Pria Obesitas 300 Kilogram

Detik-detik Jenazah Fajri Pria Obesitas Diangkut Pakai Forklift, Ada Kemungkinan Tembok TPU Dibobol

Dramatis! detik-detik jenazah Fajri pria obesitas 300 Kg diangkut ke dalam mobil pakai Forklift. Petugas ungkap kemungkinan bobol tembok TPU.

Editor: Muji Lestari
Kolase TribunJakarta.com/kompas.com
Proses jenazah Fajri pria obesitas diangkut ke dalam mobil jenazah menggunakan forklift (kiri). Petugas Damkar yang sedang menyiapkan katrol di liang lahat tempat pemakaman Fajri. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Detik-detik pengangkutan jenazah Fajri pria obesitas 300 Kg berlangsung dramatis.

Jenazah almarhum Fajri (27) diangkut ke mobil jenazah di Gedung A RSCM, Jakarta Pusat sekira pukul 13.22 WIB.

Jenazah dibawa keluar dari Gedung A dengan menggunakan bantuan alat berat forklift.

Tampak jasad almarhum Fajri telah dibalut kain penutup jenazah bertuliskan Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.

Terlihat juga sejumlah pengamanan dalam (pamdal) turut berjaga di sekitar mobil jenazah.

Dilansir Kompas.com, ada sekitar 20 petugas pemulasaran jenazah dan Basarnas yang membantu mengangkat jenazah Fajri ke dalam mobil.

Terlihat satu petugas Basarnas memberi komando saat proses pemindahan jenazah Fajri.

Baca juga: Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal Sakit Komplikasi, Hembuskan Napas Terakhir di Hadapan Keluarga

"Ayo mobil ambulans menyesuaikan dengan keadaan jenazah," perintah salah satu petugas Basarnas memberi komando.

"30 centimeter naik, tahan. Maju sedikit," begitu penuturan yang disampaikan petugas saat berupaya memasukan jasad almarhum ke dalam mobil jenazah.

"Satu komando," kata salah satu petugas lainnya.

"Oke mentok, sekarang angkat kiri-kanan, saya mundur, ya," ujar petugas yang mengoperasikan forklift.

Sekira 13.30 WIB, proses pengangkutan selesai dan mobil jenazah melaju menuju rumah duka, diikuti mobil Basarnas dan keluarga.

Proses pengangkutan jenazah Fajri
Proses jenazah Fajri pria obesitas diangkut ke dalam mobil jenazah menggunakan forklift.

Setelah 14 hari menjalani perawatan intensif, pria asal Tangerang itu dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari pukul 01.25 WIB.

Rencananya, jenazah Fajri akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan siang ini.

Ada Kemungkinan Bobol Tembok TPU

Anggota pemadam kebakaran (DAmkar) telah dikerahkan untuk membantu proses pemakaman Fajri.

Liang lahat dengan lebar kurang lebih 1,5 meter pun sudah digali oleh petugas pemakaman.

Baca juga: Duka Pria Obesitas 300 Kg Meninggal, Warga Sempat Dibuat Kagum Perjuangan Fajri Geser Tubuhnya

Kepala Regu Damkar Jakarta Pusat Rofi'e mengatakan, setidaknya ada sembilan petugas Damkar yang membantu prosesi pemakaman.

"Kami bersama Basarnas dipanggil ke sini untuk membantu proses pemakaman. Kami sekalian mengecek akses bagaimana kira-kira alur untuk memakamkan jenazah," ungkapnya kepada wartawan.

Rofi'e tak menampik petugasnya bisa saja membobol tembok TPU Menteng Pulo guna mempercepat prosesi pemakanan.

Petugas Damkar tengah melakukan persiapan untuk pemakaman Fajri
Petugas Damkar tengah melakukan persiapan untuk prosesi pemakaman Fajri pria obesitas 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jaksel.

Sebab, akses jalan dari depan TPU hingga ke Liang lahat cukup jauh dan tidak bisa dimasuki oleh ambulance.

"Jadi kita menunggu informasi selanjutnya apa ini perlu dibongkar tinggal ini keputusannya si pengelola pemakaman," tutur dia.

Namun, hingga berita ini ditayangkan, petugas damkar urung membobol tembok TPU Menteng Pulo.

Hembuskan Napas Terakhir di Hadapan Keluarga

Tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkapkan kronologi meninggalnya Muhammad Fajri (26) pria asal Tangerang yang alami obesitas ekstrem.

Plt Direktur Pelayanan Operasional RSCM, dokter Renan Sukmawan mengatakan, Fajri menghembuskan napas terakhirnya di hadapan keluarganya yang menemaninya di Gedung A rawat inap RSCM.

"Kita usahakan oleh tim ternyata tadi malam pada 01.25 WIB almarhum tuan MF berpulang ke rahmatullah di hadapan keluarga dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga," kata Renan di RSCM, Kamis.

Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan, tim dokter dari berbagai bidang keilmuan telah berusaha keras menangani Fajri sejak pemuda obesitas itu dirujuk ke RSCM dari RSUD Kota Tangerang pada Jumat (9/6/2023).

Namun, takdir berkata lain. Fajri meninggal karena komplikasi yang dialaminya.

Sidharta mengatakan, sejak dibawa ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri memang sudah cukup parah.

RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya.
RSUD Kota Tangerang akhirnya merujuk Muhammad Fajri ke RSCM karena tak sanggup menangani kasus obesitas yang dideritanya. (Wartakota)

"Jadi memang sebulan ini, memang pasien MF memang sudah mulai tidak bisa tidur telentang, artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan masalah jantungnya," kata Sidharta.

Dijelaskan Sidharta, saat berada di RSCM, sesak napas yang dialami Fajri memang kian berat.

Hal itu membuat tim dokter harus memasangkan alat bantu pernapasan kepada Fajri.

"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya sehingga kita harus memberikan obat-obat," papar Sidharta.

Pemasangan ventilator itu membuat kondisi Fajri tak sadarkan diri.

Di sisi lain, infeksi di kaki Fajri juga semakin berat. Kondisinya diperburuk karena juga ada infeksi di bagian paru-parunya,

"Kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sepsis yang mungkin sudah dijelaskan tadi syok sepsis.

Nah syok sepsis ini adalah suatu keadaan dimana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat, nah infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik," paparnya.

Sidharta menjelaskan ciri-ciri dari syok sepsis yang dialami Fajri yakni adanya kegagalan organ.

"Jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga karena syok sepsis karena sptic aking, kita kemudian lakukan dengan terapi pengganti ginjal," ujarnya.

Tak berhenti di situ, rupanya Fajri juga mengalami masalah pada pencernaannya.

"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multi organ disfungtion sindrom.

Nah ini yang membuat kondisinya semakin menurun, dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi," ujar Sidharta.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved