Liga 1

Ricuh Suporter di Laga PSIS Vs Persib, PSSI Singgung Penyebabnya dan Sanksi FIFA: Ada Ejek-ejekan

Kericuhan suporter terjadi di pertandingan Liga 1 pekan kesembilan yang mempertemukan dua tim besar PSIS Semarang vs Persib Bandung.

|
Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
Insiden kericuhan antar suporter yang terjadi di laga PSIS Semarang vs Persib Bandung di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (20/8/2023). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kericuhan suporter terjadi di pertandingan Liga 1 pekan kesembilan yang mempertemukan dua tim besar PSIS Semarang vs Persib Bandung.

Pertandingan yang berkesudahan 1-2 kemenangan untuk Persib Bandung itu digelar di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Minggu (20/8/2023) sore.

Di pertandingan itu, suporter tim tuan rumah PSIS Semarang diduga terlibat cekcok hingga menyebabkan keributan dengan suporter tim Persib Bandung.

Kericuhan bermula dari rasa kekecewaan yang dirasakan oleh suporter PSIS akibat kekalahan tim kesayangan mereka.

Situasi semakin memanas karena dugaan kehadiran suporter Persib dalam laga tersebut.

Akibatnya, kedua kelompok suporter terlibat dalam aksi saling serang dan melempar botol serta benda lainnya.

Perwakilan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melalui anggota komite eksekutifnya, Arya Sinulingga, mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap insiden kericuhan yang kembali terulang.

Ia meminta semua pihak, terutama suporter, untuk dapat mengendalikan emosi dan perilaku mereka.

Sebagai informasi tambahan, PSSI dalam musim ini telah melarang kehadiran suporter tim tandang di stadion.

"Kami sangat menyesal dengan kejadian di Semarang ini," kata Arya Sinulingga.

"Kita semua harus bekerja sama, termasuk federasi, Liga Indonesia Baru (LIB), klub, dan suporter. Tidak ada yang boleh mengabaikan tanggung jawabnya," tambahnya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam pers konferens, Jumat (27/3/2020).
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam pers konferens, Jumat (27/3/2020). (Istimewa)

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan transisi yang diambil oleh PSSI setelah berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yaitu melarang kehadiran suporter tim tandang, adalah langkah yang harus dijalankan bersama.

Arya juga menekankan perlunya suporter menahan diri untuk tidak hadir dalam pertandingan tandang.

"Di Semarang, kita melihat adanya ejek-ejekan antar suporter. Inilah yang pada akhirnya memicu insiden ini. Situasinya sangat serius bagi kita semua," tambah Arya.

Kericuhan Telah Diperhatikan Perwakilan FIFA di Jakarta

Arya Sinulingga juga mengungkapkan bahwa kericuhan di Stadion Jatidiri telah diperhatikan oleh perwakilan dari FIFA yang berkantor di Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved