Edisi Tunisia
3 Pesan Penting Dubes Zuhairi Misrawi untuk Mahasiswa Timur Tengah dan Afrika, Dasarnya Cintai Ilmu
Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi memberikan tiga pesan untuk mahasiswa peserta simposium.
TRIBUNJAKARTA.COM, TUNISIA - Duta Besar Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, memberikan tiga pesan untuk mahasiswa peserta Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika.
"Pesan pertama, saya katakan hubbul Ilmi atau cinta ilmu itu penting. Ini pesan saya pertama, PPI bertanggungjawab untuk menyebarkan ilmu," ucap Zuhairi di Hotel Afrika, Tunisia, Rabu (19/7/2023).
Ia meminta mahasiswa peserta Simposium agar kegiatan PPI di manapun harus berbasis pada keilmuan. Di Tunisia, Zuhairi bahkan mengampu kajian Mukaddimah karya Ibnu Khaldun untuk mahasiswa.
"Makanya saya mulai di Tunisia dan hampir setiap malam ada kajian. Bahkan saya ikut mengampu. Saya bilang ke anak-anak Tunisia, kualat kalau tidak mengerti Ibnu Khaldun. Karena di sini Ibnu Khaldun lahir," ucap dia.
Tak hanya mengampu, ikhtiar pria yang akrab disapa Gus Mis untuk membangkitkan literasi membaca dan menulis di kalangan mahasiswa, sampai merogoh kocek Rp 150 juta membellikan banyak buku untuk dibaca mahasiswa.
Baca juga: Ziarah Kubur Syeikh Thahir Ibnu Asyur, Diplomasi Dubes Indonesia Zuhairi Misrawi Buka Mata Tunisia
Buku-buku tersebut di antaranya Mukaddimah karya Ibnu Khaldun dan ensiklopedia tafsir At Tahwir wa at Tanwir karya Alallamah Syeikh Thahir Ibnu Asyur. Buku-buku ini tersebar di sekretariat mahasiswa-mahasiswa Tunisia.
Diakui Gus Mis sejak datang ke Tunisia tahun lalu, mahasiswa tertidur nyenyak, kurang belajar dan banyak main. Ternyata hal serupa dialami mahasiswa di kawasan Timur Tengah dan Afrika lainnya.
Sejak itu ia turun langsung mengajarkan ke mahasiswa academic mindset, bagaimana cara berpikir kritis, argumentatif, dan kreatif lewat pertemuan langsung dan zoom untuk mahasiswa di luar Tunisia.
Ia mulai membangkitkan mahasiswa dari yang tak punya mimpi menjadi terarah dan memiliki cita-cita untuka masa depannya setelah lulus dan kembali ke Tanah Air selesaimenamatkan belajar di negeri orang.
"Sejak awal menjadi dubes, saya mempersiapkan generasi muda sebagai ulama, cendikiawan dan pemimpin. Saya termasuk Dubes yang berhasil. Tapi kalau saya berhasil secara pribadi tapi tidak membuat orang lain berhasil, maka saya gagal," ucap Gus Mis.
Pesan kedua, Gus Mis menggojlok mahasiswa untuk mempersiapkan diri agar memberikan peran besar untuk Indonesia menuju generasi emas 2045. Gus Mis sangat optimis mahasiswa yang dikadernya mampu.
Untuk membaktikan kepercayaan diri mahasiswa, Gus Mis mengajak secara bergantian merasakan naik mobil dubes. Cara ini dipakai untuk membentuk mentalitas menjadi pemimpin.
"Supaya mentality teman-teman terbentuk menjadi aktor kemajuan Indonesia. Kalau kita (mahasiswa pecinta ilmu dan aktor perubahan, red) yang memimpin, negara insyaallah lebih baik," beber Gus Mis.
Pesan terakhir, Gus Mis meminta semua mahasiswa Timur Tengah dan Afrika punya komitmen untuk bangsa Indonesia, menangis dan bersuka ria bersama rakyat.
"Cinta ilmu harus ada tujuannya, maqosidnya. Menurut Ibnu Khaldun, orang berilmu tujuannya membangun peradaban, kalian ini membangun Indonesia. Seperti Walisongo dulu tujuannya amukti tanah Jawa."
"Sekarang ini membangun Indonesia. Indonesia itu Pancasila, Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika,. Sebagaimana Soekarno dulu membangun dunia," kata Gus Mis.
Piagam Tunis, Ikhtiar Pelajar Indonesia di Timur Tengah Gelorakan Moderasi Beragama Berbasis Ilmu |
![]() |
---|
Sidi Bou Said, Wisata Ikonik di Tunisia Bagi Pelancong Menikmati Senja Laut Mediterania |
![]() |
---|
Produk Furnitur Indonesia Disukai Warga Tunisia, Dubes Zuhairi Misrawi Optimistis Nilai Ekspor Naik |
![]() |
---|
Mahasiswa PPIDK Timur Tengah Luncurkan Buku “Poros Global Moderasi Beragama Indonesia-Timur Tengah” |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo: Moderasi Warisan Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Sudah Jadi Laku Keseharian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.