Polemik Ruko Serobot Saluran Air
Maki Ketua RT, Pemilik Ruko yang Diduga Serobot Bahu Jalan di Pluit Tolak Klarifikasi: Suka-suka Gue
Cekcok antara Ketua RT dan pemilik ruko yang diduga serobot bahu jalan di Pluit. Pemilik ruko berinisial F tolak klarifikasi di depan media.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
"Harus ditindak yang melanggar hukum….selama ini pembiaran, jadi suka suka fasum dipakai utk pribadi. Kasihan warga Jakarta," tulis warganet Liberty Sianipar.
Kata Riang soal F yang marah-marah
Riang menyebut keberadaannya di lokasi mulanya untuk memberi apresiasi salah satu pemilik usaha yang rela membongkar bagian propertinya yang berada di lahan prasarana publik.
“Saya hanya ingin menghampiri satu pemilik ruko di Blok Z8 nomor 1, saya minta buatkan statemen sebagai edukasi kepada pemilik ruko yang lain, bahwa ada warga yang dengan senang hati dan suka rela membongkar bagian yang merupakan bahu jalan yang tertutup,” ujar Riang pada KompasTV, Jumat (12/5).
Setelah itu, Riang mengatakan tiba-tiba datang salah satu pemilik ruko yang kemudian viral adu mulut dengannya.

“Datang lah salah satu pemilik ruko dengan marah-marah, seakan-akan saya itu mau melakukan tindakan,” ucap Riang.
Riang mengatakan, ruko yang dimiliki F merupakan satu dari total 42 tempat usaha yang bangunannya menyerobot saluran air dan bahu jalan.
"Total di Z4 Utara ada 20 unit, Z8 Selatan ada 22 unit. Kalo Z4 Utara seluruhnya maju seperti ini. Ini saluran air mereka keramik, mereka beton, mereka tutup," ucap Riang.
Menurut Riang, pihaknya sudah melaporkan pelanggaran pembangunan ruko ini kepada pihak Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan sejak 2019, namun tak kunjung direspons.
Baru pada tahun 2023 ini, laporan yang diajukan ke Pemprov DKI Jakarta akhirnya ditanggapi.
Baca juga: Strategi Marketing Pedagang Mainan Anak Asal Cimahi Ini Viral, Ternyata Begini Awal Mula Idenya!
Namun, hingga kini Pemprov belum melakukan pembongkaran bangunan, melainkan baru sebatas pendataan ruko-ruko yang melanggar.
"Saya bikin peringatan sejak tahun 2019 kepada Lurah Pluit dan Camat Penjaringan. Terakhir 2023 saya lapor ke Pemprov DKI Jakarta," ucap Riang.
"Semua setiap hari di sini masih beroperasi, restoran, kafe, kantor. Karena ada pembiaran, bahkan ada yang dibikin dua lantai di atas bahu jalan dan saluran air," tandasnya.
Riang pun berharap pemerintah segera menindaklanjuti laporannya serta melakukan pembongkaran terhadap ruko-ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan.
Dirinya khawatir jika tidak segera ditindak, ke depannya makin banyak pemilik tempat usaha yang semena-mena membangun ruko di lokasi.
Sampai berita ini diturunkan, F masih belum bersedia melakukan klarifikasi atas kejadian tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.