Kisah Sutradara Film CeritaQu Ada Kepuasan Cari Guru Ngaji di Pelosok: Mereka Tulus Tanpa Dibayar
Kisah sutradara film, Sigit Ariansyah CeritaQu ada kepuasan cari ngaji di pelosok Indonesia. Para guru ngaji itu tulus tanpa dibayar sepeserpun.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sutradara Film, Sigit Ariansyah ungkap sosok pemilihan narasumber atau tokoh dalam CeritaQu atau Cerita Qurani.
CeritaQu merupakan film yang digarap oleh Sigit bersama forum pelayan Al Quran dan masuk dalam film non komersil.
Sekiranya sudah 6 sampai 7 film yang ditayangkan melalui Youtube CeritaQu.
Di mana semua tokoh dalam film merupakan guru-guru ngaji di daerah pelosok Indonesia.
"Kita memang fokus mengangkat guru-guru ngaji di pelosok-pelosok yang mereka itu manusia-manusia yang ikhlas, tulus yang mereka punya keterbatasan secara kehidupan keluarganya aja susah tetapi mereka tetap ikhlas mengajarkan Al Quran kepada anak-anak. Abis zuhur ngajar anak-anak, abis asar ngajar remaja, abis isya ngajar emak-emaknya dan mereka tulus tanpa dibayar sepeserpun," ucapnya di TMII, Senin (31/7/2023).
Film yang digarap sejak 2019 ini juga menghadirkan lebih dari satu tokoh guru ngaji dalam filmnya.
Tentunya tokoh yang akan menjadi narasumber ini juga tak sembarangan di cari.
Mereka yang benar-benar memiliki perjuangan dalam hal pendidikan agamalah yang dipilih selain berjasa untuk wilayah tersebut.
"(Informasi narsum/tokoh) kita ada dari kawan-kawan, dari teman-teman, informasi dari siapa aja sudah berjalan beberapa film oh di sana memang ada guru ngaji yang kehidupannya susah. Kami juga kaget dan itu ada kepuasan tersendiri. Semoga pergerakan kita ini diridhoi oleh Allah," lanjutnya.
Satu diantara film
CeritaQu atau Cerita Qurani kembali menghadirkan film mengenai guru-guru ngaji di pelosok Indonesia.
Kali ini, film perdana yang berjudul Anak Pulau ditayangkan langsung di Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Di mana film ini mengisahkan perjuangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, Mawardi hingga memiliki sebuah sekolah.
Dengan durasi setengah jam, film ini menggambarkan perjuangan Mawardi yang merupakan anak guru ngaji di pulau terpencil untuk mendirikan sekolah gratis.
Tak hanya itu, perjalanannya hingga meraih jabatan seperti saat ini juga ikut dikulik.
Ungkap Isi Pertemuan dengan Tim Film Merah Putih One For All, Wamen Ekraf Bantah Beri Bantuan Dana |
![]() |
---|
Tim Film Merah Putih: One For All Pernah Temui Irine Umar, Kementerian Ekraf Singgung Dukungan Dana |
![]() |
---|
Selebgram Ini Sebut Film Merah Putih One For All Bentuk Penghinaan Filmmaker, Ernest Prakasa Terharu |
![]() |
---|
Rm Mangunwijaya Pr Jadi Insiprasi Film Pendek 'Berani Adalah Cahaya' |
![]() |
---|
Jakarta Didorong Jadi Kota Cinema, JMFF 2025 Soroti Peran Negara dalam Ekosistem Perfilman Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.