Cerita Kriminal

3 Balita di Pati Tidur Sambil Peluk Jenazah Ibunya, Terkuak Cara Mereka Bertahan Hidup Selama 2 Hari

Ibu bernama ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya, Adapun anak pertama dan keduanya yang berusia 4 dan 2 tahun memeluknya dari belakang.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJATENG
Seorang ibu bernama Budiati (33) ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya yang baru berusia 26 hari di rumah kontrakannya di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023) malam. Adapun anak pertama dan keduanya yang berusia 4 dan 2 tahun memeluk Budiati dari belakang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang ibu bernama Budiati (33) ditemukan meninggal dunia sambil memeluk bayinya yang baru berusia 26 hari di rumah kontrakannya di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023) malam.

Adapun anak pertama dan keduanya yang berusia 4 dan 2 tahun memeluk Budiati dari belakang.

Ketiga anak itu dalam kondisi lemas dan dehidrasi.

TONTON JUGA

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar menduga Budiati meninggal dunia sejak Selasa (13/6/2023).

Lalu bagaimana cara dua balita dan bayi tersebut bisa bertahan hidup?

Ayah Budiati, Gunadi mengatakan cucu-cucunya tidak mengetahui bahwa ibunya sudah tiada.

Mereka terus memeluk jasad sang ibu.

Selama hampir dua hari, balita-balita tersebut bertahan hidup dari makanan yang ada di kulkas.

Baca juga: Bukannya Disayang Setelah Melahirkan, Ibu 3 Anak di Pati Justru Dianiaya Suami hingga Tewas

"Jadi selama hampir dua hari dua malam mereka terlantar," ucap Gunadi.

"Makan apa saja yang ada di kulkas."

"Begitu makanan di kulkas habis ya sudah," kata dia.

Saat ini, anak sulung dan anak kedua Budiati dirawat oleh Gunadi di rumahnya.

Sementara, anak bungsu yang masih bayi saat ini masih mendapat perawatan intensif di RSUD RAA Soewondo Pati.

 

Budiati Tewas Dianiaya

Bukannya disayang setelah melahirkan anak ketiganya, Budiati justru mendapatkan pukulan berkali-kali dari suaminya Mashuri (45).

Kekejaman Mashuri terkuak setelah warga mendengar tangisan bayi Budiati yang baru berusia 26 hari tak berhenti-henti.

Warga dan Pak RT lalu berinisiatif untuk mendobrak pintu rumah kontrakan Budiati, di Perumahan Griya Pesona II, Dukuh Ngipik RT 9 RW 3, Desa Kutoharjo, Kabupaten Pati, Rabu (14/6/2023) malam.

Diketahui Budiati selama ini hanya tinggal bersama tiga anaknya di rumah.

Mashuri bekerja di Kabupaten Rembang.

Baca juga: Bidan Bujuk Ibu Hamil Pecah Ketuban Agar Mau Dirujuk ke RS, Mertua Malah Maki-maki: Biarin Aja!

Menurut keterangan tetangga, Mashuri memang biasanya hanya sepekan dua kali mengunjungi Budiati.

Lalu betapa terkejutnya mereka, melihat Budiati sudah terbujur kaku di atas ranjang, sambil memeluk bayi mungilnya.

Adapun anak pertama dan keduanya yang berusia 4 dan 2 tahun memeluk Budiati dari belakang.

Ketiga anak itu kondisinya lemas.

Bahkan si anak bungsu dehidrasi dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara itu di wajah Budiati tampak ada bekas luka lebam.

Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Mertua dan Suami Dirujuk ke RS Padahal Ketuban Sudah Pecah, Ujungnya Mengenaskan!

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol Onkoseno G Sukahar mengatakan, dari hasil autopsi disimpulkan bahwa sebelum tewas Budiati sempat menerima tindakan penganiayaan.

Polisi akhirnya menangkap Mashuri.

Mengenakan kaus oranye, Mashuri menunduk-nunduk malu saat digelandang ke ruang interogasi Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Saat diinterogasi, Mashuri mengakui kerap memukuli istrinya.

Di saat Budiati yang masih berada di dalam masa nifas, berjuang melawan rasa sakit seusai melahirkan, ia malah harus menerima pukulan berkali-kali.

Baca juga: Cerita Ibu Moses Korban Tabrak Lari di Cakung, Pelaku Belum Inisiatif Minta Maaf

Polisi menduga hal tersebut yang menjadi penyebab Budiati meninggal dunia.

"Dari hasil autopsi, ditemukan memar-memar di kepala korban yang pada akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia,"

"Tapi itu tidak terjadi seketika. Itu akumulasi dari penganiayaan yang dilakukan suaminya. Terlebih karena korban kondisinya belum fit pascamelahirkan,"

"Akhirnya dipicu luka lebam itu, korban meninggal dunia," kata Onkoseno saat ditemui awak media di Kantor Sat Reskrim Polresta Pati, Jumat (16/6/2023).

Ia menambahkan, Budiati diduga sudah meninggal dunia sejak Selasa (13/6/2023).

"Suami korban mengakui melakukan pemukulan pada istrinya pada Jumat sepekan sebelumnya. Tapi sebelum itu juga pernah melakukan penganiayaan karena sifatnya temperamental," ujar dia.

Menurut Onkoseno, Mashuri mengaku marah pada istrinya dan melakukan penganiayaan karena dipicu rasa cemburu.

"Dia bilang, saat mau melihat HP (ponsel) istrinya, dia dilarang. Hal ini membuat pelaku mencurigai istrinya punya selingkuhan," kata dia.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved