Identik dengan Upacara Kemerdekaan, Ternyata Begini Kisah di Balik Terbentuknya Paskibraka Indonesia
Identik dengan Upacara Kemerdekaan, Ternyata Begini Kisah di Balik Terbentuknya Tim Paskibraka Indonesia
Hingga pada 4 Januari 1946, situasi kota Jakarta semakin genting, sehingga Presiden Soekarno dan juga Wakilnya Bung Hatta, pergi meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta dengan membawa bendera pusaka yang sebelumnya sudah berkibar.
Bendera tersebut dibawa dengan cara dimasukan ke dalam koper milik Presiden Soekarno, dan selanjutnya Ibukota Negara Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.
Dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Nomor 14 tahun 2017 dituliskan, bahwa terbentuknya pasukan pengibar bendera pusaka kemudian terjadi menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1946.
Presiden Soekarno ketika itu memerintahkan ajudannya yang bernama Mayor M. Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara kenegaraan terkait peringatan detik-detik proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.
Bukan dari Presiden Soekarno, ide membentuk Paskibraka justru lahir dari Mayor M. Husein Mutahar.
Ia berpikir, bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, pengibaran bendera pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda Indonesia.
Ia pun menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putri dan 2 orang laki-laki sebagai perwakilan daerah yang tengah berada di Yogyakarta untuk melakukan pengibaran bendera.
Akan tetapi, setelah itu Belanda kembali menggencarkan serangannya.
Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi yang kedua. Proses penyelamatan bendera pusaka lagi-lagi harus dilakukan.
Presiden Soekarno, memberikan tanggung jawab kepada Husein Mutahar untuk menjaga bendera pusaka.
Setelah melalui perjalanan panjang, barulah bendera pusaka tersebut kembali diserahkan kepada Presiden Soekarno melalui Soedjono, orang yang dipercayakan oleh Soekarno kala itu.
Dengan diserahkannya bendera tersebut, maka selesailah misi Husein Mutahar untuk melakukan penyelamatan bendera pusaka.
Sejak saat itu, ia tidak lagi menangani masalah pengibaran bendera.
Akan tetapi pada tahun 1967, Husein Mutahar yang sedang menjabat sebagai Dirjen Urusan Pemuda dan Pramuka Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, dipanggil oleh Presiden Soeharto.
Pemanggilan itu untuk menangani masalah pengibaran Bendera Pusaka kembali dengan ide dasar dan pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta.
Prabowo Bolehkan Masyarakat Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana, Pendaftaran Dibuka Hari Ini |
![]() |
---|
SOSOK Gamma, Siswa SMK di Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi: Piatu Berprestasi, Aktif Paskibraka |
![]() |
---|
Nama 76 Paskibraka Nasional yang Tugas di IKN 17 Agustus, dari Jakarta Ada Sabrina dan Abdul Zacky |
![]() |
---|
MOMEN Spesial Skuad Timnas U20 Upacara Kemerdekaan ke-79 RI Sebelum Latihan, Sosok Ini Jadi Komandan |
![]() |
---|
Heboh Soal Lepas Jilbab, Begini Sejarah Terbentuknya Paskibraka: Untuk Tumbuhkan Rasa Persatuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.