puas dia dek," ujar AKBP Achiruddin ke anaknya itu.

3. Ayahnya sama-sama orang penting

Yang tak kalah heboh, dua kasus penganiayaan ini melibatkan anak dari orang yang memiliki jabatan penting di instansi Tanah Air.

Ayahanda Mario Dandy bernama Rafael Alun Trisambodo yang merupakan pejabat pajak.

Sementara ayah Aditya Hasibuan bernama Achiruddin Hasibuan yang merupakan perwira menengah polisi bertugas di Polda Sumatera Utara. Ia berpangkat sebagai Ajun Komisaris Besar Polisi atau AKBP.

AKBP Achiruddin Hasibuan (Baju Hijau) Setelah di Periksa Propam Polda Sumut
AKBP Achiruddin Hasibuan (Baju Hijau) Setelah di Periksa Propam Polda Sumut (TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN)

4. Ayah kena getahnya

Setelah kasus penganiayaan Mario Dandy mencuat, nama Rafael Alun turut terseret.

Keluarga Rafael Alun terungkap punya kebiasaan pamer harta di media sosial.

Sampai akhirnya Rafael Alun diduga memiliki harta yang tak wajar sampai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.

Mulanya Rafael Alun dipecat tak hormat sebagai pejabat Ditjen Pajak Eselon III pada 8 Maret 2023.

Sampai akhirnya Rafael Alun ditetapkan KPK sebagai tersangka gratifikasi pada 3 April 2023.

Nasib serupa juga dirasakan AKBP Achiruddin Hasibuan yang ikut terseret karena kasus penganiayaan anaknya.

AKBP Achiruddin Hasibuan dinonjobkan dari jabatannya sebagai Kabag Bin Opsnal di Ditnarkoba Polda Sumut.

Tak hanya itu, AKBP Achiruddin akan ditempatkan di tempat khusus menunggu hasil sidang kode etik Polda Sumut.

Baca juga: Keluarga Ken Admiral Tak Akan Damai, AKBP Achiruddin Hasibuan Pernah Marah-marah di Rumah Korban

"Malam ini yang bersangkutan kami panggil, dan kami tempatkan di tempat khusus dan apabila terbukti dan sudah terbukti. Beliau akan dievaluasi akan jabatan dan langsung dicopot," kata Kabid propam Polda Sumut Kombes Dudung.

Dudung mengatakan perwira menengah itu dinonjobkan karena terlibat dalam kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya Aditya Hasibuan.

Achiruddin pun terbukti melanggar kode etik Polri.

"Yang menjadi korban adalah Ken Admiral. AKBP AH terbukti melanggar kode etik sesuai dengan Pasal 13 huruf M Undang-Undang Kepolisian nomor 7 tahun 2022 tentang kode etik profesi dan fungsi kode etik polri yang berbunyi setiap pejabat polri dalam etika kepribadian dilarang melakukan tindakan kekerasan," kata Dudung.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved