4 Tahun Beroperasi, Ibu Pendeta Heran Kegiatan Rumah Doa di Tambun Baru Diprotes Warga

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN SELATAN - Kegiatan rumah doa Yayasan Cahaya Fajar Pengharapan di Perumahan Graha Prima, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, sudah berlangsung sejak lama. 

Nidar, ibu pendeta Rumah Doa Cahaya Fajar Pengharapan mengatakan, sebelum berlokasi di blok S2 nomor 36 RT 02 RW 27, pihaknya menyewa rumah di blok T1 untuk rumah doa. 

"Dulu kita di Blok T1 Nomor 5, disitu kita sudah empat tahun berjalan, sama aktivitasnya seperti di sini baik-baik saja," kata Nidar, Rabu (21/6/2023). 

Lokasi sebelumnya berada di satu komplek perumahan, hanya saja berbeda RW atau pengurus lingkungan. 

Di tempat baru, Yayasan Cahaya Fajar Pengharapan menyewa rumah sejak 1 Maret 2023. Kegiatannya pun sama seperti di lokasi terdahulu. 

"Kami memilih tempat ini kebetulan rumah ini kosong. Disewakan. Terus ditambah juga di dalamnya sudah dalam bentuk aula, tidak ada kamar kamarnya. Luas gitu. Makanya kita sewa tempat ini yg lebih luas," jelas dia. 

Baca juga: Viral Ibadah Umat Nasrani di Tambun Bekasi Dibubarkan Warga

Proses lapor seluruh kegiatan sudah dilakukan, sama seperti yang sudah dia lakukan di lokasi sebelumnya. 

Nidar heran, kenapa di lokasi baru ini justru kegiatan edukasi rohani dan rumah doa Yayasan Cahaya Fajar Pengharapan jutsru ditentang. 

"Beda RW dan RT, tapi memang enggak jauh (lokasi lama dan baru), beda pengurus lingkungan, di tempat yang lama pak RT dan lingkungan mendukung," paparnya. 

Jemaah yang mengikuti kegiatan rumah doa Yayasan Cahaya Fajar Pengharapan juga bukan orang jauh, mereka umat nasrani yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi. 

Sebelumnya diberitakan, video aksi arogan pengurus lingkungan di Perumahan Graha Prima, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi membubarkan kegiatan ibadah umat nasrani. 

Peristiwa terjadi di rumah doa Yayasan Cahaya Fajar Pengharapan, Blok S2 nomor 36 RT 02 RW 27, pada Minggu (18/6/2023). 

Baca juga: Sebanyak 60 Pedagang Pasar yang Serobot Lahan di TPU Prumpung Belum Direlokasi