Doa Terbebas dari Utang, Amalkan Agar Lepas dari Lilitan Pinjol

Tidak bisa dipungkiri, berhutang seringkali menjadi pilihan bagi sebagian orang yang butuh dana darurat. Berikut doa agar bisa segera bebas dari utang

Tribun Bali
Ilustrasi pinjol 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tidak bisa dipungkiri, berhutang seringkali menjadi pilihan bagi sebagian orang yang butuh dana darurat.

Di mas kini, berhutang tidak hanya dilakukan kepada kerabat atau teman terdekat.

Dalam keadaan terdesak, banyak orang memilih untuk mengajukan pinjaman melalui aplikasi pinjaman online.

Sebenarnya, perihal utang piutang sudah diatur dalam agama Islam.

Utang merupakan kewajiban yang harus dibayarkan.

Jika tidak segera dibayarkan hingga orang yang berhutang meninggal dunia, maka urusan utang tersebut akan berlanjut di akhirat.

Salah satu hadis berbunyi :

Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham” (HR. Ibnu Majah).

Agar bisa memperoleh kelancaran dalam melunasi utang, usaha yang keras juga harus dibarengi dengan doa untuk memohon pertolongan kepada Allah.

Dengan berdoa, diharapkan umat Muslim dapat memperoleh berbagai keberkahan sehingga diberi kemudahan dalam rezeki dan terlepas dari jeratan utang.

Lalu, doa apa yang harus dibaca saat memohon terbebas dari jeratan utang?

Berikut doa yang bisa diamalkan agar terbebas dari utang:

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak”

Artinya:

"Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."

Rasulullah pernah berkata kepada seorang sahabat, agar senantiasa berdoa untuk memohon pertolongan kepada Allah dari jeratan utang.

Jika doa tersebut dibacakan, niscaya Allah akan menghapuskan segala kebingungan dan melunasi utang-utang hambanya yang mau berusaha.

Doa tersebut berbunyi :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ 

 Allahumma inni a‘udzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘udzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘udzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal

Artinya:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang".

Bahaya berutang

Sebagaimana dijelaskan di atas, utang hukumnya wajib dibayar.

Berutang hanya diperbolehkan apabila dalam kondisi darurat.

Oleh sebab itu, banyak dalil yang menjelaskan tentang bahaya berutang.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa hadis tentang bahaya berutang dan utang yang tidak dilunasi segera.

1. Dapat meneror diri sendiri

Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :

لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ

"Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’ Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’ (HR. Ahmad 4/146, At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir 1/59, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 2420).

2. Utang akan dilunasi dengan kebaikannya

Orang yang berutang wajib membayarnya sebelum datangnya ajal.

Sebagai manusia, tidak ada yang tahu kapan ajal akan tiba.

Makanya, setiap manusia yang berutang dianjurkan untuk segera mungkin melunasinya agar tidak dibawa hingga meninggal.

Sebuah hadis mengatakan :

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah).

3. Utang yang  belum lunas hingga meninggal membuat ruh terkatung-katung 

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda :

نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه

Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi” (HR. At Tirmidzi no. 1079, ia berkata, “(Hadits) hasan”, disahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

4. Dianggap sebagai pencuri jika tidak berniat melunasinya

Utang yang dibawa hingga seseorang yang beutang meninggal dunia, maka akan berlanjut di akhirat.

Barang siapa yang berutang lalu tidak berniat membayarnya hingga meninggal, maka di akhirat akan dicap sebagai pencuri.

Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut :

Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah).

Itulah beberapa dalil tentang bahaya berhutang menurut Islam.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Utang Bikin Mahasiswa UI Tega Bunuh Adik Kelas, Ini Dalil Tentang Bahaya Utang Menurut Islam, https://jakarta.tribunnews.com/2023/08/07/utang-bikin-mahasiswa-ui-tega-bunuh-adik-kelas-ini-dalil-tentang-bahaya-utang-menurut-islam?page=all.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved