Pria Obesitas 200 Kilogram Meninggal

Cipto Obesitas 200 Kg Meninggal, Sebelumnya Fajri Berbobot 300 Kg Berpulang: Keduanya Wafat di RSCM

Cipto Raharjo pria obesitas 200 Kilogram meninggal, Rabu (19/7/2023). Sebelumnya, Muhammad Fajri lebih dulu berpulang. Keduanya wafat di RSCM.

Kolase Foto Tribun Jakarta
Kolase Foto Pria Obesitas Muhammad Fajri (26) dan Cipto Raharjo (45). Cipto Raharjo pria obesitas 200 Kilogram meninggal, Rabu (19/7/2023). Sebelumnya, Muhammad Fajri lebih dulu berpulang. Keduanya wafat di RSCM. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Cipto Raharjo, pria berusia 45 tahun yang mengalami obesitas 200 Kilogram akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada hari ini, Rabu (19/7/2023).

Cipto meninggal setelah delapan hari menjalani perawatan intensif di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sebelum Cipto, Muhammad Fajri (26) yang mengalami obesitas 300 Kg meninggal dunia di RSCM.

Fajri meninggal pada Kamis (22/6/2023) dini hari pukul 01.25 WIB setelah 14 hari menjalani perawatan intensif di RSCM.

Kedua pria tersebut sama-sama berasal dari Tangerang dan meninggal di RSCM

Kabar Duka Cipto

Cipto Raharjo, pria obesitas 200 Kg asal Tangerang akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Cipto Raharjo, pria obesitas 200 Kg asal Tangerang akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. (Warta Kota/Gilbert Sem Sandro)

Kabar duka, Cipto Raharjo dibenarkan kakak kandung, Ristanto.

Menurut dia, adiknya meninggal dunia pukul 03.00 WIB. "Inalilahi wainalilahi rojiun, Cipto tadi pagi pukul 03.00 WIB meninggal dunia," kata Ristanto, Rabu, (19/7/2023).

Kata dia, Cipto akan langsung dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah

Sebelum dirujuk ke RSCM, Cipto Raharjo menjalani perawatan di RSUD Kota Tangerang.

Cipto lalu dievakuasi menggunakan truk pemadam kebakaran ke RSCM pada Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Mimpi Ayah Cipto Lihat Sang Anak Melepas Lajang Sirna, Pria Obesitas 200 Kg Itu Dimakamkan di Tegal

Proses evakuasi yang dialami Cipto Raharjo mirip dengan almarhum Muhammad Fajri

Cipto dikeluarkan dari ruang perawatan dengan menggunakan hand pallet sebelum diangkat ke dalam truk.

Hand pallet tersebut digunakan untuk memudahkan pemindahan Cipto dengan dibantu belasan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.

Proses pemindahan Cipto mulai dari kamar perawatan hingga dinaikan ke truk tersebut berlangsung lebih dari 30 menit.

Dua unit ambulance dan sejumlah tenaga kesehatan turut serta mendampingi Cipto selama perjalanan menuju RSCM.

Pasalnya, Cipto masih harus menggunakan alat bantu oksigen untuk membantu sistem pernafasannya.

Dirujuknya warga Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, tersebut lantaran memerlukan penanganan intensif dari dokter spesialis konsulen endokrin.

RSUD Kota Tangerang tempat Cipto dirawat tidak memiliki dokter spesialis tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Kota Tangerang, dr. Amir Ali.

"Pasien atas nama Cipto hari ini kami rujuk ke RSCM, karena penanganan terhadap bersangkutan membutuhkan dokter dan peralatan yang lebih lengkap lagi," ujar dr. Amir Ali kepada awak media.

"Dokter spesialis yang dibutuhkan dalam menangani pasien seperti, spesialis konsulen edokrin, terus spesialis gizi untuk penangangan obesitasnya itu bisa bersifat lebih efektif," imbuhnya.

Muhammad Fajri Meninggal

Kolase Foto Muhammad Fajri (26). Pria obesitas seberat 300 Kg asal Tangerang.
Kolase Foto Muhammad Fajri (26). Pria obesitas seberat 300 Kg asal Tangerang. (Kolase Foto TribunJakarta)

Pria obesitas lainnya yang menjadi sorotan masyarakat yakni Muhammad Fajri,

Ia meninggal dunia setelah dua pekan menjalani perawatan intensif di RSCM.

Fajri merupakan pria obesitas seberat 300 Kilogram.

Fajri menghembuskan napas terakhirnya di hadapan keluarganya yang menemaninya di Gedung A rawat inap RSCM.

Hal itu dikatakan Plt Direktur Pelayanan Operasional RSCM, dokter Renan Sukmawan.

"Kita usahakan oleh tim ternyata tadi malam pada 01.25 WIB almarhum tuan MF berpulang ke rahmatullah di hadapan keluarga dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga," kata Renan di RSCM, Kamis.

Baca juga: Mirip Fajri tapi Usianya Lebih Muda, Kisah Juwanto Obesitas 200 Kg Sudah Putus Sekolah Sejak SMP

Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan, tim dokter dari berbagai bidang keilmuan telah berusaha keras menangani Fajri sejak pemuda obesitas itu dirujuk ke RSCM dari RSUD Kota Tangerang pada Jumat (9/6/2023).

Namun, takdir berkata lain. Fajri meninggal karena komplikasi yang dialaminya.

Sidharta mengatakan, sejak dibawa ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri memang sudah cukup parah.

"Jadi memang sebulan ini, memang pasien MF memang sudah mulai tidak bisa tidur telentang, artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan masalah jantungnya," kata Sidharta.
Dijelaskan Sidharta, saat berada di RSCM, sesak napas yang dialami Fajri memang kian berat.

Hal itu membuat tim dokter harus memasangkan alat bantu pernapasan kepada Fajri.

"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya sehingga kita harus memberikan obat-obat," papar Sidharta.

Di sisi lain, infeksi di kaki Fajri juga semakin berat. Kondisinya diperburuk karena juga ada infeksi di bagian paru-parunya,

"Kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sepsis yang mungkin sudah dijelaskan tadi syok sepsis. Nah syok sepsis ini adalah suatu keadaan dimana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat, nah infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik," paparnya. (Wartakota/TribunJakarta)

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved