Jelang Idul Adha 2023, Puasa Arafah atau Puasa Qadha yang Harus Diutamakan?

Sebentar lagi Hari Raya Idul Adha, Puasa Arafah atau Puasa Qadha, mana yang harus didahulukan? Berikut ini penjelasannya.

Editor: Muji Lestari
Freepik.com
Ilustrasi haji. Puasa qadha atau puasa arafah, mana yang harus didahulukan? 

TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang Hari Raya Idul Adha, mana yang harus didahulukan? Puasa Arafah atau Puasa Qadha? Berikut penjelasannya.

Jelang Idul Adha, umat muslim biasanya melaksanakan Puasa Arafah.

Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan 28 Juni 2023.

Namun, bagaimana jika hendak melakukan Puasa Arafah tapi masih ada utang Puasa Ramadan yang harus dibayar?

Mana yang harus didahulukan, Puasa Arafah atau Puasa Qadha Ramadan?

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, ada baiknya mengutamakan yang wajib lebih dulu.

"Sebab Qadha itu sifatnya wajib ditunaikan, hanya kewajibannya luas terbentang, terbentang dari paska Ramadan sampai masuk lagi akhir Syaban menjelang ke Ramadan yang kalau ada di tengah tengahnya hari tertentu gak boleh puasa, di situ saja gak boleh puasa, seperti Idul Adha, kemudian yang lainnya terbentang sampai masuk akhir Syaban," papar Ustaz Adi Hidayat.

Baca juga: 4 Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha, Ini Waktu Terbaik Menyembelih Hewan Kurban

Namun demikian, Ustaz Adi Hidayat tak menampik jika ada ulama yang berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika ingin Puasa Arafah walau masih memiliki utang puasa.

"Ada yang berpendapat karena luas terbentang ya gak apa apa, kalau mau menunaikan puasa sunah yang jatuh waktunya hari tertentu saja seperti Puasa Arafah ya niatnya Puasa Arafah dulu saja kan nanti hari selanjutnya masih ada hari panjang untuk menggantinya, ada yang berpendapat demikian di kalangan ulama," jelas Ustaz Adu Hidayat.

Secara pribadi, Ustaz Adi Hidayat lebih cenderung mengutamakan yang wajib lebih dulu.

"Kita melihat ada bentangan kesempatan puasa, betul, tapi kan kematian gak bisa ditentukan kalau kita niatkan yang wajib tapi punya keinginan kuat untuk kerjakan Arafah dan tak mampu mengerjakan karena alasan tertentu yang dibenarkan secara syar'i, itu bisa berpeluang mendapatkan pahala juga dari Puasa Arafah walaupun niat kita untuk yang syiam Ramadannya sebagai Qadha," terangnya.

Lalu apa dalilnya?

"Jika seorang hamba sakit atau ada seperti orang sakit atau gak mampu amalan rutin yang biasa dikerjakan (Puasa Ramadan) karena kondisi tertentu, terus pas bagian Qadhanya masuk waktu Arafah, padahal dia rutin Arafah di waktu sebelumya, karena gak bisa dikerjakan karena mengQadha Puasa Ramadan maka Arafahnya pun tetap dapat bagian sepanjang ada keinginan kuat untuk mengerjakan tapi harus melakukan amalan lebih utama," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Keutamaan Puasa Sunah di Bulan Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah merupakan satu di antara bulan yang di dalamnya terdapat banyak keutamaan.

Banyak peristiwa besar yang menjadi momentum sejarah pergerakan umat Islam terjadi di bulan ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved