Sejarah Paskibraka di Indonesia, Awalnya Ternyata Ide Ajudan Bung Karno
Sejarah Paskibraka di Indonesia, berawal dari ide ajudan Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno alias Bung Karno.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sejarah Paskibraka di Indonesia, berawal dari ide ajudan Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno alias Bung Karno.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka selalu identik dengan Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
Anggota Paskibraka, biasanya terdiri dari para pemuda yang ditugaskan untuk mengibarkan sang pusaka Merah Putih pada upacara Hari Kemerdekaan tingkat Nasional di Istana Negara.
Di balik tugas yang diembannya itu, ada sejarah panjang dalam pembentukan pasukan pengibar bendera pusaka tersebut.'
Baca juga: Contoh Poster HUT ke 78 RI Untuk Semarakan Momen 17 Agustus 2023
Sejarah panjang itu, tertuang dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 tahun 2017, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0065 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Dalam peraturan itu, dijelaskan bahwa Paskibraka awal mulanya lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Ketika itu, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta, setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia pertama kali dikumandangkan, bendera kebangsaan merah-putih pun dikibarkan oleh dua orang muda-mudi.
Akan tetapi, walau proklamasi kemerdekaan sudah dilakukan namun kenyataannya perjuangan kala itu belum selesai.
Belanda, masih ingin menguasai Indonesia sehingga ketika itu perjuangan masih berlanjut.
Hingga pada 4 Januari 1946, situasi kota Jakarta sangatlah genting.
Oleh karena itu, Presiden Soekarno dan juga Wakilnya Bung Hatta, pergi meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan turut membawa bendera pusaka.
Setelah itu, Ibukota Negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Sejarah terbentuknya Paskibraka
Mengutip sejarah dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 tahun 2017, terbentuknya pasukan pengibar bendera pusaka kemudian terjadi menjelang peringatan HUT kedua Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ketika itu, Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya yakni Mayor M. Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan terkait peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1946.
Ide membentuk Paskibraka justru lahir dari seorang Mayor M. Husein Mutahar.
Ia berpikir, bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.
Saat itu, ia menunjuk 5 orang pemuda yamng terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang laki-laki sebagai perwakilan daerah yang tengah berada di Yogyakarta untuk melakukan pengibaran bendera.
Singkatnya, pada tahun 1967, Husein Mutahar yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, kembali dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka lagi dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta.
Dari sini, ia kemudian mengembangkan ide untuk membentuk pasukan pengibaran yang terdiri dari 3 kelompok.
Kelompok tersebut adalah kelompok 17 sebagai pengiring depan, kelompok 8 sebagai pembawa bendera, dan kelompok 45 sebagai pengawal.
Tiga kelompok tersebut diambil dari gambaran tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu 17-8-45.
Nama pasukan pengibar bendera baru muncul pada tahun 1973. Idik Sulaeman sebagai pembina pasukan pengibar bendera mengusulkan nama Pasukan Pengibara Bendera atau Paskibraka.
Penyebutan Paskibraka sendiri, baru terjadi pada tahun 1973.
Idik Sulaeman, ketika itu melontarkan akronim untuk pasukan pengibar bendera pusaka yaitu Paskibraka.
Sejak saat itulah, pasukan pengibar bendera pusaka dikenal dengan sebutan Paskibraka.
Itulah sedikit sejarah tentang terbentuknya Paskibraka di Indonesia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.
| Kanwil DJP Jakarta Barat dan Kanwil Se-Jakarta Raya Wujudkan Semangat Asta Cita Lewat Donor Darah |
|
|---|
| Transparansi Energi untuk Negeri, Komisi Informasi Pusat Apresiasi PLN |
|
|---|
| Ditangkap Saat Lebaran, Nani Nurani Jalani Tahanan Berulang hingga Sekamar dengan Mertua Aidit |
|
|---|
| Kisah Nani Nurani: Dari Penyanyi Istana Idola Bung Karno sampai Harus Dipenjara karena Dituduh PKI |
|
|---|
| Perdana, Misa Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-Takhta Suci Digelar di Basilika St Petrus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.