Cerita Kriminal

3 Kasus Misterius Anak Hilang 'Diculik Jin', 2 Di Antaranya Ternyata Dibunuh Karena Kebencian

Warga Subang, Jawa Barat tengah digegerkan dengan kasus anak yang hilang misterius diduga "diculik jin" sejak Senin (24/4/2023).

istimewa
Kolase foto pencarian anak hilang di Subang jawa Barat dan di Jember Jawa Timur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Warga Subang, Jawa Barat tengah digegerkan dengan kasus anak yang hilang misterius diduga "diculik jin".

Hilang sejak Senin (24/4/2023), balita usia 3 tahun bernama Darel Gaisan Rafasa itu belum juga ditemukan hingga hari ini, Jumat (5/5/2023).

Tentu hal itu menimbulkan pertanyaan sebab dugaan tidak logis yang melibatkan makhluk tak kasat mata.

Namun ternyata, kasus anak hilang "diculik jin" itu pernah terjadi sebelumnya.

Setidaknya TribunJakarta.com mendapati kasus serupa di Jember dan Pati.

Fakta mengungkapkan bahwa anak yang hilang di dua daerah itu tidak hilang apa lagi diculik jin, melainkan dibunuh secara sengaja oleh orang tuanya.

Kasus Subang Masih Misterius

Darel gaisan Rafasa hilang di dekat rumahnya di bilangan Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang.

Kapolsek Kalijati, AKP endang Kurnia, menjelaskan kronologi hilangnya Darel berdasarkan ketranagn orang tuanya.

"Saat itu menjelang Dzuhur, ayah dan ibu korban membersihkan rumahnya, sang bocah sedang main di luar namun tiba-tiba sekitar pukul 13.30 WIB, bocah berusia 3 tahun tersebut hilang," kata Endang, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (1/5/2023).

"Mengetahui anaknya hilang, ibu bocah tersebut yang bernama Kurniasih mencari di sekitar halaman rumah dan meminta tolong kepada suami serta keluarganya untuk mencari namun korban tidak ditemukan," lanjutnya.

Endang pun membenarkan bahwa hingga saat ini korban masih belum bisa ditemukan oleh pihak Tim SAR gabungan.

"Sejak dilaporkan hilang, petugas Tim SAR gabungan sudah turun ke lokasi untuk melakukan pencarian terhadap bocah 3 tahun yang hilang misterius tersebut," ucap Endang.

Bahkan, Polda Jabar serta Lanud Suryadharma juga menurunkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan korban, namun sampai saat ini belum ada titik terang soal hilangnya Darel.

Anjing Pelacak diterjunkan mencari Darel bocah 3 tahun hilang di Kalijati, Senin (1/5/2023).
Anjing Pelacak diterjunkan untuk mencari Darel bocah 3 tahun yang hilang misterius di Kalijati, Senin (1/5/2023).

"Tim SAR Gabungan sudah mengerahkan anjing pelacak namun masih belum membuahkan hasil," ungkapnya.

"Tim SAR dibantu masyarakat setempat juga sudah berupaya melakukan pencarian di sekitar TKP dengan menyusuri sekitar kebun-kebun dan sumur terbuka milik warga, namun hasilnya tetap nihil," imbuhnya.

Menurut Endang, pencarian kembali akan dilanjutkan, Selasa (2/5/2023), dengan kembali melibatkan anjing pelacak.

"Besok Selasa (2/5/2023), Tim SAR akan melakukan pencarian terakhir dengan kembali mengerahkan anjing pelacak dengan menyusuri sejumlah perkebunan warga di sekitar TKP," jelasnya.

Sementara, Kapolres Subang, AKBP Sumarni, mengatakan, pihaknya terus menggali keterangan dari pihak keluarga, bahkan dengan mendatangkan psikolog.

Sumarni menganggap hilangnya Darel dinilai tak wajar.

Baca juga: Ustaz Faizar Yakin Anak Hilang di Subang Bukan Diculik Jin, Tingkah Ganjil Orangtua Korban Terkuak

Ia juga tidak ingin narasi "diculik jin" terus meluas hingga dipercaya masyarakat.

"Sudah 2 hari ini kita lakukan pemeriksaan terhadap keluarga dan tetangga terkait hilangnya Darel," ujar Kapolres Subang, AKBP Sumarni, Kamis (4/5/2023) dikutip dari TribunJabar.id.

"Kami juga menurunkan Tim Forensik Psikologi dari Polda Jabar untuk memeriksa kedua orang tua korban bersama kakak korban, dan pihak keluarganya."

"Tentunya pemeriksaan psikologi ini kita ingin menggali keterangan yang sesungguhnya terkait hilangnya Darel, jangan sampai Isu liar Darel di Culik Makhluk halus terus berkembang di masyarakat."

"Kasus hilangnya Darel juga kita takutkan ada unsur atau motif kriminal seperti diculik orang lain. Makanya kami terus intensifkan pemeriksaan sejumlah saksi," papar Sumarni.

Bayi Dibunuh di Pati

Sementara di Pati, Jawa Tengah, Mohammad Sholeh Ika Saputra (20) tega membunuh anak perempuannya sendiri berinisial N masih berusia 3 bulan.

Kali terakhir, Naura diketahui masih tidur dalam kamar rumah orang tuanya di Kauman RT 4 RW 1, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan/Kabupaten Pati, Senin (1/5/2023) pagi sekira pukul 11.00 WIB.

Belakangan, bayi bernasib malang itu ditemukan di Sungai Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo, Pati, sekira 300 meter di sebelah utara SPBU Kaliampo, Selasa (2/5/2023) petang.

Sholeh, sang ayah, sempat menyebut bahwa anaknya hilang.

bahkan ia sempat melakukan ritual menebar beras hingga garam krosok di sekitar rumahnya.

ritual itu diyakini akan mengembalikan anaknya yang disebutnya hilang, jika benar diculik jin.

Namun, ritual itu hanya akting belaka. Sholeh melakukannya agar aksinya tak ketahuan.

Setelah proses penyelidikan oleh polisi setempat, diketahui N tidak hilang melainkan dibunuh Sholeh.

Sholeh mengaku terbakar amarah kebencian saat anaknya rewel.

Ia tidak menyerahkan anaknya ke sang istri yang sedang berjualan, melainkan memilih membekapnya hingga tewas.

"Emosi saya mentok karena anak saya rewel. Saya bingung caranya nangani semuanya itu bagaimana."

"Langsung saya spontan bekap anak saya yang kecil pakai bantal," kata Sholeh saat dihadirkan dalam konferensi pers di Aula Sarja Arya Racana Polresta Pati, Rabu (3/5/2023) dikutip dari TribunJateng.com.

Guru Bunuh Bayinya di Jember

Kasus miris serupa juga terjadi di Jember, Jawa Timur.

Warga Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, dihebohkan dengan peristiwa bayi yang hilang pada Rabu (23/3/2022).

Warga mengira bayi dari pasutri AM dan FN tersebut ada yang membawa kabur hingga diculik jin.

Namun setelah ditelusuri, ternyata bayi yang hilang itu ditemukan ada di dalam sumur dalam keadaan meninggal dunia. Pelaku pembuang bayi itu ternyata ibu kandungnya sendiri.

Sumur tempat bayi dibuang oleh ibu kandungnya sendiri di Kabupaten Jember.
Sumur tempat bayi dibuang oleh ibu kandungnya sendiri di Kabupaten Jember.

Ternyata, sang bayi malang tidak hilang, melainkan sengaja dibunuh dengan cara diceburkan ke sumur belakang rumah.

FN yang menjadi biang keladinya.

“Tersangka selaku ibu korban, saat bangun dari tidur melihat korban tidur bersama neneknya, kemudian timbul rasa benci (pada bayi),” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo saat konferensi pers di Mapolres Jember, Rabu (30/3/2022) dikutip dari Kompas.com.

Setelah muncul rasa benci itu, pelaku FN membawa bayi ke sumur yang ada di bagian belakang rumah tersebut.

Kemudian, pelaku melempar bayinya ke dalam sumur. Saat kejadian itu, sang suami sedang tidak ada di rumahnya karena sedang ada di sawah. Di rumah itu hanya ada nenek dan tersangka. “

Karena dilakukan di dalam rumah, tidak ada tetangga kanan kiri yang mengetahui,” jelas dia.

Hery menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, motif pelaku membuang bayinya ke sumur karena merasa benci.

Pelaku selama ini sering mendapat cemooh atau bullying.

Hery menambahkan, pelaku FN memang tidak menyusui menggunakan air susu ibu atau ASI. Melainkan, menggunakan susu formula.

“Sehingga ada yang mengatakan pada yang bersangkutan belum bisa menjadi ibu apabila tidak menyusui bayinya,” terang Hery.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved