Setelah Diguyur WBK, Imigrasi Soekarno-Hatta Punya Senjata Pamungkas: Teknologi Face Recognition

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta kini menghadapi babak baru pembangunan Zona Integritas (ZI) melalui tahap akreditasi.

Ega Alfreda/TribunJakarta.com
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta kini menghadapi babak baru pembangunan Zona Integritas (ZI) melalui tahap akreditasi atau penilaian Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Kamis (18/5/2023). 

Mereka ditolak masuk dari bandar udara terbesar di Indonesia tersebut lantaran dokumen keimigrasian yang tak sesuai prosedur.

Pencegahan masuk itu setelah pihak imigrasi menerapkan teknologi face recognition sebagai pendeteksi dokumen keimigrasian bagi warga negara asing (WNA) maupun warga negara Indonesia (WNI) yang masuk ke Indonesia.

"Selain teknologi tersebut, kita juga perkuat sumber daya manusia (SDM)," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Soekarno-Hatta, Tito Andrianto beberapa waktu lalu.

Selain menolak ribuan WNA, pihaknya juga berhasil menunda keberangkatan 4.119 orang.

Sama, mereka ditunda keberangkatannya karena masalah dokumen keimigrasian.

Sehingga diminta untuk melengkapi kembali sebelum keluar dari Indonesia.

"Nah terbagi 568 WNA dan 3.551 WNI dengan berbagai alasan keimigrasian," ungkap Tito.

Adapun penolakan dan penundaan keberangkatan ribuan orang tersebut juga terdapat korban dan pelaku kejahatan.

"Seperti yang dicurigai sebagai PMI (pekerja migran Indonesia) ilegal tanpa melalui prosedur, kemungkinan korban perdagangan manusia," jelasnya.

Hadirnya teknologi face recognition tersebut, pihak Imigrasi bisa lebih cepat mendeteksi penumpang yang masuk red notice atau cegah tangkal (cekal).

"Karena begitu dikenali sebagai penumpang dalam red notice tersebut, maka autogate tidak akan terbuka, sehingga lebih cepat petugas bekerja," tutup Tito.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved