PSI Minta Pemprov DKI Tak Terlalu Bernafsu Anggarkan Kecerdasan Buatan Atasi Kemacetan

Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PSI Justin Adrian meminta Pemprov tak terlalu bernafsu untuk menganggarkan penambahan AI untuk kemacetan.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Suasana kemacetan arus kendaraan di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, saat jam pulang kerja. Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PSI Justin Adrian meminta Pemprov tak terlalu bernafsu untuk menganggarkan penambahan AI untuk kemacetan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian meminta Pemprov DKI Jakarta untuk tak terlalu bernafsu untuk menganggarkan penambahan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan.

Pernyataan Justin itu mengacu pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang belanja barang dan jasa tahun 2021 dimana ditemukan adanya dana berlebih.

"Segala macam pengadaan di DKI Jakarta jangan sampai kemahalan.

Selain kemahalan jangan sampai kelebihan bayar juga sampai ada temuan BPK," kata Justin kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Justin menilai kelebihan pembayaran berpotensi menimbulkan dugaan adanya penyelewengan anggaran milik daerah dan tentunya membuang uang rakyat.

Baca juga: Teknologi AI Diklaim Efektif Atasi Macet Jakarta, PDI Perjuangan: Belum Ada Perubahan

Selain masalah anggaran, anggota Komisi D DPRD DKI itu juga mengkritisi efektivitas penggunaan teknologi AI dalam mengurangi kemacetan yang kian sengkarut di Jakarta.

Ia menganggap kemacetan di DKI Jakarta tidak berkurang sama sekali semenjak teknologi AI diterapkan pada April 2023.

Ketimbang menambah anggaran untuk menambah keberadaan AI, dia menyarankan Pemprov DKI Jakarta menganalisa terlebih dahulu dampak dari penerapan teknologi AI yang sudah berjalan di beberapa titik.

"Jadi sistem ini jangan saja hanya diadakan tapi output tidak jelas sehingga jadi pengeluaran sia-sia," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) optimis, pemasangan teknologi kecerdasan buatan atau AI di 40 titik tambahan bisa mengurai kepadatan lalu lintas hingga nyaris 50 persen.

“Target kami tahun ini, kami bisa menurunkan ke 48 persen untuk kepadatan lalu lintas di Jakarta,” ucap Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: 2.313 Personel Gabungan Amankan Libur Panjang Iduladha hingga Antisipasi Macet di Tempat Wisata

Sebagai informasi, saat ini teknologi AI sudah dipasang di 20 titik persimpangan jalan di ibu kota.

Sejak dipasang pada April 2023 kemarin, teknologi AI ini pun diklaim berhasil menekan angka kemacetan hingga 20 persen.

Atas dasar itulah Syafrin optimis penambahan teknologi AI di 40 titik ini bisa mengurai kepadatan lalu lintas hingga nyaris mencapai 50 persen.

“Terpantau saat ini penurunan tingkat kepadatan itu di angka hampir 20 persen. Kami optimis (target 48 persen) bisa tercapai,” ujarnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved