Pentingnya Pemberdayaan Perempuan ODHIV untuk Turunkan Stigma dan Tingkatkan Kepatuhan Konsumsi ARV
Pemberdayaan ODHIV (Orang dengan HIV) khususnya perempuan, merupakan upaya yang perlu dilakukan dalam menguatkan ODHIV perempuan untuk bertahan.
Penulis: Tintin Sukartini, Guru Besar Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
TRIBUNJAKARTA.COM - Pemberdayaan ODHIV (Orang dengan HIV) khususnya perempuan, merupakan sebuah upaya yang perlu dilakukan dalam menguatkan ODHIV perempuan untuk bertahan dalam memenuhi kebutuhan baik dari segi kesehatan, psikologis, sosial, spiritual, pekerjaan serta pemecahan permasalahan dalam kehidupan.
Pemberdayaan kesehatan atau health empowerment, merupakan upaya untuk mengoptimalkan kesehatan dari perspektif individu.
Tujuan dari pemberdayaan kesehatan tersebutm yaitu meningkatkan hubungan relasi dari proses mengenali sumber daya personal, sumber daya kontekstual sosial, tujuan kesehatan yang diinginkan dan aspek penunjang dalam mencapainya.
Pemberdayaan kesehatan dilakukan dalam upaya mengoptimalkan kesehatan ODHIV perempuan dalam upaya mengoptimalkan kesehatan ODHIV dalam hal yang lebih baik. Pemberdayaan dilakukan pada aspek biologis, psikologis, aspek sosial dan aspek spiritual.
Baca juga: Puluhan Ribu Masyarakat di Jakarta Mengidap HIV AIDS, Ketaui Penyabab dan Cara Mencegahnya!
Faktor yang mempengaruhi pemberdayaan adalah faktor ekonomi masyarakat khususnya ODHIV perempuan yang masih minim, banyak ODHIV perempuan yang kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan karena banyaknya stigma yang terjadi dimasyarakat.
Dengan demikian upaya pemberdayaan dilakukan untuk mengembangkan potensi diri khususnya ekonomi (sandang pangan papan) untuk meningkatkan produktivitas ODHIV perempuan dalam mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Selain itu pemberdayaan juga dipengaruhi oleh hubungan sosial, stress, depresi, rasa takut dan cemas, serta faktor politik.
Jumlah ODHIV yang terus meningkat serta kerentanan perempuan terhadap HIV, lebih banyak disebabkan oleh ketimpangan gender yang berakibat pada ketidakmampuan untuk mengontrol perilaku seksual pasangan dan kurangnya pengetahuan akses mendapatkan informasi dan pelayanan.
Stigma yang terjadi terhadap ODHIV, menjadikan dasar dari ketidaksetaraan kesehatan. Perempuan dengan HIV mengalami stigma HIV yang lebih kuat dari pada pria, perempuan cenderung mudah depresi apabila mendapat stigma dari keluarga, suami dan orang-orang terdekat.
Serjauh ini, program pemberdayaan perempuan ODHIV sejauh ini telah dilakukan oleh KPA melalui sosialisasi, penyuluhan mengenai HIV-AIDS melalui pengajian dan kegiatan seminar dalam rangka meningkatkan kualitas hidup ODHIV.
Namun, kegiatan tersebut belum berjalan dengan maksimal. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya pemahaman dan kesadaran perempuan ODHIV akan pentingnya menjaga kualitas hidup mereka.
ODHIV perempuan yang mengalami kenaikan jumlah penderita dan tidak diberikan intervensi yang tepat serta terus menerus akan membuat kasus HIV semakin bertambah, hal tersebut dikarenakan unsur dari promotif hingga rehabilitatif harus bersinergi dengan baik.
Selain itu penyebab dari ketidakpatuhan pasien disebabkan oleh adanya stigma yang didapatkan, usia, Pendidikan, masalah ekonomi, takut efek samping, kurangnya pengetahuan tentang penyakit, kemudahan akses pelayanan, serta dukungan keluarga dan dukungan sebaya.
Meningkatnya angka self stigma yang dialami oleh ODHIV perempuan juga mendorong perlunya dilakukan pemberdayaan.
Tercium Bau Busuk, Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Kos-kosan di Penjaringan Jakut |
![]() |
---|
Kebakaran Hanguskan Rumah Tinggal di Jeruk Purut Jakarta Selatan, Diduga Korsleting Listrik |
![]() |
---|
AGENDA Demo di Jakarta Hari Ini 3 September 2025, Simak Tuntutan Buat Prabowo, Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Kondisi Membaik, Anak Korban Penyiksaan Ayah Kandung di Kebayoran Lama Dititipkan ke Dinas Sosial |
![]() |
---|
Ini Siasat Simpatri Pria Bercadar Demi Dinikahi Kekasihnya, Ajak ke Makam saat Ditanya Soal Orangtua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.