Viral di Media Sosial
Diduga Pusing Banyak Masalah, Dokter Makmur Tega Tempeleng Balita di Makassar
Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makassar angkat bicara terkait kondisi kejiwaan dari Makmur.
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASSAR - Pihak Rumah Sakit Umum (RSU) Bahagia Makassar angkat bicara terkait kondisi kejiwaan dari Makmur.
Pria tersebut sempat menuai kecaman dari masyarakat akibat ulahnya yang menempeleng balita berusia 3 tahun di sebuah warung kopi (warkop).
Konsultan hukum RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin, mengatakan sikap Makmur memang tampak berbeda dalam sepekan belakangan ini.
Fakhrudin menyimpulkan sementara bahwa diduga Makmur yang menjabat sebagai wakil direksi di rumah sakit tersebut memiliki banyak masalah.
Hal itu diketahui dari hasil rapat internal jajaran RSU Bahagia Makassar usai kasus tersebut viral.
"Kami berkesimpulan, tadi hasil pembicaraan di rapat bahwa ada kemungkinan yang bersangkutan ini mengalami depresi atau mengalami masalah."
"Karena menurut informasi teman-teman di kantor yang bersangkutan dalam seminggu terakhir kerap menyendiri dan murung," jelas Fakhruddin seperti dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Karena diduga diselimuti banyak masalah, Makmur mengunjungi warkop untuk sekadar refreshing minum kopi dan bermain catur.
Fakhrudin menyimpulkan sementara bahwa diduga Makmur yang menjabat sebagai wakil direksi di rumah sakit tersebut memiliki banyak masalah.
Namun, balita yang tiba-tiba mengganggunya sontak membuatnya naik pitam hingga nekat menempeleng kepala bocah tersebut.
Soal Bantuan Hukum
Fakhruddin menegaskan bahwa jajaran direksi RSU Bahagia Makassar hingga saat ini belum membicarakan terkait bantuan hukum yang bakal ditempuh.
Pasalnya, Makmur melakukan aksi tak terpuji itu di luar wilayah maupun tanggung jawab RSU Bahagia Makassar.
"Untuk kasus ini, sampai saat ini belum ada keputusan untuk memberikan bantuan hukum karena perlu kami tegaskan bahwa tindakan itu terjadi di luar pada rumah sakit. Pertama yang bersangkutan melakukan ini di luar wilayah rumah sakit dan diluar jam kerja," bebernya.
Aksi tak terpuji yang dilakukan Makmur ditegaskan Fakhruddin tidak sama sekali mempunyai hubungan dengan RSU Bahagia Makassar.
"Hanya kebetulan yang bersangkutan ini bekerja di rumah sakit jadi tindakan tidak ada hubungannya dengan rumah sakit," tandasnya.
Dipecat tak hormat
Buntut tindakan tercela seorang oknum dokter sekaligus Wakil Direktur (Wadir) RSU Bahagia Makassar bernama Makmur terhadap seorang balita 3 tahun, berujung sanksi tegas.
Makmur yang sempat dikecam masyarakat karena ulahnya menampar balita tersebut dipecat dari jabatannya.
Gara-gara emosi sesaat, Makmur harus merelakan jabatan sebagai orang nomor dua di jajaran RSU Bahagia Makassar. Padahal, ia baru empat bulan menjabat sebagai Wakil Direktur.

"Pihak rumah sakit sudah melakukan rapat internal jam 14:00 Wita, siang. Diputuskan, pihak rumah sakit mengambil sikap tegas memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya beserta statusnya sebagai pegawai rumah sakit," kata Konsultan Hukum RSU Bahagia Makassar, Muhammad Fakhruddin saat diwawancarai awak media di RSU Bahagia Makassar, Minggu (30/7/2023) seperti dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Pemberhentian secara tidak hormat terhadap Makmur sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di RSU Bahagia Makassar.
"Ya diberhentikan langsung karena ketentuan di rumah sakit ini diatur bahwa setiap karyawan yang terlibat kasus hukum maka wajib diberhentikan oleh pihak rumah sakit," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, ayah balita yang dianiaya seorang pria lantaran emosi terganggu saat bermain catur akhirnya membuat laporan resmi ke polisi. Laporan tersebut dilayangkan ayah korban bernama Agung (27) dengan bukti registrasi laporan STBL/1560/VII/2023/POLDA SULSEL/ RESTABES MKSR.
Pada Jumat (28/7/2023) kemarin. Dalam laporannya, terlapor diketahui bernama Makmur yang merupakan mantan dokter pegawai negeri sipil (PNS) dan kini menjabat sebagai wakil direktur RSU Bahagia Makassar.
Agung menceritakan, berawal saat sang anak tidak sengaja menyentuh papan catur terlapor. Di situ, susunan papan catur Makmur pun terhambur hingga naik pitam dan spontan melayangkan tamparan ke arah kepala korban.
"Awalnya anak saya sentuh itu meja catur, langsung di tampar hingga ke lantai, pas jatuh saya minta maaf. Saya perbaiki catur, tapi ini bapak membentak terus, sembarang dia bilang segala macam," ucapnya.
Agung yang juga pemilik warkop tersebut mengaku bahwa Makmur memang pengunjung yang kerap datang di warkop miliknya.
Menurutnya juga, Makmur ini bekerja sebagai pejabat di salah satu Rumah Sakit (RS) ternama di Kota Makassar, Sulsel.
"Dia pengunjung sering main ke sini. Iya pegawai rumah sakit, di Jalan Minasaupa, (RS Bahagia)," bebernya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Kejanggalan Pengangkatan Silfester Matutina Jadi Komisaris: Erick Thohir Terancam Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Penjahit Ditagih Pajak Rp2,8 Miliar, Warga yang Tinggal di Gang Bernasib Sama, Disebut Punya Bentley |
![]() |
---|
Alasan Silfester Matutina Bebas 6 Tahun, Refly Harun: Sederhana Bro, Ada Pengaruh Kekuasaan |
![]() |
---|
Mendadak Hilang dari TV, Silfester Matutina Disebut Ada di Jakarta, Kejaksaan Tak Sulit Mengeksekusi |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Ungkap Faktor Besar di Balik Bebasnya Silfester Matutina Selama 6 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.