Gaya Hidup ASN DKI Era Heru Budi Banyak Disorot, Gerindra: Harusnya Orang Punya Duit Beri Teladan

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif komentari gaya hidup ASN DKI yang disorot. Ia menyebut pejabat harus beri keteladanan.

KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra, Syarif, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019). Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif komentari gaya hidup ASN DKI yang disorot. Ia menyebut pejabat harus beri keteladanan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif turut berkomentar soal gaya hidup Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI yang belakangan disorot.

Menurutnya, DKI kini minim sosok pemimpin yang bisa menjadi teladan.

“Kalau pemimpin baik, aparatur baik, pasti yang bawah juga baik, teorinya kan begitu. Kalau tidak ada keteladanan ya enggak bisa itu,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (25/5/2023).

Syarif pun mengaku sudah meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono untuk memberikan contoh keteladanan yang baik bagi seluruh anak buahnya.

“Saya sudah bilang ke pak Heru, pak Heru harus jadi contoh kita-kita. Karena harusnya orang yang punya duit, pejabat itu yang memberikan keteladanan,” kata dia.

Baca juga: Tutup Kasus Flexing Pejabat Dishub, Pemprov DKI Jakarta Rahasiakan Hasil Pemeriksaan ke Publik

Sebagai informasi, setidaknya ada tiga ASN DKI yang gaya hidupnya disorot warganet lantaran kerap memamerkan harta atau flexing di media sosial.

Mereka adalah pejabat Dinas Perhubungan DKI Massdes Arouffy dan pejabat Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Jakarta Utara Selvy Mandagi.

Teranyar, pejabat Dinas Kesehatan DKI Ngabila Salama jadi sorotan usai pamer gaji Rp34 juta per bulan di media sosial.

Syarif pun menyebut, para oknum ASN ini selayaknya diberikan sanksi tegas untuk memberikan efek jera.

“Tapi jangan main pecat-pecat aja, kasihan anak bininya dong. Sekurang-kurangnya demosi lah,” ujarnya.

Dengan sanksi tersebut diharapkan para ASN DKI bisa menunjukkan gaya hidup bersahaja sehingga bisa dicontoh masyarakat.

“Kita itu harus memberikan contoh keteladanan. Kalau mau warganya ikut program pemerintah, taat pajak dan sebagainya ya itu harus ada keteladanan,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, ASN Pemprov DKI Jakarta kembali berulah. Kali ini seorang dokter di Dinas Kesehatan Pemprov DKI yang pamer nominal gajinya di media sosial.

Ngabila Salama, pejabat Dinkes DKI Jakarta.
Ngabila Salama, pejabat Dinkes DKI Jakarta. (Instagram @ngabilasalama)

Sosok dokter yang tengah jadi sorotan itu ialah Ngabila Salama yang menjabat

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta.

Hal itu bermula ketika Ngabila Salama membuat status yang menyebut dirinya kenal dekat dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Dia juga memamerkan nominal gajinya yang mencapai Rp 34 juta per bulan.

“Saya teman Menkes tiap saat bisa saya kritik kapan saja. Saya bukan bawahnnya. ASN mah kalau mau jilat itu jilat atasannya langsung promosiin. Saya eselon 4 di DKI, THP sudah Rp 34 juta sebulan ngapain capek-capek jadi eselon 2 Kementerian (Kesehatan). Kalau gak kenal saya, jangan nakal,” tulis melalui akun Twitter @Ngabila

Saat ini status tersebut telah dihapusnya.

Ngabila juga telah meminta maaf melalui akun twitter pribadinya @Ngabila.

"Saya juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang dirugikan juga instansi saya atas perbuatan yang tidak bijak tersebt. Semoga Allah selalu memberi kemudahan, rizki, kesuksesan untuk semua saudara saya yang membaca. Nikmat sehat yang tak terhingga dan kebahagiaan brsm keluarga. Aamiin YRA," cuit Ngabila.

Baca juga: Terbitkan Aturan ASN DKI dan Keluarganya Tak Flexing, Heru Budi: Sesuai Arahan Kemendagri

Namun apa yang dilakukan dokter ASN itu sudah terlanjur viral.

Dia pun kini menjadi sasaran kekesalan warganet.

Ulah dokter Ngabila itu telah terdengar ke telinga Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Heru pun seakan ogah memberikan komentar panjang atas apa yang dipamerkan sang dokter ASN itu.

"Ya tanya sama yang mamerin gimana," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Saat ditanyakan imbauannya kepada pegawai Pemprov DKI untuk tak pamer, barulah Heru menjawab agak panjang.

Kata Heru, pihaknya sudah memberikan surat edaran larangan flexing kepada pegawai Pemprov DKI Jakarta.

"Ya kan udah surat edarannya, surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri, terus ditindaklanjuti surat edarannya yang tanda tangan Pak Sekda," kata Heru.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMISfjgsw8omhAw?hl=id&ceid=ID:id≷=ID

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved