Driver Ojol Selamatkan Customer

Jadi Korban Penipuan Kerja di Bekasi, Gilang Sedih hingga Menyesal Tak Sadar Ada yang Janggal

Penyesalan Gilang ikut bersahutan dengan rasa sedihnya. Seharusnya sejak awal ia sudah menaruh curiga ketika jam kedatangan untuk interview tidak

|
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta.com/Ist
Gilang Ramadhan (22) alias Gira berhasil lolos dari penipuan kerja yang dialaminya di sebuah ruko di kawasan Galaxy, Kota Bekasi, Selasa (25/7/2023) lalu. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gilang Ramadhan (22) alias Gira yang menjadi korban penipuan rekrutmen kerja di Galaxy Bekasi mengaku masih merasakan kesedihan sekaligus penyesalan mendalam.

Pengalaman Gilang nyaris jadi korban penipuan saat mencari kerja di Bekasi ini kali pertama diceritakan driver ojol bernama Achmad Rifyannur yang menolongnya di akun Instagram @gojek24jam.

Kepada TribunJakarta.com, pemuda 22 tahun ini membenarkan aksi heroik yang dilakukan oleh pengemudi ojol bernama Achmad.

Ia membenarkan jika Achmad memang menolongnya dari penipuan kerja di Kota Bekasi yang dialaminya pada Selasa (25/7/2023) lalu.

Dari uang yang diminta sebesar Rp1,6 juta, dirinya sempat memberikan uang muka atau DP sebesar Rp 350 ribu sebelum akhirnya bisa lolos dengan berpura-pura izin pergi ke toilet.

Padahal, di hari itu ia benar-benar niat untuk mencari kerja. Namun siapa sangka justru terjebak dan keluar uang.

"Saya sedih banget tahu, sudah berniat mau kerja. Di situ kan bebas mau datang jam berapa aja, tapi saya memutuskan datang lebih pagi yang jam 07.00 supaya lebih terlihat niat mau kerja. Saya berangkat dari jam 05.00 dari Jakarta Barat," katanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (29/7/2023).

Penyesalan Gilang ikut bersahutan dengan rasa sedihnya. Seharusnya sejak awal ia sudah menaruh curiga ketika jam kedatangan untuk interview tidak ditentukan.

Merujuk pada undangan yang diberikan, jam kedatangan hanya tercantum di pukul 07.00-13.00.

Padahal dengan adanya 'psikotes' seperti yang dibicarakan, seharusnya jam kedatangan para pelamar kerja ada keseragaman.

"Ya, dibebasin antara jam 07.00 - 13.00. Itu udah janggal, karena katanya ada tes psikotes. Tapi kenapa gak dateng serentak semua coba," lanjutnya.

Kronologi Lengkap

Viral aksi heroik pengemudi ojek online (ojol) menyelematkan seorang pencari kerja dari penipuan di kawasan Bekasi, Jawa Barat ramai disorot.

Viral aksi heroik pengemudi ojek online (ojol) menyelematkan seorang pencari kerja dari penipuan di kawasan Bekasi, Jawa Barat ramai disorot. (Kolase TribunJakarta.com/Ist)

Kata dia, sejak Senin malam dirinya menerima WhatsApp mengenai panggilan interview kerja. 

Tanpa menaruh kecurigaan, ia melihat detail alamat hingga informasi perusahaan dari link yang disertakan dalam pesan tersebut.

"Di whatsapp-nya dijelaskan nama pt-nya apa dan ngirim link tentang info perusahaan terus juga sampai detail jelasin jalur transportasinya turun di stasiun apa, terus naik apa-apa gitu. Sampai sini belum ada kecurigaan," ceritanya, Kamis (27/5/2023).

Esok harinya, ia pun mengikuti rute yang diberikan. Sekira pukul 05.00 WIB, ia sudah bergegas menuju lokasi dan diarahkan ke Ruko Rose Garden Nomor 83. Begitu tiba di lokasi inilah kecurigaannya mulai bermunculan. 

Ia menyatakan tak ada interview kerja hingga psikotes lebih dulu. Mirisnya, ia hanya ditanya mengenai nama, alamat tempat tinggal saja. 

Kemudian berakhir dengan permintaan sejumlah uang dengan dalih untuk pelatihan.

"Katanya kan ada psikotes, interview dan penempatan wilayah kerja faktanya nggak ada psikotes sama sekali. Interview juga nggak kayak interview nggak ditanya kelebihan kekurangan kamu apa, cuma ditanya nama alamat sekarang dan dijelasin tentang job desk dan salary," lanjutnya.

Sekiranya ketika berada di lantai satu, Gilang langsung ditembak untuk memberikan uang sejumlah Rp1,6 juta di hari yang sama.

"Terus dia jelasin ada pembayaran untuk pelatihan gitu kan Rp1,6 juta," bebernya.

Gilang yang merasa kaget langsung menolak hal tersebut. Pasalnya dari informasi yang diberikan sebelumnya via whatsapp, tak ada pembayaran apapun.

"Nah di situ aku udah mulai curiga kok nggak ada pungutan biaya kok di sini dimintain biaya untuk pelatihan. Akhirnya aku bilang sama dia aku nolak aku alasan baru ada uangnya besok," ucapnya.

Alasan yang dibuat Gilang rupanya tak mengubah apapun. Gilang malah diminta uang muka lebih dulu.

"Terus kata dia nggak apa-apa kalau mau DP dulu. Oke akhirnya aku ikutin permainan aku DP deh Rp 350.000," tuturnya.

Pikirnya, setelah memberikan DP ia akan dibebaskan. Namun apa daya, dirinya malah diarahkan ke lantai tiga untuk pelunasan.

Setibanya di ruangan yang dimaksud, Gilang justru segera diminta untuk tanda tangan di atas materai.

Ia yang notabennya teliti meminta waktu untuk membaca secara seksama lebih dulu. Apalagi berbagai kejanggalan mengenai perusahaan tersebut sudah dirasakannya.

Hasilnya ia menolak untuk tanda tangan. Namun berbagai bujuk rayuan terus dikeluarkan oleh orang yang ada di ruangan tersebut.

"Ini dia menggunakan nada penekanan. Aku merasa kalau itu kita bakal mengikuti apa kata dia. Jadi aku iya iyain aja.

Bahkan, si bosnya ini sempat bilang kalau mereka ini berbadan hukum aku sempat mau nanya bukti berbadan hukumnya, tapi firasat aku bilang jangan tanya dulu.

Terus sampai dia bilang ya udah diusahakan dulu ya mas kita tunggu sampai jam 12.00 (soal uang)," jelasnya.

Setelah selesai, Gilang mengaku dipindahkan ke sebuah ruangan lain yang saat itu dijaga oleh satu orang.

Jangankan untuk kabur, ia mengaku untuk sekedar meminta izin mengambil orderan makanan pun tak diberikan.

Beruntungnya ia memiliki kesempatan untuk memesan ojol saat penjaga tersebut pergi. 

Sehingga beredarlah percakapan dirinya dengan Achmad seperti yang tengah viral.

"Pesan go food pun demikian tetap diminta untuk selesaikan dulu dan ikut pelatihan di Summarecon Bekasi. Akhirnya aku bilang sama orang yang nemenin aku, aku izin ke toilet. Toilet di lantai 1. Orang ini kayak telepon mungkin kordinasi. Terus jalanku cepat, aku langsung keluar dari situ," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved