Cegah Golput, GMPK Jakarta Utara Ingatkan Pentingnya Milenial Sukseskan Pemilu 2024
Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Jakarta Utara menilai kaum milenial mempunyai peran penting suksesnya Pemilu 2024.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Jakarta Utara menilai kaum milenial mempunyai peran penting suksesnya Pemilu 2024.
Apalagi, Pemilu 2024 sebagai tongkat estafet kepemimpinan nasional kedepan.
"Milenial memegang peran penting dalam suksesnya Pemilu 2024. Merujuk pada Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari pemerintah, proporsi pemilih tahun 2024 pada 14 Februari nanti mencapai usia 17-39 tahun itu 55 sampai 60 persen," kata ketua GMPK Jakarta Utara Rayhan dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).
Rayhan mengungkapkan sesuai aturan yang berlaku bahwa pemilih yang mendapatkan hak pertama kali dalam mengikuti pesta demokrasi yaitu sudah berumur 17 tahun dan apabila sudah menikah.
"Karena itu, berdasarkan bonus demografi yang ada, kita sebagai kaum milenial memiliki peran penting dalam mensukseskan pesta demokrasi 2024 mendatang," katanya..
Baca juga: GMPK Jakarta Timur Nilai Pancasila Jadi Penangkal Mujarab Politik Identitas pada Pemilu 2024
Ia juga mengajak kepada seluruh pemuda di Indonesia untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi di Indonesia melalui pemilu 2024 mendatang.
Dengan begitu, angka partisipasi pemilih bisa meningkat serta dapat menekan angka golput.
"Pemilih milenial itu identik terhadap pemilih rasional karena milenial wajib memberikan edukasi terhadap masyarakat agar angka golput dapat diminimalisir," ungkapnya.
Diketahui, Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Seminar dengan Tema Partisipasi Kaum Milenial Dalam Momentum Politik dan Demokrasi Pemilu 2024 dengan melibatkan berbagai elemen pemuda dan mahasiswa pada Minggu (25/6/2023).
Sementara itu, Usman selaku Sekjen Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) menyampaikan, generasi milenial harus lebih kritis dalam menangkap sumber informasi dari perkembangan arus media sosial yang berkembang saat ini.
Baca juga: KPU Jakarta Timur Sediakan 41 TPS Khusus Pemilu 2024 di Rutan, Lapas, dan Apartemen
Sebab, banyak informasi yang berkembang di media sosial yang tidak kredibel dan bisa memecahbelah bangsa.
"Terkait banyaknya media yang tidak kredibel sehingga Gen Z perlu waspada dan hati-hati. Pemilih milenial kaum Gen Z harus lebih berhati-hati dalam menerima informasi melalui media elektronik maupun sosial media karna sekarang banyak media-media yang tidak kredibel, karena itu bisa membahayakan persatuan bangsa," terangnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.