Polemik JIS, Vendor Rumput Bawaan Menteri Basuki: Tidak Semua Poin Uji Tak Lolos Standar FIFA

PT Karya Rama Prima (KaeRPe) selaku vendor yang diajak Menteri Basuki Hadimuljono melakukan inspeksi di lapangan JIS buka suara soal kondisi rumput.

Instagram @jakintstadium
Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara. PT Karya Rama Prima (KaeRPe) selaku vendor yang diajak Menteri Basuki Hadimuljono melakukan inspeksi di lapangan JIS buka suara soal kondisi rumput. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - PT Karya Rama Prima (KaeRPe) selaku vendor yang diajak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan inspeksi di lapangan Jakarta International Stadium (JIS) akhirnya buka suara.

Lewat unggahan di instagram resminya (@karyaramaprima), perusahaan itu menjelaskan kondisi sebenarnya rumput di lapangan utama stadion warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

Dalam unggahannya itu, KaeRPe menerangkan bahwa mereka sudah tiga kali melakukan inspeksi di JIS pada 28 Juni dan 2 Juli 2023.

“Kemudian, pada 4 Juli 2023 tim KaeRPe memenuhi undangan PSSI dan PUPR untuk menjelaskan kondisi lapangan JIS berdasarkan hasil inspeksi, diskusi, dan pengujian yang telah KaeRPe lakukan kepada pihak yang bersangkutan,” demikian klarifikasi itu diunggah dikutip TribunJakarta.com, Kamis (6/7/2023).

Dari hasil tiga kali inspeksi itu, KaeRPe melakukan serangkaian tes yang dilakukan di lima area berbeda di lapangan.

Baca juga: Komisi E DPRD Yakin Semua Pihak Ingin JIS jadi Venue Piala Dunia U-17, Tolak Sentimen Politik

“Hasilnya adalah ada poin uji yang memenuhi standar FIFA dan juga ada poin uji yang belum memenuhi standar FIFA,” ujarnya.

KaeRPe menjelaskan, media tanam rumput di JIS sudah bagus lantaran tidak berbatu dan minum kadar lempung dan lumpur.

Hanya saja, panjang akar rumput alami yang ditanam di karpet sintetis hanya 2,5 sentimeter.

Kondisi ini terjadi akibat akar rumput tak bisa menembus karpet sintetis.

Kemudian, salah satu yang menjadi fokus utamanya ialah soal minimnya paparan matahari saat siang hari.

Dari hasil inspeksi yang dilakukan KaeRPE juga terungkap bahwa hanya ada satu set grow light yang bekerja dari pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB selama sebulan dalam satu area yang sama.

Hal ini pun menyebabkan kondisi recovery atau pemulihan pada rumput tergolong sangat lama.

“Pemakaian terakhir (lapangan utama JIS) adalah dua minggu sebelum dilakukan inspeksi pada 2 Juli 2023, namun bekas pemakaian masih terlihat pada permukaan lapangan,” ucapnya.

KaeRPe juga menemukan ada beberapa area tidak tumbuh rumput natural sehingga karpet sintetis terekspos dan mempercepat tumbuhnya lumut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved