Miss Universe Indonesia Dilaporkan

Polisi Bawa Tim Ahli Cek CCTV Ballroom Hotel TKP Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia

Berdasarkan hasil pengecekan sementara, jelas Yuliansyah, ballroom hotel tersebut hanya ditutup tirai portabel.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Instagram @missuniverse_id
Acara grand final ajang Miss Universe Indonesia 2023 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Kamis (3/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polda Metro Jaya akan mengecek CCTV di ballroom hotel yang menjadi lokasi body checking Miss Universe Indonesia 2023.

Dalam sesi pemeriksaan tubuh atau body checking itu, para finalis Miss Universe Indonesia diduga mengalami pelecehan seksual setelah disuruh tampil tanpa busana.

Plh Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yuliansyah mengatakan, pihaknya akan membawa tim ahli saat mengecek CCTV di tempat kejadian perkara (TKP).

"Nanti kita bawa tim ahli untuk pendalaman CCTV," kata Yuliansyah saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (11/8/2023).

Berdasarkan hasil pengecekan sementara, jelas Yuliansyah, ballroom hotel tersebut hanya ditutup tirai portabel.

"Ya seperti ballroom pada umumnya saja, lokasi body checking ada di pojokan dan ditutup seperti tirai portable," ujar dia.

Pelecehan seksual terhadap para finalis Miss Universe Indonesia 2023 disebut dilakukan secara masif.

Hal itu dikatakan Mellisa Anggraini, kuasa hukum finalis yang menjadi korban pelecehan.

Mellisa mengatakan, terdapat 30 finalis yang menjalani sesi body checking.

Dalam sesi body checking itu, puluhan kontestan itu diminta tampil tanpa busana. Beberapa di antaranya juga difoto.

"Karena kan lumayan panjang pada proses dilakukan body checking, itu 30 orang loh. Itu bukan hal yang sifatnya parsial. Kalau oknum, paling cuma tiga, empat orang dilakukan. Tetapi ini dilakukan keseluruhan, masif," kata Mellisa kepada wartawan, Rabu (9/8/2023).

Oleh karena itu, Mellisa yang mewakili para korban meminta pertanggung jawaban dari pihak penyelenggara Miss Universe Indonesia 2023.

"Makanya, kami tadi sudah sampaikan lebih jauh, apakah di dalam SOP di dalam perusahaan itu selama proses perhelatan Miss Universe sudah dilakukan benar atau belum. Mereka kompeten nggak? Benar nggak sudah punya lisensi dan lain lain? Itu kan hal-hal yang patut dipertanyakan," ujar dia.

Di sisi lain, ia mengatakan foto-foto tanpa busana finalis Miss Universe Indonesia 2023 dipotret menggunakan handphone (HP).

Menurut dia tidak ada fotografer dalam sesi body checking tersebut.

"Tidak ada fotografer di sana, diambilnya pakai handphone," kata Mellisa.

Mellisa mengungkapkan, orang yang memotret para finalis dalam kondisi tanpa busana yaitu pelaksana CEO Miss Universe Indonesia.

"Diambilnya pakai handphone oleh pelaksana CEO Miss Universe Indonesia. Dia yang menyuruh, dia yang memotret, dia yang memeriksa gitu ya," ujarnya.

Hingga kini Mellisa masih mempertanyakan motif panitia mengadakan sesi body checking dengan menyuruh finalis tampil tanpa busana.

"Kan ada yang cuma pakai underwear di bawah gitu, bahkan untuk sekedar pake nipple pad aja gaboleh. Apa sih sebenernya motifnya? Sementara mereka juga sudah paham di Indonesia ini, di dalam perjanjian harus sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku di Indonesia," ucap Mellisa.

Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada 1 Agustus 2023 atau dua hari sebelum acara grand final Miss Universe Indonesia.

Mellisa mengatakan sesi body checking tersebut dilakukan secara sembrono dan telah melanggar hak privasi para finalis.

"Ternyata ada body checking yang dilakukan secara sembrono ya, melanggar hak-hak pribadi, privat, dilakukan di sebuah ballroom," kata Mellisa saat dikonfirmasi, Selasa (8/8/2023).

Di beberapa sudut ballroom itu, sambung Mellisa, terdapat CCTV yang dapat merekam kejadian saat para finalis difoto tanpa busana. 

Rekaman CCTV itu pun dikhawatirkan tersebar luas.

"Di mana ballroom yang kita ketahui ada CCTV dari segala sudut," ujar dia.

Berdasarkan pengakuan beberapa finalis, Mellisa menyebut ballroom dalam kondisi terbuka dan hanya disekat menggunakan peralatan seadanya.

Orang-orang baik pria maupun wanita yang berada di luar ballroom pun dapat melihat para finalis ketika sesi body checking.

"Teman-teman sampaikan ke saya, ketika dilakukan itu tidak hanya mereka sendiri. Kadang ada yang digabung dengan kontestan yang lain, kadang pada waktu mereka dilakukan pemeriksaan, lalu lalang orang di luar masih kelihatan. Orang di dalam juga bisa keluar masuk semaunya," tutur Mellisa.

"Dan hanya disekat seada-adanya, disekat dengan banner, disekat dengan gantungan baju," tambahnya.

Menurut Mellisa, beberapa kontestan sebenarnya sempat bertanya-tanya tujuan dari body checking yang mengharuskan mereka tampil tanpa busana.

Hanya saja, para korban tidak dapat berbuat apa-apa karena takut mempengaruhi nilai mereka di ajang Miss Universe Indonesia.

Selain itu, tim penilai berdalih bahwa para finalis bakal mendapatkan pengalaman yang lebih parah ketika mengikuti ajang internasional.

"Seolah-olah ini adalah hal yang harus dilakukan, karena ada bahasa, 'di internasional kalian akan lebih parah lagi, kalian akan ditelanjangi di depan banyak orang'. Sehingga hal-hal ini ada relasi kuasa di antara panitia yang melaksanakan dengan para kontestan," ungkap Mellisa.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved