Mengenal Mitos Malam 1 Suro, Malam Sakral dan Mistis yang Datang Jelang Tahun Baru Islam
Menelusuri berbagai mitos malam satu Suro yang bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam, benarkah malam sakral dan kental akan mistis?
TRIBUNJAKARTA.COM - Menjajaki sederet mitos malam 1 Suro bertepatan dengan malam Tahun Baru Islam yang masih dipercaya masyarakat.
Tak terasa saat ini umat muslim sudah berada di penghujung tahun Hijriah 1444 H.
Sebentar lagi umat muslim akan menyambut Tahun Baru Islam 1445 H.
Merujuk pada penetapan awal bulan Dzulhijjah yang jatuh pada 19 Juni 2023, maka 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam 1445 H diperkirakan jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023 pekan depan.
Selain memperingati Tahun Baru Islam, dalam masyrakat jawa 1 Muharram juga disebut sebagai malam 1 Suro.
Dalam kepercayaan adat jawa, tanggal 1 Muharram kerap diwarnai dengan berbagai mitos malam 1 Suro.
Sebagian masyarakat percaya, malam 1 Suro adalah malam yang sakral dan mistis.
Baca juga: Daftar Amalan di Bulan Muharram, Dapat Pahala Besar Jika Dilaksanakan
Dalam kalender Jawa-Islam Suro diartikan sebagai bulan yang pertama.
Penyebutan kata 'Suro' bagi orang Jawa ialah bulan Muharam dalam kalender Hijriah.
Kata tersebut berasal dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab..
Berbagai mitos malam 1 Suro
Identik dengan hal mistis dan sakral, malam 1 Suro kerap dijadikan waktu melaksanakan ritual.
Baca juga: Catat Sederet Amalan Malam Satu Suro, Ini Keistimewaannya Menurut KH Abdul Ghofur
Satu di antaranya, Kesultanan Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, dan Kasepuhan Cirebon yang rutin mengadakan ritual pada malam 1 Suro.
Ritual yang dilakukan dapat berupa masyarakat mengelilingi keraton dalam diam, memandikan benda pusaka, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule.
Ritual yang dilakukan dipercaya membawa berkah.
Namun di sisi lain, berbagai mitos malam 1 Suro dipercaya bisa mendatangkan kesialan bagi orang-orang yang melanggar pantangan.
Berikut beberapa mitos yang dipercaya untuk tidak dilakukan saat malam 1 Suro:

- Tapa bisu atau tak boleh berbicara
Beberapa orang Jawa memilih ritual pada malam 1 Suro, salah satunya adalah tapa bisu atau tidak boleh berbicara sama sekali.Ritual ini biasanya dilakukan saat mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.
Selain tak boleh bicara, orang tersebut juga tidak boleh makan, minum serta merokok saat melakukan ritual tapa bisu.
- Tak boleh keluar rumahMasyarakat jawa percaya bahwa setiap malam 1 Suro lebih baik berdiam diri di rumah.
Mitos yang dipercaya apabila melanggar aturan ini maka orang tersebut akan mendapatkan kesialan dan hal buruk.
- Pindah rumahBerdasarkan primbon Jawa orang tidak disarankan untuk pindah rumah pada saat malam 1 Suro. Orang jawa percaya ada hari baik dan hari buruk.
- Tidak menggelar pernikahanOrang tua Jawa percaya bahwa menikahkan anaknya di bulan Suro akan mendatangkan kesialan.
Namun beberapa orang mengatakan bahwa hal ini adalah mitos belaka.
Alasannya, jika masyarakat mengadakan pesta pernikahan pada malam 1 Suro dianggap menyaingi ritual keraton yang akan dirasa sepi.
Hal ini juga berlaku pada pesta-pesta lainnya seperti pesta sunatan atau pesta syukuran lainnya dan hal ini mash dipercaya oleh orang Jawa.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.