Pilpres 2024

Kebijakan Jokowi Beri Insentif Kendaraan Listrik Dikritik Anies: Emisinya Lebih Tinggi dari Bus BBM

Anies Baswedan habis-habisan mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang memberikan subsidi untuk kendaraan listrik.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan memegang bendera Indonesia saat menghadiri deklarasi relawannya di Tennis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (8/5/2023). Anies Baswedan habis-habisan mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang memberikan subsidi untuk kendaraan listrik. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan habis-habisan mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang memberikan subsidi untuk kendaraan listrik.

Kritikan ini disampaikan Anies saat deklarasi relawan ‘Anies Amanat Indonesia’ di Tennis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam orasinya di depan pendukungnya, Anies menyebut pemerintah di bawah arahan Presiden Joko Widodo salah kaprah dalam menerapkan kebijakan untuk mengatasi masalah lingkungan.

 

Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini pun menyebut, program subsidi mobil listrik ini tidak tepat sasaran lantaran justru menyasar pada masyarakat kalangan menengah ke atas.

“Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup, apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subdisi untuk mobil listrik yang pemilik-pemilik mobil listriknya adalah mereka yang tidak membutuhkan subsidi,” ucapnya, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Di Depan Relawan, Anies Baswedan Singgung JIS Warisannya Tak Dipakai Laga Resmi

Bahkan, Anies menyebut, emisi yang dihasilkan mobil listrik lebih tinggi dibandingkan dengan bus atau angkutan unum berbahan bakal fosil atau konvensional.

“Kalau dihitung, enisi karbon mobil listruk per kapita, per kilometer sesunggunhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakan minyak,” ujarnya.

Anies menjelaskan, hal ini terjadi lantaran bus bisa memuat banyak orang dalam sekali jalan.

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi relawan ‘Anies Amanat Indonesia’ yang diselenggarakan di Tenis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri acara deklarasi relawan ‘Anies Amanat Indonesia’ yang diselenggarakan di Tenis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Jumlah penumpang yang bisa diangkut oleh bus jauh lebih banyak dibandingkan mobil listrik pada umumnya.

“Ditambah lagi pengalaman kami di Jakarta, ketika kendaraan pribadi berbasis listrik dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya,” tuturnya.

“Dia akan menambah mobil di jalanan, menambah kemacetan di jalanan,” sambungnya.

Baca juga: Anies Presiden 2024! Teriakan Histeris Emak-emak Saat Sang Capres Hadiri Deklarasi Relawan

Oleh sebab itu, bila terpilih menjadi Presiden RI ke-8 di Pilpres 2024 mendatang, Anies pun mengisyaratkan tak akan melanjutkan program subsidi mobil listrik yang dibuat Presiden Jokowi ini.

Ia pun mengaku lebih tertarik mendorong angkutan umum, baik itu bus maupun truk berbasis listrik ketimbang kendaraan pribadi.

“Kami ingin dorong ke depan Insyaallah jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun secara amat baik oleh pemerintahan hari ini ke depan dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan umum berbasis dengan listrik,” kata Anies.

“Kendaraan-kendaraan logistik, bukan pribadi, tapi kendaraan umum," tambahnya menjelaskan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved