Cerita Penjual Oleh-oleh Haji di Tanah Abang, Beda Manis Omzet Toko Besar dan PKL
Kisah penjual oleh-oleh haji di Tanah Abang. Ada beda manis omzet toko besar dan PKL.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Neila mengatakan, sejak sepekan terakhir, pendapatan omzet di tokonya meningkat sampai tiga kali lipat.
"Biasanya omzet sehari 10-20 juta sekarang bisa tiga kali lipatnya. Biasanya yang beli kan emang banyak sampai ada Rp 13 juta, nah itu kita diskon," tuturnya.
Bila toko besar seperti 786 merasakan betul peningkatan penjualan di musim haji, pemasukan berbeda dirasakan Daus yang berjualan oleh-oleh haji di kaki lima.

Daus menyebut meski ada penaikan, jumlah penjualan oleh-oleh haji di musim haji ini masih kalah dibanding saat Ramadan lalu.
"Kalau bulan puasa kan yang beli orang buat buka puasa, nah kalau haji kan yang belinya ya yang naik haji aja," kata Daus.
Di toko Daus, oleh-oleh haji yang paling banyak dibeli yakni model satu paket dengan isi botol air zam-zam kecil, tiga kurma dan kacang Arab yang dijual Rp 12.000.
"Kalau haji paling belinya yang paketan begini karena kan buat dia bagi-bagi lagi. Paling nanti dia tinggal beli air zam-zamnya sendiri," kata Daus.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.