Pilpres 2024

Tanggapi Pujian Budiman Sudjatmiko ke Prabowo, Eks Aktivis PRD: Bak Ucapan Jenderal Orde Baru

Bagi sejumlah eks aktivis PRD Budiman Sudjatmiko sudah seperti jenderal era Orde Baru karena memuji Prabowo.

Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Wilson (kanan) selaku eks aktivis PRD yang juga Pengurus Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) periode 1994-1996 menanggapi jilatan Budiman Sudjatmiko terhadap Prabowo Subianto. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Eks Aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) bereaksi keras atas pujian manis yang disampaikan Budiman Sudjatmiko terhadap Ketua Umum sekaligus bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diketahui, Budiman Sudjatmiko yang bertandang ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam menyebut dirinya tak mau berutang dengan masa lalu.

Menurut Wilson selaku eks aktivis PRD yang juga Pengurus Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) periode 1994-1996, pernyataan Budiman itu layaknya hal yang sering diutarakan para jenderal di masa Orde Baru.

Hal itu disampaikan Wilson saat menghadiri acara mengenang 27 tahun Tragedi Kuda Tuli di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).

"Pandangan ahistoris ini seperti pernyataan jenderal pelanggar HAM Orde Baru," kata Wilson.

Mereka selalu mengatakan lupakan masa lalu, berdamai dengan masa lalu, mari kita melangkah untuk masa depan. Tapi dibalik kata-kata ini, dia (jenderal Orde Baru) ini tidak mau tanggung jawab terhadap rakyat indonesia di masa lalu dan terhadap pelanggaran HAM," lanjutnya. 

Karenanya, Wilson menyebut pernyataan Budiman Sudjatmiko itu sangat berbahaya.

Bahkan, Wilson merasa Budiman Sudjatmiko sudah lupa dengan pesan Bung Karno yang sering dikutipnya yakni Jas Merah atau "Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah".

Eks Sekjen PRD periode 1996-2002, Petrus H Hariyanto (tengah) di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023). Ia mengecam tindakan rekan seperjuangannya di era Orde Baru yakni Budiman Sudjatmiko yang bermanuver bertemu Prabowo Subianto.
Eks Sekjen PRD periode 1996-2002, Petrus H Hariyanto (tengah) di kantor YLBHI, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023). Ia mengecam tindakan rekan seperjuangannya di era Orde Baru yakni Budiman Sudjatmiko yang bermanuver bertemu Prabowo Subianto. (Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com)

Pasalnya, ujar dia, Budiman kini justru berkubu dengan Prabowo yang dianggap para eks aktivis PRD sebagai pelanggar HAM berat di era Orde Baru.

"Apa yang dikatakan BS (Budiman Sudjatmiko) itu sangat berbahaya sekali. Kita ingat kata-kata Bung Karno yang sering dikutip BS  yakni Jas Merah.

Berarti BS ga pantas pakai Jas Merah lagi, dia ga pantas mengutip Bung Karno sebagai Sukarnois.

Dia sekarang nasionalis yang bukan Sukarnois mungkin nasionalis yang Prabowois," ujar Wilson.

Sepakat Lupakan Masa Lalu

Diketahui, usai bertemu Prabowo,  Budiman sepakat mengenang masa lalu hanya sebagai masa lalu.

"Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu, masa depan bukan untuk kami tapi untuk bangsa," kata Budiman.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved