Antisipasi Rabies, Dinas KPKP DKI Investigasi Kematian Mendadak Puluhan Kucing di Sunter Agung

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) melakukan investigasi terhadap puluhan kucing mati mendadak di Sunter Agung, Jakarta Utara.

|
TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Ilustrasi kucing 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Guna mengantisipasi penularan rabies, Pemprov DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) melakukan investigasi terhadap puluhan kucing mati mendadak di Sunter Agung, Jakarta Utara.

Pasalnya, kucing merupakan salah satu hewan yang masuk golongan penular rabies.

Sampel kucing yang mati mendadak itu pun sudah dibawa Dinas KPKP ke laboratorium untuk diperiksa.

“Tujuan biar kami tidak menduga-duga, karena saat ditemukan tidak ada busanya kan di mulutnya. Tetapi memang ada sisa-sisa air kencing, pipisnya,” ucap Kepala Dinas KPKP Suharini Eliawati saat dikonfirmasi, Rabu (12/7/2023).

Ia pun meminta masyarakat bersabar dan menunggu hasil pemeriksaan mikrospi dan patologi anatomi.

Baca juga: Pemotor Berhelm Ojol Kabur Sehabis Tepok Pantat Embak-embak di Cengkareng, Netizen: Pria Over Birahi

“Lebih jelasnya saat ini mohon bersabar sebentar, mudah-mudahan segera keluar,” ujarnya.

Sebagai informasi, kasus rabies belakangan jadi sorotan di media sosial.

Sejumlah kasus pun ditemui di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Buleleng, Bali dan di Kabupaten Dairi, Sumatera Selatan beberapa waktu terakhir ini.

Baca juga: Cerita di Luar Nalar Warga Senen Sebut Muncul Sosok Pocong Sebelum Pria Akhiri Hidup di Rel Kereta

Puluhan Kucing di Sunter Agung Mati Mendadak, Gejalanya Lemas Lalu Kejang-kejang 

Puluhan ekor kucing peliharaan mati mendadak di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kucing-kucing peliharaan ini mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang.

Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah, mengatakan, fenomena ini sudah terjadi setidaknya 10 hari belakangan.

"Iya, kucing mati mendadak per hari ini sudah ada 21 ekor yang mati," kata Nurus saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Selasa (11/7/2023).

"Ini kucing-kucing memang ada yang pelihara walaupun kadang-kadang ke luar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," sambungnya.

Nurus mengatakan, kematian mendadak kucing-kucing peliharaan warga terjadi di lima RT di wilayah RW 05 Sunter Agung.

Lima RT yang dimaksud yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.

Seluruh kucing itu mati mendadak dengan gejala lemas sampai akhirnya kejang-kejang dan meregang nyawa.

"Kalo ngelihat videonya tiba-tiba kayak lemas terus malas gerak sampai kayak kejang-kejang menahan sakit," ucap Nurus.

Nurus menambahkan, pada hari ini petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah melakukan kunjungan ke lokasi.

Beberapa sampek kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.

"(Penyebabnya) itu yang belum ke-detect, hanya pada pemilik itu memperhatikan proses sakitnya, tapi begitu cepat. Nggak sampe seharian, langsung sakit dan mati," kata Nurus.

"Oleh dokter ahlinya di Dinas KPKP sudah dibawa ke laboratorium, hasilnya menunggu tiga hari," tandasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved