Sopir Taksi Online Tewas di Pasar Minggu

Terungkap Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Pasar Minggu, Diduga Lebih Dari Satu

Warga berinisial H menduga pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online berinisial MSD (53) lebih dari satu orang.

Warta Kota
Ilustrasi - pelaku pembunuh sopir taksi online di Pasar Minggu diduga lebih dari satu orang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Warga berinisial H menduga pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online berinisial MSD (53) lebih dari satu orang.

H merupakan orang yang pertama kali menemukan jasad korban yang tergeletak di pinggi jalan.

Adapun peristiwa dugaan pembunuhan itu terjadi di Jalan Kompleks Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023) dini hari.

"Pelakunya pasti nggak satu orang, lebih dari satu dan di sini sudah biasa ada taksi online, sampai ada 24 jam," kata H saat dikonfirmasi, Rabu (16/8/2023).

H mengaku mengetahui ciri-ciri salah satu pelaku pembunuhan

Sebab, ia sempat melihat pelaku turun dari mobil untuk mengambil handphone (HP) korban. Saat itu H bersembunyi di balik pagar rumahnya.

Ia mengungkapkan, pelaku pembunuhan itu memiliki tinggi badan sekitar 165 Cm.

"Saya posisi di bawah pagar. Kelihatan orangnya (pelaku) agak putih, paling umurnya sekitar 30 tahun," ungkap dia.

Di sisi lain, ia menyebut peristiwa pembunuhan itu terekam CCTV yang terpasang di salah satu rumah warga.

"Di sini ada CCTV di rumah pojok, arahnya ke sini (TKP)," kata H.

Ilustrasi penusukan dan sopir taksi online diduga korban pembunuhan di Pasar Minggu.
Ilustrasi penusukan dan sopir taksi online diduga korban pembunuhan di Pasar Minggu. (istimewa)

H mengaku diperlihatkan rekaman CCTV oleh polisi.

Rekaman CCTV itu menampilkan detik-detik mobil mengarah ke TKP hingga saat korban diseret dan dibuang.

"Saya sempat dikasih lihat rekaman CCTV-nya sama polisi dari Polda. Itu kelihatan semua kejadiannya," ujar H.

Dengan adanya rekaman CCTV, H yakin pelaku pembunuhan terhadap sopir taksi online berinisial MSD bisa cepat tertangkap.

"Saya yakin (pelaku pembunuhan) cepat ditangkap," ucap dia.

Sebelumnya, H mengatakan, mulanya ia mendengar suara teriakan yang berasal dari luar rumahnya.

Merasa penasaran, H mengintip dari kaca jendela dan mendapati sebuah mobil terparkir di depan kediamannya.

"Ada dengar suara teriak-teriak, 'woah, woah, gubrak, gubrak, gubrak'," kata H saat ditemui di lokasi.

H menduga saat itu pelaku sedang mengeksekusi korban. Menurutnya, korban ditusuk di bagian dada dan mengenai jantung.

"Dia (korban) kelihatannya dihabisi dari belakang. Saya tanya polisi, 'Pak itu lukanya di mana?'. 'Di jantung'. Jadi bukan digorok, (tapi) ditusuk. Jadi awalnya ada suara di mobil, dieksekusinya di mobil," ungkap dia.

Ia menuturkan, korban sempat diseret hingga sepatunya terlepas saat diturunkan dari mobil dan dibuang di tepi jalan.

"Si korban diturunin di situ tuh, diseret. Dia kan setirnya sebelah kanan, makanya itu ada bekas hitam-hitam itu, tapi sudah saya siram," tutur H.

Singkat cerita, H menyalakan lampu di halaman rumahnya. Hal itu membuat pelaku panik dan langsung tancap gas untuk berputar arah.

"Saya nyalain lampu, rupanya dia kaget kan, kabur. Putar balik di depan," ujar dia.

Ilustrasi jenazah - Sopir taksi online dibunuh dan jenazahnya dibuang di Pasar Minggu.
Ilustrasi jenazah - Sopir taksi online dibunuh dan jenazahnya dibuang di Pasar Minggu. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Namun, pelaku kembali berhenti di tempat kejadian perkara (TKP). Pelaku turun dari mobil dan mendekati jasad korban.

Ketika itu H mengira pelaku hanya membuang sampah. H akhirnya memberanikan diri untuk keluar rumah setelah pelaku meninggalkan TKP.

"Setelah itu saya beranikan diri keluar, walaupun saat itu pikiran saya, ah paling orang buang sampah. Nggak ada pikiran kejahatan. Setelah itu begitu saya dekat, bersuara itu (korban), 'eee'. Wah kaget saya. Mungkin tarikan napas terakhir kan," kata H.

Setelahnya, H memanggil sekuriti Gedung Ditjen Tanaman Pangan Kementan hingga Ketua RT dan RW setempat.

"Saya panggil sekuriti, RT, RW, datang tuh. Nggak lama polisi juga datang. Jadi sasarannya memang kelihatannya perampasan mobil," ungkap dia.

Adapun mobil yang diduga dirampok pelaku yaitu Toyota Veloz berpelat nomor B 2166 KIL.

Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Rusit Malaka mengungkapkan, korban mengalami luka di bagian dada sebelah kanan, dahi, dan memar di punggung.

"Membawa jenazah korban ke RS Fatmawati untuk proses selanjutnya," ungkap dia.

Menurut dia, ada seorang saksi yang melihat seseorang turun dari mobil dan membuang sesuatu di pinggir jalan.

Setelahnya, orang misterius itu langsung tancap gas ke arah Jalan Raya Ragunan.

"Kemudian saksi mendekati dan mengecek sesuatu yang dibuang tersebut. Saksi kaget melihat seseorang yang sudah tergeletak kemudian saksi langsung meminta bantuan kepada sekuriti yang sedang berjaga di kantor yang jaraknya tidak jauh dari TKP sekitar 200 meter," ucap Rusit.

Pada jenazah korban ditemukan sebuah dompet berisi KTP, SIM, kartu BPJS, dan uang senilai Rp 222 ribu.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved