Niat dan Cara Salat Gerhana Bulan Penumbra pada 5 Mei 2023, Bisa Dilakukan Berjamaah atau Sendirian

Umat muslim disunahkan melaksanakan salat gerhana pada saat terjadi fenomena alam gerhana bulan atau gerhana matahari, berikut tata cara dan niatnya.

Editor: Muji Lestari
ummi-online.com
Ilustrasi Salat. Berikut ini tata cara dan niat salat gerhana yang bisa dilaksanakan pada Jumat, 5 Mei 2023 

TRIBUNJAKARTA.COM - Berikut ini tata cara dan niat salat gerhana bulan penumbra yang bisa dilakukan pada Jumat, 5 Mei 2023.

Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG, Himawan Widiyanto mengungkapkan, wilayah Indonesia akan mengalami gerhana bulan penumbra atau GBP pada Jumat, 5 Mei 2023 malam hingga Sabtu, 6 Mei 2023 dini hari.

“GBP akan terjadi dari tanggal 5 Mei 2023 jam 22.12 WIB dan berakhir tanggal 6 Mei 2023 jam 02.33 WIB,” ungkapnya.

Ia mengatakan, puncak gerhana bulan penumbra akan berlangsung pada pukul 00.22 WIB, Sabtu (6/5/2023).

Gerhana bulan penumbra bisa dilihat jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kacamata khusus gerhana.

Mengingat kebesaran tuhan ini, sebagai umat muslim disunahkan menunaikan salat gerhana bulan.

Salat gerhana bulan sebaiknya dikerjakan secara berjamaah di masjid sebelum atau setelah salat subuh. Apalagi salat gerhana bulan termasuk ke dalam amalan sunnah muakkad.

Baca juga: Cara Menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra pada 5 Mei 2023, Amankah Melihatnya dengan Mata Telanjang?

Salat gerhana bulan dilakukan 2 rakaat . Nantinya masing-masing rakaat dikerjakan dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca Surat Alquran, 2 ruku' dan 2 sujud.

Melansir website Kemenag, dalam pelaksanaannya salat gerhana bulan tanpa diawali azan atau iqamah.

Salat gerhana bulan diawali dengan lafaz 'As-Shalatu Jamiah'.

Berikut bacaan niat salat gerhana bulan.

Apabila menjadi imam salat gerhana bulan:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."

Sementara niat salat menjadi makmum yakni

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra? Bakal Terjadi di Indonesia pada Awal Mei 2023

Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Jika sendirian, bacaan niat salat gerhana bulan sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Panduan Salat gerhana bulan

Salat gerhana bulan boleh dilakukan sendiri-sendiri, boleh pula dilakukan secara berjama’ah, dengan khutbah atau tanpa khutbah.

Meski demikian, berjamaah di Masjid yang ditempati salat Jumat lebih utama karena Rasulullah mengerjakannya secara berjamaah di Masjid.

Ilustrasi Gerhana Bulan.
Ilustrasi Gerhana Bulan. (Instagram/infobmkg via Tribunnews)

Imam mengeraskan bacaannya (surat Al Fatihah dan surat lainnya) dan ada khutbah setelah salat gerhana.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, dalam khutbah salat Gerhana hendaknya disampaikan kepada jamaah, tentang taubat dari segala dosa, berbuat kebaikan seperti sedekah, berdoa dan beristighfar.

Berikut rangkuman panduan salat gerhana bulan:

1. Sebelum memulai, membaca niat salat gerhana bulan

2. Takbiratul Ihram.

3. Setelah mengucapkan takbir, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.

4. Karena dianjurkan memanjakan ruku', bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.

5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I'tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek

6. Ruku' lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.

7. Kemudian bangkit dan membaca doa I'tidal.

8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku' pertama.

9. Duduk di antara dua sujud.

10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku' kedua.

11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.

13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.

14. Mengucapkan salam.

Setelah melakukan salat, ada baiknya untuk terus berdoa dan beristighfar kepada Allah SWT.

Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kagum sekaligus takut akan kekuasaan Allah SWT.

Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang mustajab agar doa kita lekas dikabulkan oleh Allah. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved