Iduladha 1444 Hijriah

3.000 Warga Muhammadiyah Salat Iduladha 1444 Hijriah di RS Islam Jakarta Sukapura

Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Utara menggelar salat Iduladha 1444 Hijriah di Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura.

Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Suasana salat Iduladha di RS Islam Jakarta Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (28/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Utara menggelar salat Iduladha 1444 Hijriah di Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (28/6/2023).

Salat Iduladha yang berlangsung sehari lebih awal dari jadwal pemerintah ini berlangsung khidmat dengan dihadiri sekitar 3.000 jemaah.

"Alhamdulillah pada hari ini RS Islam Jakarta Sukapura telah melaksanakan salat Iduladha bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Utara," ucap Sekretaris PD Muhammadiyah Jakarta Utara, Suwardi, di lokasi.

"Alhamdulillah jemaah di RS Islam Jakarta ini hampir 3.000 yang hadir," sambungnya.

RS Islam Jakarta Sukapura menjadi satu dari sekitar 30 titik salat Iduladha lebih awal yang dilakukan warga Muhammadiyah di Jakarta Utara.

Di RS Islam Jakarta, salat dipimpin imam sekaligus khotib yaitu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman.

Suwardi menuturkan, meski sudah melaksanakan salat Iduladha lebih awal, penyembelihan hewan kurban tetap diadakan esok hari, Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Warga Tangkap Pria Diduga Maling Tas Jemaah Salat Iduladha di Masjid Agung Al-Azhar Jaksel

Jadwal penyembelihan hewan kurban besok mengikuti yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Insyaallah besok RS Islam Jakarta Sukapura mengadakan penyembelihan hewan kurban dari para dokter dan donatur itu 5 ekor sapi dan 10 kambing dan dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Utara besok kita juga bersama memotong sapi 5 ekor," katanya.

Suwardi menambahkan, perbedaan waktu salat Iduladha 1444 Hijriah yang sehari lebih awal dari jadwal pemerintah sudah tak lagi menjadi persoalan yang harus dibesar-besarkan.

Warga Muhammadiyah sudah memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri dalam menentukan waktu salat Iduladha yang diharapkan memunculkan kerukunan, bukan perdebatan.

"Pada prinsipnya baik dari Muhamadiyah maupun pemerintah tidak ada persoalan, kita sama-sama menjaga kerukunan. Perbedaan ini menjadi rahmat, bukan menjadi perdebatan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved