PKS Soal Heru Budi 6 Bulan Pimpin DKI: Tak Punya Visi Misi tapi Ogah Lanjuti Program Anies Baswedan

Penilaian itu disampaikan Sekretaris Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Sekretaris Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, M. Taufik Zoelkifli dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Enam bulan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dinilai masih belum punya visi misi yang jelas namun ogah melanjutkan program Anies Baswedan.

Penilaian itu disampaikan Sekretaris Fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli.

Salah satu kinerja Heru Budi yang dikuliti PKS yakni soal penanganan kemacetan yang dirasa justru kian parah. 

Di antaranya ketika Heru Budi mengubah trotoar dan jalur sepeda di Jalan Santa menjadi jalan raya.

Menurut Taufik, apa yang dilakukan Heru itu sangat bertolak belakang dengan apa yang telah dikerjakan Anies Baswedan selama lima tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Jadi pembangunan transportasi di Jakarta kelihatannya jadi putus, tidak berlanjut karena di awal dulu (era Anies) mengutamakan transportasi publik, kemudahan jalan, trotoar diperbesar karena kita mengutamakan juga dari bawah, dari pejalan kaki, pesepeda hingga transportasi publik.

Tapi sekarang enggak ya, beberapa tempat di trotoarnya juga dihilangkan lagi, jadi kemudian prioritas sekarang tuh di transportasi mobil dan itu mobil pribadi dan kemudian dia menimbulkan kemacetan," papar Taufik kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu pun membandingkan dengan era Anies Baswedan saat memimpin yang memaparkan programnya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.

Baca juga: Biar Publik Tahu Mendagri Tak Cuma Bicara PKS Minta Hasil Evaluasi Pj Gubernur Heru Budi Dibuka

Menurutnya, andai saja Heru Budi mau mengikuti RPD yang sudah digagas Anies maka persoalan di Jakarta bisa mudah teratasi.

"Tapi kemudian yang saya lihat, Pj Gubernur yang sekarang enggan untuk memakainya. 

Padahal menurut saya, dia (Heru) sendiri belum punya strategi, visi misi, yang jelas tentang penanganan kemacetan," kata Taufik. 

"Harusnya gampang saja, ikuti yang sudah dibuat lima tahun sebelumnya. Itu sudah bagus, kalau itu dibuat, selesai," sambung dia. 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved