Cerita Kriminal

Husen Bunuh dan Mutilasi Bos Galon di Semarang, Padahal Hubungan Mereka Baik Sering Bedagang Bersama

Husen sendiri merupakan karyawan Irwan yang sebelumnya memiliki hubungan baik-baik saja bahkan sering bergadang bersama.

Editor: Siti Nawiroh
Kolase Foto Tribun Jakarta
Husen membunuh lalu memutilasi seorang pria bernama Irwan yang merupakan bos usaha isi ulang air galon di Tembalang, Kota Semarang. Husen sendiri merupakan karyawan Irwan yang sebelumnya memiliki hubungan baik-baik saja bahkan sering bergadang bersama. 

Satu Saksi Diamankan

Sebelumnya, polisi juga telah mengamankan seorang pria pemilik angkringan yang berjualan di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan pria yang diamankan statusnya masih saksi.

“Kami sudah amankan satu saksi sampai sekarang kita sedang melakukan pemeriksaan untuk kembangkan kasus ini. Masih penyelidikan," jelasnya.

Belum diketahui jumlah pelaku dalam kasus pembuhan ini, namun untuk sementara baru satu tersangka yang sudah ditetapkan yakni Husen.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kasus ini termasuk kasus pembunuhan berencana.

Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) temuan mayat pria dicor dan dimutilasi di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, (8/5 2023).
Polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) temuan mayat pria dicor dan dimutilasi di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, (8/5 2023). (Istimewa)

Kepala dan Tangan Korban Dimutilasi

Seorang relawan yang enggan disebut identitasnya mengungkap jasad korban ditemukan dalam keadaan termutilasi.

Saat dilakukan pembongkaran hanya terlihat tubuh dan kaki korban.

Sementara kepala dan tangannya ditemukan terbungkus sebuah karung yang juga dicor.

"Kepala sama tubuh sudah misah."

"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," paparnya.

Ia menambahkan, kondisi korban sudah membusuk dan diperkirakan sudah meninggal sekitar tiga hingga empat hari yang lalu.

"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," terangnya.

Warga sekitar bernama Jehaniko (32) menjelaskan awalnya melihat seorang wanita yang menangis di depan ruko.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved