Cerita Kriminal

Dendam Semasa Sekolah Sering Di-bully, Pemuda di Bekasi Bacok Kakak Kelas: Pacar jadi Pemantik Lagi 

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, pemantik pembacokan kakak kelas semasa SMA itu disebutkan pelaku terkait kekasihnya. 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Tribunnews/worldofbuzz.com/Ist
Ilustrasi. Pemuda berinisial RF (21) melakukan pembacokan terhadap kakak kelasnya semasa SMA berinisial SM (22) di Jalan Kemandoran, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipicu kerap mendapat perlakukan perundungam atau bullying saat sekolah dan dipicu masalah pacar. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Video penyerangan pengunjungan warkop di Jalan Kemandoran, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan viral di media sosial. 

Pelaku merupakan pemuda berinisial RF (21), sedangkan korban tidak lain adalah kakak kelasnya semasa sekolah berinisial SM (22). 

Peristiwa penyerangan terakam CCTV warkop, RF datang bersama rekannya langsung menyerang secara membabi buta. 

Kedatangan RF jelas, mengincar kakak kelasnya yang sedang asyik nongkrong di warkop bersama sejumlah pengunjung. 

Suasana warkop yang tadinya tenang berubah drastis, seluruh pengunjung bubar seketika saat RF datang membawa celurit. 

Tanpa baba-basi, RF langsung mengayunkan celurit ke arah SM. Beruntung korban sigap menghindar meski harus jatuh tersungkur. 

Tidak berhenti sampai di situ, RF kian membabi buta dengan terus mengarahkan celurit ke arah korban. 

Baca juga: 3 Tahun Pendam Sakit Hati Dibully, Pria di Bekasi Balas Dendam Bacok Eks Kakak Kelas di Warkop

Sambil mengucapkan kalimat sumpah serapah, amarah RF membucah tak peduli siapa pun yang ada di sekitarnya. 

Bahkan RF sempat mengancam pengunjung lain yang hendak berusaha menyerang balik, situasi dapat diredam saat rekan yang datang bersamanya berusaha membujuj untuk meninggalkan lokasi. 

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengtakan, pelaku berhasil diringkus pada Senin (12/6/2023).  

"Ungkap kasus peristiwa secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang yang terjadi pada hari Jumat 9 Juni 2023 pukul 23.30 WIB, kejadiannya di Warkop AJ," kata Jupriono, Rabu (14/6/2023).  

Pelaku yang berhasil ditangkap berinisial FR (21), dia merupakan tersangka utama kasus penyerangan di Warkop AJ Pekayon Jaya menggunakan celurit.  

"Berdasarkan alat bukti yang kita dapatkan kemudian kita identifikasi pelaku, didapat dengan inisial RF (21), kami tangkap di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur," jelas dia.

Baca juga: Kejamnya Cinta: Sudah Tak Disayang, Pria Ini Nekat Gendong dan Culik Bu Guru Privat hingga Teriak

Baca juga: Bentak-bentak Sekuriti, Terkuak Sikap Arogan Mario Dandy Usai Aniaya David Ozora

Selain RF, pihaknya masih memburu tiga pelaku lagi yang membantu tersangka RF melancarkan aksi penyerangan.  

"Ada tiga orang lagi yang saat ini masih kita kejar dan kita sudah tetapkan ke daftar pencarian orang," paparnya.  

Ada pun untuk kronologi kejadian, korban berinisial SM (22), merupakan kakak kelas pelaku saat masih bersekolah tingkat menengah atas.  

Malam kejadian, SM dengan tersangka RF melakukan komunikasi melalui pesan singkat WhatsApp.  

Merasa tidak memiliki masalah, korban lalu mengirim lokasi agar pelaku dapat datang ke tempatnya.  

"Korban merasa tidak ada masalah dengan pelaku, diminta shareloc kemudian lngsung dikirim, pelaku ada sekitar empat orang datang, salah satunya memegang celurit," terang Jupriono.  

Pelaku datang langsung menyerang dan mengincar korban, kejadian tersebut sempat membuat seluruh pengunjung berlarian.  

Korban mengalami luka bacok di bagian lengan sebelah kiri dan pinggul, dia sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Kota Bekasi.  

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal 170 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.  

Dendam Sering Di-bully

Ilustrasi siswa SMA
Ilustrasi siswa SMA (https://www.instagram.com/sman70jakarta/?hl=id)

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengtakan, motif pelaku melakukan penyerangan adalah dendam karena sering di-bully atau dirundung. 

"Pelaku merasa tidak senang dengan korban karena ketika sekolah seringkali dibully oleh korban sehingga membekaslah sampai saat ini timbul dendam," kata Jupriono, Rabu (14/6/2023).  

Pelaku merupakan adik satu tingkat dari korban, sudah lulus sejak tiga tahun silam dan baru berani melampiaskan dendamnya baru-baru ini.  

"Ada sekitar tiga tahun (lalu lulus sekolah), mungkin sekarang mulai berani kalau dulu saya masih kecil secara fisik mungkin belum,"ucapnya. 

Baca juga: Akhirnya Irjen Krishna Murti Terlibat Pencarian Penipu iPhone Rihana Rihani: Akan Langsung Ditangkap

Meski begitu, pihaknya masih terus mendalami kasus penyerangan ini karena terdapat tiga pelaku lagi yang masih buron. 

Ketiga pelaku yang masih buron lanjut Jupriono, merupakan rekan pelaku yang membantu saat aksi penyerangan. 

"Inisial RF ini adalah pelaku utama yang melakukan kekerasan terhadap korban dengan sebilah celurit,"  

"Untuk pelaku lain perannya untuk yang tiga, itu tidak seperti rekan lihat di instagram, dua diantara empat itu kan memang turun, dan ikut melakukan penyerangan juga," tambahnya.  

Pacar jadi Pemantik

Motif penyerangan pengunjung warkop di Jalan Kemandoran, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, disebabkan dendam lama.  

Pelaku berinisial RF (21), merupakan adik kelas dari korban berinisial SM (22) saat keduanya duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).

Sebagai junior, RF kerap mendapatkan perlakuan perundungan atau di-bully oleh pelaku.  

Selain dendam lama, terdapat satu pemantik yang diduga membakar amarah pelaku terhadap korban.  

Baca juga: Viral Minta Rp 10 Ribu ke Pemotor di Senayan, Ini 4 Poin Pernyataan yang Dibacakan Tukang Parkir

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono mengatakan, pemantik pembacokan kakak kelas semasa SMA itu disebutkan pelaku terkait kekasihnya. 

"Ada informasi awal bahwa, korban ini pernah WA (WhatsApp) ke pacarnya pelaku, sehingga semakin tidak senang pelaku kepada korban," kata Jupriono, Rabu (14/6/2023). 

Kendati begitu, informasi ini belum dapat dibuktikan karena masih didalami penyidik. 

"Itu belum bisa dibuktikan isi WA nya ke pacarnya, untuk masalah perempuan masih kita dalami lagi," ucapnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved