Tawuran 2 Geng Pemuda di Priok Dipicu Ajakan dari DM IG: Siang Nongkrong Bareng, Malam Saling Serang

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Tawuran antar dua kelompok pemuda di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang videonya beredar di media sosial dipicu niatan adu kekuatan.

Dua kelompok pemuda yang merupakan warga Warakas dan sekitarnya itu saling serang menggunakan senjata tajam dan bebatuan setelah janjian melalui pesan pribadi Instagram.

Padahal, kedua kelompok ini sebenarnya saling kenal dan kerap kali nongkrong bersama di siang hari sebelum saling serang di malam hari.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan mengatakan, pada dua kali kejadian tawuran di tanggal 6 dan 13 Juni 2023 lalu, kedua kelompok ini saling berhubungan lewat media sosial.

Mereka memiliki akun Instagram dengan nama geng masing-masing dan mengajak calon lawannya untuk bertempur di waku dan tempat yang telah disepakati.

"Sejauh ini berdasarkan hasil interogasi kita, permasalahan mereka sangat sepele. Ajak-ajakan di media sosial kemudian janjian untuk tawuran," ucap Nazirwan, Kamis (22/6/2023).

Nazirwan menuturkan, polisi sudah melakukan penelusuran siber untuk menangani masalah tawuran anak-anak muda ini.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Tawuran Bersenjata Tajam di Warakas yang Viral di Medsos, Ini Tampangnya

Beberapa akun Instagram sedang didalami, termasuk keterlibatan admin masing-masing akun yang mengajak tawuran.

"Ada beberapa akun sejauh ini masih kita dalami, keterlibatan adminnya terkait perjanjian mereka melaksanakan tawuran melalui media sosial," kata Kapolsek.

Adapun terkait dua kali tawuran yang terjadi di Warakas, terkini aparat Polsek Tanjung Priok sudah menangkap empat pelaku.

Para pelaku tawuran ini merupakan mereka yang terlibat dalam aksi saling serang di wilayah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 6 dan 13 Juni 2023 lalu.

Keempat pelaku yang diamankan terdiri dari tiga orang dewasa dan seorang anak di bawah umur.

Masing-masing dari para pelaku berinisial KM (29), MD (20), AS (18), dan AD (17).

Nazirwan mengatakan, para pelaku menggunakan senjata tajam seperti celurit dan pedang dalam setiap kali tawuran.