Siswa SMA Jalan Kaki Pingsan
Cerita Sedih Usaha Ayah Siswa SMA Jalan Kaki ke Sekolah Bangkrut Pas Pandemi, Viky Jadi Juru Parkir
Viky membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tukang parkir hingga joki main games. Kondisi keluarga miris.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap cerita menyedihkan bisnis ayah Viky siswa SMA yang jalan kaki ke sekolah bangkrut dihantam pandemi.
Viky membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tukang parkir hingga joki main games.
Kehidupan keluarga Viky berubah sejak sang ayah sakit stroke dan usahanya gulung tikar.
Hal itu diungkapkan Camat Ciputat bernama Mamad saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (25/5/2023).
Mamad menjelaskan ayah Viky memiliki usaha ikan hias di kios depan rumahnya yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan.
Mulanya usaha ikan hias tersebut berjalan lancar, sehingga Ayah Viky memberanikan diri untuk meminjam uang di bank.
"Tadinya dia kan jual ikan hias tuh, ada kios di depannya, terus kios yang disebelah di kontrakin," ucap Mamad.
"Nah terus dia pinjem uang di bank buat tingkat rumahnya," sambungnya.
Namun semua berubah sejak pandemi Covid-19 mendadak terjadi. Usaha ayah Viky akhirnya harus gulung tikar.
"Tadinya dia pikir usahanya bakal lancar, ternyata pas pandemi ikan hias kan enggak laku," ucap Mamad.
Mamad lalu menjelaskan sejumlah kios di sekitar rumah Viky, adalah milik keluarga remaja tersebut.
"Rumah dia dipecah-pecah dijadikan kontrakan," kata Mamad.
Untuk membayar utang ke bank, ayah Viky akhirnya mengandalkan penghasilannya dari kios-kios yang ia kontrakan.
"Ternyata putus di tengah jalan," ucap Mamad.
"Rumahnya dipecah dua, kan kontrakannya buat bayar utang di bank,"
Baca juga: Tak Cuma Orangtua, Kakek Viky Juga Baru Tahu Cucunya Jalan Kaki 16 Km ke Sekolah, Tak Cerita?
"Iya duitnya buat nutupin utang di bank," imbuhnya.
Tokoh lingkungan rumah Viky yang enggan disebutkan namanya pun mengurai pernyataan soal kondisi keluarga Viki.
Tokoh lingkungan tersebut mengaku memang kondisi keluarga Viky saat ini sedang sulit.
"Mereka mengakui gengsi dan sedang kesulitan ekonomi, ngomong depan saya, camat, lurah, keluarganya yang ngomong, orang tuanya," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan perwakilan dari Kementerian Sosial juga telah menyambangi keluarga Viky dan menyatakan masuk kategori mampu alias tidak miskin.
"Kemarin dari Kemensos juga sudah hadir melihat kondisi rumah seperti itu, ada televisi, kulkas, jadi tidak masuk kategori miskin," ucapnya.

"Kami juga sensus mereka tidak masuk kategori keluarga miskin, rentan miskin, dan sangat miskin. Jadi saya kembalikan ke masyarakat saja penilaiannya," pungkasnya.
Jadi tukang parkir
Viky membantu perekonomian keluarganya dengan menjadi tukang parkir setelah pulang bekerja.
"Dari markir (uangnya untuk sehari-hari di rumah) setiap hari, dapet Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu," kata Viky dikutip TribunJakarta.com dari video TikTok @terdalam_, Senin (22/5/2023).
Namun Viky mengaku tak setiap hari bekerja sampingan jadi tukang parkir.
Dari uang Rp 15 ribu tersebut, Viky berikan Rp 10 ribu untuk sang ibunda membeli mie dan telur.
Kemudian Viky menyimpan Rp 5 ribu untuk dirinya sendiri.
Viky merupakan siswa SMA kelas 3 yang saat ini sedang menjalani ujian.
Dengan ekonomi keluarga yang pas-pasan, Viky mengaku uang sekolah pun masih nunggak.
"Nunggak (uang sekolah)," kata Viky.
"Terus kalau belum bayar gimana?" tanya perekam video.
"Ya itu ijazahnya gak bisa diambil," kata Viky.
Nantinya Viky berniat meminjam uang untuk menebus ijazahnya agar dirinya bisa cepat bekerja.
"Pinjem mungkin nanti buat ijazah Rp 5 juta, itu uang spp, uang kelulusan, dan uang ujian saya," kata Viky.
Viky Tak Cerita Soal Jalan Kaki ke Orangtua
Viky mengaku, kedua orang tuanya sampai kaget dan sedih. Selama ini yang mereka tahu, anaknya sekolah naik angkutan umum atau angkot.
Hal itu karena Viky setiap hari diberi ongkos.
Mereka akhirnya tahu setelah videonya pingsan viral di media sosial.
"Awalnya mereka gak tahu, mereka kaget aku jalan," kata Viky ketika menjadi bintang tamu di acara Pagi-pagi Ambyar.
"Yang mereka tahu kamu naik angkutan umum?" tanya Rian Ibram, host acara tersebut.
Baca juga: Viky Siswa SMA yang Pingsan Seusai Jalan Kaki 16 Km Tolak Beasiswa dari Rian Ibram, Apa Alasannya?
"Iyaa," jawab pria yang sudah duduk di bangku kelas 12 SMA tersebut.
Setelah tahu dari media sosial, Viky bercerita orang tuanya langsung menangis.
Mereka mempertanyakan alasan Viky memilih jalan kaki padahal diberi ongkos setiap hari.

Viky rupanya memiliki alasan mulia.
Sadar ekonomi keluarganya sedang tidak baik, Viky memilih uang yang diberikan orang tua untuk ongkos disimpan.
"Mereka sampai nangis kenapa jalan gitu kan udah dikasih ongkos. Kata saya yaudah simpen aja buat makan di rumah, buat yang lain, gitu," tutur Viky.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.