Buro Happold Bantah Rancang JIS hingga Sebut Pembangunannya Tak Sesuai Panduan

Polemik Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan memasuki babak baru.

Tribun Jakarta
Kolase foto Jokowi dengan Anies Baswedan dengan JIS, serta Erick Thohir dan Basuki Hadi Muljono. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Polemik Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun di era Gubernur DKI Anies Baswedan memasuki babak baru.

Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi Buro Happold membantah mendesain dan merancang JIS.

Perusahaan asal Inggris pun mengaku sama sekali tak terlibat dalam proses pekerjaan konstruksi stadion yang berada di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut.

“Buro Happold tidak diminta untuk mendesain stadion JIS dan tidak pernah pula mendesain stadion ini,” demikian isi rilis resmi Buro Happold dikutip TribunJakarta.com, Rabu (12/7/2023).

“Lebih lanjut, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan kemudian,” sambungnya.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Madiun: Truk Marmer Sundul Truk Gelas Plastik, Keduanya Terguling di Tol

Buro Happold menyebut, pihaknya hanya diminta jasa konsultasinya untuk membuat panduan pembangunan JIS oleh pihak Jakarta Konsultindo (Jakkon) selama periode Desember 2018 hingga Maret 2019.

Lingkup pekerjaannya pun mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain, penilaian soal teknis dan komersial, konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion, serta peta jalan implementasi proyek.

“Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan memastikan agar desain seluruh aspek yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Hari Ini di Cilandak: Rumah Mewah Hangus, Diduga Dipicu Petugas PLN Sedang Perbaiki MCB

Setelah pembuatan panduan rampung dilakukan, Buro Happold juga diminta untuk kembali meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Jakkon.

“Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold,” katanya. 

“Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah,” tambahnya menjelaskan.

Baca juga: Kebakaran Melalap Rumah Mewah di Cilandak, 4 Unit dan 20 Petugas Gulkarmat Meluncur ke TKP

Sebagai informasi, polemik soal JIS ini kembali menyeruak ke permukaan setelah Ketua PSSI Erick Thohir bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono meninjau JIS pada 4 Juli 2023 lalu.

Adapun peninjauan itu dilakukan dalam rangka persiapan menyambut Piala Dunia U-17 yang akan dilaksanakan November sampai Desember 2023 mendatang.

Pernyataan Menteri Basuki yang menilai rumput JIS belum memenuhi standar organisasi sepak bola international (FIFA) pun memicu polemik.

"Salah satu yang utama adalah rumput, kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput di GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk standar FIFA kalo kondisi sekarang," kata Basuki usai meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).

Basuki mengaku sudah berdiskusi dengan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim yang sebelumnya mengurus rumput Stadion GBK.

Berdasarkan hasil diskusi, untuk solusi jangka pendek rumput stadion utama JIS harus diganti jika ingin sesuai standar FIFA.

"Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau Pak Qamal, agronomi untuk rumput stadion," ucap Basuki.

Kemudian, setelah 3 bulan solusi paling tepat adalah mengubah rumput secara keseluruhan di stadion berkapasitas 82.000 penonton tersebut.

"Menurut beliau harus diganti, kalo mau 3 bulan bisa dipakai, kita untuk jangka pendek saja, untuk jangka panjangnya harus diubah rumputnya," sambung Menteri PUPR.

Tak hanya masalah rumput, beberapa aspek lain pun dinilai kurang memenuhi standar FIFA, seperti akses keluar masuk stadion yang masih terbatas, minimnya lahan parkir, hingga konstruksi JIS yang dinilai terlalu rendah sehingga bus pemain dan offisial tim tak bisa masuk ke dalam stadion.

Ketua PSSI Erick Thohir menegaskan, keputusan akhir apakah JIS bakal dipergunakan untuk Piala Dunia U-17 bakal berada di tangan FIFA.

Saat ini pemerintah berkolaborasi melakukan pembenahan terhadap JIS yang termasuk ke dalam 22 stadion prioritas untuk direnovasi jelang perhelatan tersebut.

"Bahwa nomor satu standar FIFA itu yang menentukan FIFA bukan PSSI atau siapapun yang di sini," ucapnya.

"Kita hanya memperbaiki meningkatkan semua yang bisa sesuai dengan standar FIFA," tandas Erick.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved