Warga Mengeluh 3 Bulan Jalan Perumahan Elit di Duren Sawit Dipagari Seng, Begini Penampakannya
Akses jalan lingkungan kawasan elit di Perumahan Taman Duren Sawit, wilayah RT 09/RW 16, Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dipagari.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Akses jalan lingkungan kawasan elit di Perumahan Taman Duren Sawit, wilayah RT 09/RW 16, Kelurahan/Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dipagari.
Sejak pertengahan bulan Maret 2023 lalu akses Jalan Perumahan Taman Duren Sawit dipagari seng dengan tinggi sekitar 1 meter, panjang sekitar 20 meter, dan lebar tiga meter oleh ahli waris pemilik lahan.
Pemagaran menggunakan seng mengakibatkan akses jalan dengan lebar sekitar enam meter yang tadinya dapat dilintasi dua mobil berkurang, menjadi tersisa setengahnya.
Lurah Duren Sawit, Santi Nur Rifiandini mengatakan pemagaran akses jalan dilakukan setelah ahli waris pemilik lahan memenangkan sengketa tanah berdasar putusan pengadilan.
"Jadi itu dilakukan ahli waris yang memang ketika bersengketa telah menang di Pengadilan. Eksekusi dari Pengadilan dilakukan kalau tidak salah 16 Maret lalu," kata Santi, Rabu (7/6/2023).
Pemagaran mencakup empat bidang tanah rumah mewah yang sebelumnya dinyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan merupakan milik ahli waris dan sudah dieksekusi.
Pada bagian dalam lahan yang dipagari dan digembok tersebut terpampang dua pelang bertuliskan 'Dilarang Keras Memasuki Area Pekarangan Tanah Ini Tanpa Seizin Pemilik'.
Imbas pemagaran yang dilakukan pemenang sengketa, sedikitnyabempat Kepala Keluarga (KK) penghuni rumah yang terdampak mengeluh akses jalan merek berkurang dan sulit beraktivitas.
Baca juga: Kisruh Ruko Pluit Kembali Memanas, Jakpro Diminta Tingkatkan Pengawasan Aset
Pasalnya akses jalan yang dipagari merupakan berada di jalan buntu, sehingga hanya terdapat satu akses keluar rumah dengan melintasi sisa jalan tidak dipagari pemilik lahan.
Warga yang akses jalannya terdampak pun beberapa waktu lalu sudah melaporkan kasus melalui aduan Cepat Respon Masyarakat (CRM) kepada Pemkot Jakarta Timur.
"Bicara menggangu, iya pasti. Karena tadinya kan lebar ya, tiba-tiba tinggal setengahnya jadi pasti agak terganggu. Sebenarnya masih bisa lalu lintas, masih bisa satu mobil," ujarnya.
Santi menuturkan pada Selasa (6/6/2023) siang jajaran pihak Kelurahan Duren Sawit bersama Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar sudah meninjau lokasi untuk membahas masalah.
Namun untuk sekarang belum dapat memastikan apa akses jalan dipagari merupakan fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos fasum) milik Pemkot Jakarta Timur atau bukan.
Pemkot Jakarta Timur menyatakan perlu membuka dokumen penyerahan Fasos Fasum dari pengembang saat perumahan Taman Duren Sawit dibangun untuk memastikan.
"Buka berkas lagi di mana saja yang memang sudah fasos fasum kita. Karena di surat serah terima dijelaskan secara global, tidak dijelaskan berapa meter, di mana saja Fasos Fasum," tuturnya.
Perwira TNI Gadungan Dibekuk di Duren Sawit, Kedok Terbongkar Gara-gara Kasus Pencurian |
![]() |
---|
Diperiksa Kasus Ijazah Palsu, Roy Suryo Singgung Silfester Matutina: Malu Negara Kalau Kabulkan PK |
![]() |
---|
SIDANG PK Silfester Matutina Besok, Kubu Roy Suryo Ungkit Eksekusi, Ahmad Sahroni Tegas: Tangkap! |
![]() |
---|
Silfester Matutina Sontak Tak Berkoar-koar di TV, Kini Resmi Ajukan PK ke Pengadilan Negeri Jaksel |
![]() |
---|
Malangnya Ibu Usai Lahiran di Duren Sawit, Keluhkan Tangan Sakit Hingga Berujung 4 Jari Diamputasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.