Pria Obesitas 200 Kilogram Meninggal
Mimpi Ayah Cipto Lihat Sang Anak Melepas Lajang Sirna, Pria Obesitas 200 Kg Itu Dimakamkan di Tegal
Mimpi ayah Cipto Raharjo, Kasid (70) melihat sang anak menikahi perempuan sirna. Pria obesitas 200 Kg asal Tangerang itu meninggal hari ini di RSCM.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mimpi ayah Cipto Raharjo, Kasid (70) melihat sang anak melepas lajang dengan menikahi perempuan yang dicintainya sirna.
Cipto Raharjo (45) pria obesitas 200 Kilogram asal Tangerang meninggal dunia di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada hari ini, Rabu (17/7/2023).
Kasid sempat berharap anaknya tersebut dapat segera sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Ketika Cipto sembuh, harapan Kasid sang anak bisa mencari perempuan untuk dinikahi.
Pasalnya, Cipto keram minder untuk mendekati perempuan karena persoalan berat badan.
"Dianya minder badannya gede, jadinya udah takut sendiri. Harapannya semoga cepat sembuh, biar bisa cari bini kalau udah sembuh," kata Kasid.
Dari lima anak Kasid, cuma Cipto, anak keduanya yang masih melajang.
Kasid berharap agar Cipto nantinya bisa segera menikah.
Baca juga: BREAKING NEWS Kabar Duka, Cipto Raharjo Pria Obesitas 200 Kg Asal Tangerang Meninggal di RSCM
Selain itu, ada harapan besar dari Kasid (70) untuk kehidupan Cipto Raharjo (45).
Kasid berharap agar Cipto bisa kembali sehat atas penyakit obesitas ekstrem yang dialami.
"Pengennya dioperasi biar bisa normal (berat badannya), bisa pakai celana, bisa kerja, kan orang tua senang," kata Kasid.
Kini, kabar duka meninggalnya Cipto Raharjo disampaikan kakak kandungnya, Ristanto.
Ristanto mengatakan adiknya meninggal dunia pukul 03.00 WIB.
"Inalilahi wainalilahi rojiun, Cipto tadi pagi pukul 03.00 WIB meninggal dunia," kata Ristanto, Rabu, (19/7/2023).
Kata dia, Cipto akan langsung dimakamkan di Tegal, Jawa Tengah.
Ikuti Kondisi Fajri Pengidap Obesitas 300 Kilogram

Sebelum dibawa ke rumah sakit, Cipto Raharjo turut mengikuti kondisi dari Muhammad Fajri (27) pemuda obesitas ekstrem asal Tangerang yang meninggal dunia karena telat penanganan.
Namun saat melihat kondisi Fajri yang akhirnya mau dibawa ke rumah sakit agar mendapat perawatan meski akhirnya meninggal dunia, Cipto tak pernah berbicara kepada keluarganya agar dirinya juga bisa diobati.
Kasid menduga, anaknya itu minder untuk dibawa berobat dengan kondisi saat ini karena takut merepotkan.
Terlebih, sebelum tak bisa beraktivitas sejak dua pekan terakhir, sudah lebih dari dua tahun, Cipto tak bekerja.
"Pas Fajri itu di beritain, dia (Cipto) sudah mulai sakit, tapi dia diem aja. Mungkin takutnya orang tua gapunya biaya, jadi dia cuma diem-diem aja (ga bilang mau berobat)," kata Kasid.
Baca juga: Mirip Fajri, Cipto yang Obesitas 200 Kg juga Mengaku Makan Normal, Tapi Doyan Air Es
Hingga akhirnya setelah dua pekan tergeletak di rumah, Cipto pada Selasa (4/7/2023) malam dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
Hal itu setelah Ketua RT, RW beserta lurah setempat mendatangi rumah Cipto untuk membujuk pria itu agar mau diberikan perawatan di rumah sakit.
Lurah juga menjamin kepada Cipto bahwa seluruh biaya pengobatannya gratis.
"Sekarang ini gratis, pak lurah udah ngomong," kata Kasid.
Evakuasi ke RSCM
Proses evakuasi yang dialami Cipto Raharjo mirip dengan almarhum Muhammad Fajri
Cipto dikeluarkan dari ruang perawatan dengan menggunakan hand pallet sebelum diangkat ke dalam truk.
Hand pallet tersebut digunakan untuk memudahkan pemindahan Cipto dengan dibantu belasan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.
Proses pemindahan Cipto mulai dari kamar perawatan hingga dinaikan ke truk tersebut berlangsung lebih dari 30 menit.
Dua unit ambulance dan sejumlah tenaga kesehatan turut serta mendampingi Cipto selama perjalanan menuju RSCM.
Pasalnya, Cipto masih harus menggunakan alat bantu oksigen untuk membantu sistem pernafasannya.
Dirujuknya warga Kelurahan Kunciran Indah, Pinang, Kota Tangerang, tersebut lantaran memerlukan penanganan intensif dari dokter spesialis konsulen endokrin.
Pasalnya, RSUD Kota Tangerang tempat Cipto dirawat tidak memiliki dokter spesialis tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Kota Tangerang, dr. Amir Ali.
"Pasien atas nama Cipto hari ini kami rujuk ke RSCM, karena penanganan terhadap bersangkutan membutuhkan dokter dan peralatan yang lebih lengkap lagi," ujar dr. Amir Ali kepada awak media.
"Dokter spesialis yang dibutuhkan dalam menangani pasien seperti, spesialis konsulen edokrin, terus spesialis gizi untuk penangangan obesitasnya itu bisa bersifat lebih efektif," imbuhnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Tak Tertolong, Pria Obesitas 200 Kg Cipto Raharjo Meninggal Dunia di RSCM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.