Ojol Korban Tabrak Lari di Semanggi
'Mata Langsung Gelap' Pengakuan Ojol Ditabrak WN Nigeria di Semanggi Saat Antar Dokumen Penting
Driver ojol, Hendar Apriana Arista menceritakan kronologi menjadi korban tabrak lari oleh WN Nigeria di kawasan Semanggi.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, MAMPANG PRAPATAN - Driver ojek online (ojol) bernama Hendar Apriana Arista menceritakan kronologi dirinya menjadi korban tabrak lari di kawasan Semanggi, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Hendar yang mengemudikan motor Yamaha Aerox ditabrak mobil Suzuki Ertiga pada Senin (7/8/2023) sekitar pukul 06.30 WIB.
Mobil Ertiga itu ditumpangi oleh dua orang yang diduga merupakan warga negara asing (WNA) asal Nigeria.
Hendar mengatakan, pagi itu ia mendapat orderan untuk mengantar dokumen ke sekolah di kawasan Senayan.
"Saya dapat orderan paket dari Jalan Mampang 2 antar dokumen ke SMAN 24 di Senayan," kata Hendar saat ditemui di kediamannya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (10/8/2023).
Saat melintas di Flyover Semanggi, Hendar ditabrak pelaku hingga membuatnya sempat tak sadarkan diri.
"Itu tahu-tahu seingat saya ditabrak. Saya kurang tahu ditabrak dari belakang, dari samping, atau dari mana. Tapi seingat saya, ditabrak, terus tahu-tahu gelap saja mata," ujar dia.
Ketika sudah sadarkan diri, ia mendapati dirinya tergeletak di trotoar dengan dikelilingi sejumlah anggota polisi.
Saat itu Hendar juga menyadari wajah dan tubuhnya sudah berlumuran darah.
"Jadi posisi itu polisi ngerumunin saya. Pas saya tengok kanan kiri, motor saya tuh sudah hancur berantakan gitu," ungkap Hendar.

Setelahnya, Hendar dibawa menggunakan taksi ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Jakarta Pusat.
"Setelah mendapat pertolongan pertama, semua dibersihkan, baru saya sadar kejadiannya gimana, terus ingat nomor telepon istri saya. Akhirnya baru tuh keluarga bisa dihubungi," ucap dia.
Terkait dokumen yang hendak diantar, ia mengaku terus menerus dihubungi oleh customer.
"Karena dokumen penting katanya. Ya sudah akhirnya besoknya sekalian bikin laporan, ternyata dokumen ini masih nyantel di motor. Kebetulan customer-nya kan kerja di daerah Tendean, akhirnya di kirim lewat Gojek," tutur Hendar.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.