Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan

Ayah Viky Siswa SMA yang Jalan Kaki ke Sekolah Disebut Berutang ke Bank, Tak Bisa Tunjukkan Buktinya

Orangtua Viky, Siswa SMA yang mengaku berjalan kaki 16 Km demi bisa sekolah disebut memiliki sejumlah kontrakan. Tak tak bisa beri bukti soal utang?

|
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
Tangkapan layar di TikTok terdalam_
Orangtua Viky, Siswa SMA yang mengaku berjalan kaki 16 Km demi bisa sekolah disebut memiliki sejumlah kontrakan. Tak tak bisa beri bukti? 

Mamad kemudian membenarkan kalau saat ini kondisi keuangan keluarga Viky sedang kesulitan.

Viky terpaksa berjalan kaki pergi dan pulang ke sekolahnya di Bojongsari.

Selama dua tahun hampir setiap ke sekolah, Viky menempuh jarak 16 Km dengan berjalan kaki.


Tapi Tak Mau Kasih Lihat Bukti?

Tokoh lingkungan yang enggan disebutkan namanya tersebut mengatakan, keluarga Viky sempat diminta untuk menunjukkan bukti tagihan atau utangnya di Bank tapi tidak bisa.

"Di medsos juga keluarganya diminta tunjukan tagihan bank tapi tidak bisa nunjukin tidak punya bukti. Jadi banyak yang ditutupin lah," katanya pada TribunJakarta, Kamis (25/5/2023).

Ia kemudian mengatakan sedianya keluarga Viky tidak masuk dalam daftar keluarga miskin berdasarkan sensus pada Desember 2022 lalu.

"Kami juga dari lingkungan sudah sensus bulan Desember 2022, keluarga mereka baik-baik saja, anaknya bersekolah, dan tiba-tiba muncul video itu kami pun kaget juga seperti itu," ujarnya.

Kediaman Viky (toko) tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (23/5/2023).
Kediaman Viky (toko) tertutup bilik kayu) di Jalan RE Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (23/5/2023). (Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com)

Baca juga: Sosok Om Viky yang Muncul di Video Viral Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah, Akting Tak Saling Kenal?

Lebih lanjut, ia mengatakan perwakilan dari Kementerian Sosial juga telah menyambangi keluarga Viky.

"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," ucapnya.

"Kami juga sensus mereka tidak masuk kategori keluarga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Jadi saya kembalikan ke masyarakat saja penilaiannya," sambungnya lagi.

Lebih lanjut, ia berujar usaha bisnis ikan hias yang dijalani keluarga Viky juga cukup menjanjikan sebelumnya.

"Sebelumnya pas zaman Covid-19 bisnis ikan hias dia ramai mas sehari bisa Rp 5 juta, dia beli mobil dan sebagainya," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Sedih Usaha Ayah Siswa SMA Jalan Kaki ke Sekolah Bangkrut Pas Pandemi, Viky Jadi Juru Parkir

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa terkini usaha akuarium yang ditekuni keluarga Viky bangkrut.

"Usaha akuariumnya mengalami kerugian bangkrut, salah mengelola," pungkasnya.

Kini, deretan akuarium yang dulunya dipenuhi ikan hias yang dijajakan ayahnya kini kosong.

Hanya tersisa akuarium terisi air tanpa ikan yang tertinggal di rumah Viky.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved