22 Kucing Mati Mendadak di Sunter, Kenneth DPRD DKI Minta Dinas KPKP dan Polisi Selidiki Tuntas
Sebanyak 22 kucing mati mendadak di daerah Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 6 Juli 2023 dengan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebel
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sebanyak 22 kucing mati mendadak di daerah Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 6 Juli 2023 dengan gejala kejang dan mengeluarkan air seni sebelum kematiannya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, untuk menginvestigasi apa penyebab kematian puluhan kucing tersebut.
"Dinas KPKP DKI Jakarta harus mencari penyebab kematian kucing-kucing tersebut."
"Kalau memang penyakit harus dicari penyebabnya karena virus atau ada penyebab lainnya , karena dikhawatirkan akan menjadi endemi bagi hewan lainnya atau bisa juga menulari manusia," kata Kenneth Jumat (14/7/2023).
Namun, jika ternyata kematian puluhan kucing tersebut karena ulah manusia, dia meminta pihak kepolisian harus turun tangan untuk melakukan penindakan.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta itu menjelaskan, pelaku penganiayaan dan pembunuhan hewan dapat dijerat Pasal 302 ayat (2) KUHP dan denda pada Pasal 302 ayat 1 dan 2 KUHP yang dikonversi melalui Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP.
"Selain itu, ancaman pidana terhadap pelaku penganiayaan hewan, juga telah diatur dalam Pasal 91B UU No 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan," tegas Kenneth.
Kenneth pun meminta kepada Dinas KPKP DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, dalam kasus kematian puluhan kucing tersebut jika ingin melakukan tindakan secara komprehensif.
Baca juga: Soal Puluhan Kucing Mati Mendadak, Pakar Ungkap Bedanya Ciri-Ciri Hewan Terkena Rabies dan Keracunan
"Dikhawatirkan dari penyakit menular, jadi harus dilakukan penelitian di laboratorium secara menyeluruh, takutnya penyakit jenis baru hingga bisa menulari manusia."
"Jika Dinas KPKP DKI tak mampu bisa berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, dan jika matinya kucing karena ulah manusia ya berkolaborasi dengan polisi untuk mencari pelakunya. intinya harus di usut sampai tuntas lah apa penyebabnya," kata Kenneth.
Sebelumnya, viral di media sosial menunjukkan video sejumlah kucing yang kejang-kejang dan mati lemas.
Terdapat lima RT di RW 05 Sunter Agung yang mendapat kasus ini, yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.
Polsek Tanjung Priok pun turut menyelidiki kasus kematian puluhan kucing tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya akan menyampaikan hasil dari pemeriksaan di laboratorium ke publik.
"Tiga hari sih biasanya ya. Kalau kemarin diambil, ya, hari Selasa, sekarang Rabu. Ya sesegera mungkin kalau sudah ada, hasilnya saya akan share kembali," ujar Suharini kepada wartawan.
Ia pun meminta semua pihak tidak menduga-duga penyebab kematian kucing-kucing tersebut. Menurutnya, hasil pemeriksaan di laboratorium akan disampaikan ke publik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.