Mengenal Mitos Malam 1 Suro, Malam Sakral dan Mistis yang Datang Jelang Tahun Baru Islam

Menelusuri berbagai mitos malam satu Suro yang bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam, benarkah malam sakral dan kental akan mistis?

Editor: Muji Lestari
Pixabay
Ilustrasi. Menelusuri berbagai mitos malam satu Suro yang bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menjajaki sederet mitos malam 1 Suro bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam yang masih dipercaya masyarakat.

Tak terasa saat ini umat muslim sudah berada di penghujung tahun Hijriah 1444 H.

Sebentar lagi umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 1445 H.

Merujuk pada penetapan awal bulan Dzulhijjah yang jatuh pada 19 Juni 2023, maka 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam 1445 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023 pekan depan.

Selain memperingati Tahun Baru Islam, dalam masyrakat jawa 1 Muharram juga disebut sebagai malam 1 Suro.

Dalam kepercayaan adat jawa, tanggal 1 Muharram kerap diwarnai dengan berbagai mitos malam 1 Suro.

Sebagian masyarakat percaya, malam 1 Suro adalah malam yang sakral dan mistis.

Baca juga: Daftar Amalan di Bulan Muharram, Dapat Pahala Besar Jika Dilaksanakan

Dalam kalender Jawa-Islam Suro diartikan sebagai bulan yang pertama.

Penyebutan kata 'Suro' bagi orang Jawa ialah bulan Muharam dalam kalender Hijriah.

Kata tersebut berasal dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab..

Berbagai mitos malam 1 Suro

Identik dengan hal mistis dan sakral, malam 1 Suro kerap dijadikan waktu melaksanakan ritual.

Baca juga: Catat Sederet Amalan Malam Satu Suro, Ini Keistimewaannya Menurut KH Abdul Ghofur

Satu di antaranya, Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan Kasepuhan Cirebon yang rutin mengadakan ritual pada malam 1 Suro.

Ritual yang dilakukan dapat berupa masyarakat mengelilingi keraton dalam diam, memandikan benda pusaka, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule.

Ritual yang dilakukan dipercaya membawa berkah.

Namun di sisi lain, berbagai mitos malam 1 Suro dipercaya bisa mendatangkan kesialan bagi orang-orang yang melanggar pantangan.

Berikut beberapa mitos yang dipercaya untuk tidak dilakukan saat malam 1 Suro:

Ilustrasi
Ilustrasi. Berikut sederet mitos pada malam 1 Suro yang masih dipercaya masyarakat (Freepik.com)
  1. Tapa bisu atau tak boleh berbicara

    Beberapa orang Jawa memilih ritual pada malam 1 Suro, salah satunya adalah tapa bisu atau tidak boleh berbicara sama sekali.

    Ritual ini biasanya dilakukan saat mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.

    Selain tak boleh bicara, orang tersebut juga tidak boleh makan, minum serta merokok saat melakukan ritual tapa bisu.

  2. Tak boleh keluar rumah

    Masyarakat jawa percaya bahwa setiap malam 1 Suro lebih baik berdiam diri di rumah.

    Mitos yang dipercaya apabila melanggar aturan ini maka orang tersebut akan mendapatkan kesialan dan hal buruk.

  3. Pindah rumah

    Berdasarkan primbon Jawa orang tidak disarankan untuk pindah rumah pada saat malam 1 Suro. Orang jawa percaya ada hari baik dan hari buruk.

  4. Tidak menggelar pernikahan

    Orang tua Jawa percaya bahwa menikahkan anaknya di bulan Suro akan mendatangkan kesialan.

    Namun beberapa orang mengatakan bahwa hal ini adalah mitos belaka.

    Alasannya, jika masyarakat mengadakan pesta pernikahan pada malam 1 Suro dianggap menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi.

    Hal ini juga berlaku pada pesta-pesta lainnya seperti pesta sunatan atau pesta syukuran lainnya dan hal ini mash dipercaya oleh orang Jawa.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved