Korban Jual Beli Ginjal Internasional Karena Terdesak Ekonomi, Bekas Operasi di Perut Perlahan Pudar

Setelah melakukan operasi ginjal pada Juni 2023 lalu, seorang korban mengaku menjadi mudah lelah dan air seninya berbusa.

Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta/ Annas Furqon Hakim
Korban sindikat jual beli ginjal Internasional mengaku terpaksa menjual ginjalnya karena alasan ekonomi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Korban sindikat jual beli ginjal Internasional mengaku terpaksa menjual ginjalnya karena alasan ekonomi.

Setelah melakukan operasi ginjal pada Juni 2023 lalu, seorang korban mengaku menjadi mudah lelah dan air seninya berbusa.

Dari ratusan korban, ada tiga yang datang ke Polda Metro Jaya untuk melakukan medical check up atas kondisinya, Senin (24/7/2023).

Mereka mengaku dalam kondisi baik pasca-operasi transplantasi ginjal yang dilakukankan pada 25 Juni 2023 lalu.

Saya operasi tanggal 25 bulan juni 2023. Untuk saat ini belum ada keluhan sih," kata salah satu korban yang dirahasiakan identitasnya demi kepentingan proses hukum, Senin (24/7/2023) malam.

Meski dalam keadaan yang baik, korban mengakui ada perubahan dalam kondisi fisiknya mulai dari gampang lelah sampai air seni yang berbusa.

"Ya paling mudah lelah aja. Buang air kecil alhamdulilah tidak ada kendala paling sedikit berbusa aja," ujarnya.

Adapun dari video yang didapat dari Polda Metro Jaya terlihat ketiga korban melakukan medikal check up terlebih dahulu di Bidokkes Polda Metro Jaya.

Baca juga: Sosok Hanim Bergal Jadi Koordinator di Sindikat Jual Beli Ginjal, Ternyata Sebelumnya Pendonor

Nampak, bekas luka luka operasi pada bagian samping perut bagian kiri. Luka itu terlihat seperti jahitan biasa yang telah mengering menyatu menjadi kulit dengan rata-rata panjang sekitar 30cm.

"Kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut pemeriksaan di daerah luka bekas operasinya," kata Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Hery Wijatmoko dalam kesempatan yang sama.

Hery menjelaskan secara fisik, kondisi luka di tubuh pasca-pengambilan ginjal tersebut saat ini sudah bagus.

"Nanti kita akan tindak lanjuti dengan pemeriksaan laboratorium dan radiologi untuk menentukan organ yang diambil tersebut," tuturnya.

Untuk informasi Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Bekasi akhirnya mengekspos kasus perdagangan ginjal Internasional yang sempat viral di kawasan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Dalam kasus ini, polisi berhasil menangkap 12 orang tersangka yang terlibat dalam jaringan penjualan ginjal Internasional tersebut

"Sampai saat ini, tim menahan 12 tersangka," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/8/2023).
 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved