Viral di Media Sosial
Awalnya Ragu dan Malu, Siswi SMP Ini Tak Menyangka Bakal Viral Kenakan Gaun Pengantin Saat Wisuda
Alya Fitriyah (14) tak pernah menyangka bila video yang diunggahnya di akun TikTok bakal berujung viral. Awalnya ia malu dan ragu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Alya Fitriyah (14) tak pernah menyangka bila video yang diunggahnya di akun TikTok bakal berujung viral di media sosial.
Sebagai siswi, ia hanya ingin mengarsipkan momen wisudanya yang berlangsung di SMPN 1 Cikijing, Majalengka, Jawa Barat pada 20 Mei 2023 lalu.
Namun siapa sangka jika pakaian saat wisuda justru mengantar videonya lalu lalang di sejumlah media sosial.
Yap saat wisuda ia mengenakan pakaian kebaya lengkap dengan siger Sunda bak pengantin perempuan saat melangsungkan resepsi pernikahan.
"Awalnya saya iseng posting itu karena saya mengira tidak akan viral, itu hanya untuk dokumentasi saja dan dari captionnya pun tidak ada niat untuk FYP," jelasnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (26/5/2023).
Baca juga: VIRAL Wanita Ini Wisuda Pakai Gaun Pengantin, Terungkap Alasannya: Ternyata Sosok Pilihan
Hal ini terbukti dari caption yang cukup sederhana. Ia hanya mengungkapkan dirinya yang tiba-tiba saja sudah lulus.
Waktu tiga tahun untuk mengemban ilmu di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dirasanya cepat sekali.
"Biasanya kan kalau orang tuh bikin video suka pake hashtag gitu ya biar ramai. Eh taunya video yang awalnya iseng untuk arsip Tik Tok malah jadi booming dan diupload diakun sosial media lain," lanjutnya.
Pakaian unik
Kepada TribunJakarta.com, ia menceritakan proses wisudanya sudah berlangsung sejak 20 Mei 2023 lalu.
Kata dia, mengenakan kebaya khas Sunda bak pengantin di pernikahan memang sudah biasa di sekolahnya.
"Iya memang sebelum perpisahan pun saya sudah dipilih oleh pihak sekolah untuk jadi pengantin wanitanya. Memang dari dulupun sekolah saya mengadakan acara perpisahan sekolah (selalu diadakan pengantin) untuk di Papag (istilah Sundanya). Jadi itu hal yang biasa sih di daerah saya," katanya.
Bahkan ia menyebut hal ini sudah seperti tradisi.
"Ini sudah menjadi tradisi di Sunda," sambungnya.
Sempat ragu
Terpilih mengenakan kebaya khas Sunda lengkap membuatnya dilanda keraguan.
Ia mengaku membutuhkan beberapa waktu untuk berpikir sebelum akhirnya mantap mengenakan pakaian tersebut.
"Perasaaan saya waktu terpilih awal nya ragu, dan malu," ungkapnya.
Dukungan demi dukungan terus berdatangan untuk dirinya. Tak hanya dari guru, teman-teman Alya pun turut menyemangatinya.
"Tapi karena dukungan dari teman teman, diyakinkan oleh Bapak/Ibu Guru akhirnya saya bersedia untuk jadi pengantin wanitanya," bebernya.
Punya prestasi mentereng
Menurutnya, yang menggunakan pakaian tersebut bukanlah dipilih secara acak.
Namun murid yang berprestasi di sekolah tersebutlah yang diperkenankan mengenakan pakaian tersebut kala proses wisuda berlangsung.
"Yang menjadi pilihan untuk dijadikan pengantin itu berdasarkan siswa yang berprestasi di bidang akademik, non-akademik, dan yang aktif di organisasi," katanya.
Alya mengungkapkan dirinya memiliki prestasi dibidang non akademik dan tercatat aktif di organisasi.
Satu diantara prestasinya ialah pernah memenangkan penghargaan danton terbaik sewilayah 3 Cirebon.
"Kebetulan saya masuk ke kategori beprestasi dibidang non akademik dan aktif di organisasi. Prestasi non akademiknya aku aktif di organisasi, terus banyak pengalaman mengikuti lomba pramuka dan kebetulan pernah dapat penghargaan "danton terbaik SE-WIL 3 CIREBON" dan masih banyak lainnya," pungkasnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.