Asal-Usul Lapangan Banteng yang Diajukan Jadi Tempat Latihan Atlet Piala Dunia U-17

Lapangan Banteng diusulkan menjadi tempat latihan bagi para atlet Piala Dunia U-17 yang akan bertanding akhir tahun ini. Begini asal usulnya

|
TribunJakarta.com/Suci Febriastuti
Monumen Pembebasan Irian Barat di areal Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. 

Setelah kemerdekaan Indonesia, lapangan ini baru dikenal dengan nama Lapangan Banteng.

Terdapat beberapa kisah yang menjelaskan terkait asal-usul penyebutan Lapangan Banteng.

Namun salah satu alasannya terkait dengan banteng yang merupakan lambang nasionalisme Indonesia.

Ketimbang menggunakan penyebutan Lapangan Singa yang membuat masyarakat mengingat-ingat tentang penjajahan Belanda, Banteng lebih menggambarkan tentang fauna di Indonesia.

Beberapa catatan menyebutkan, ada kemungkinan besar zaman dulu tempat ini juga dipenuhi dengan berbagai macam satwa liar.

Barulah sekitar tahun 1962, atas inisiasi Bung Karno dibangunlah Monumen Pembebasan Irian Barat di tengah-tengah lapangan ini.

Mengutip laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Monumen Pembebasan Irian Barat ini merupakan ide Bung Karno yang kemudian diterjemahkan oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa.

Ide tersebut, tercetus dari sebuah pidato Bung Karno di Yogyakarta.

Pembuatannya, lekat kaitannya dengan peristiwa Trikora yaitu operasi militer yang dilancarkan Indonesia untuk melawan pendudukan Belanda di Irian Barat (Papua).

Monumen ini menggambarkan seseorang yang telah berhasil membebaskan diri dari belenggu saat penjajahan Belanda ketika itu.

Edhi Sunarso merupakan sosok yang berperan dalam proses pembuatan patung yang kini masih berdiri kokoh di Lapangan Banteng itu.

Dibuat dengan bahan perunggu, pembuatan monumen ini memakan waktu sekitar 1 tahun lamanya.

Bung Karno berharap, siapapun yang melihatnya akan bergolak adrenalinnya, serta terpicu rasa nasionalismenya.

Seiring perkembangannya, Lapangan Banteng sempat beberapa kali beralih fungsi.

Tepatnya pada tahun 1980an, Lapangan Banteng sempat dijadikan sebagai terminal bus untuk rute dalam dan luar kota.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved